20-Hold Your Hand Tightly

3.4K 169 3
                                    

Happy reading😍😊

“kita ke Zhuji RongHuai school paman” ucapnya mulai frustasi pada paman Dani dan menunjukkan alamatnya, dan sekali lagi, itu sangat jauh dari tempatnya sekarang. Lagi-lagi Bisma berusaha menghubungi Kinna. Nomor gadis itu masih aktif, tapi kenapa tidak ada jawaban!! sedang apa kamu Killa!!
Bisma mengusap wajahnya frustrasi.

Bisma menghubungi orangnya yang ada di Indonesia untuk mencari tahu apa Kinna ditemukan di Indonesia atau tidak.
Bisma melempar ponselnya kesal ke jok sebelahnya saat lagi-lagi jawaban dari sana nihil.

Dan belum sampai 2 menit ia menyandarkan punggungnya ke sandaran jok, ponselnya bergetar. Nomor tak di kenal, ia langsung mengangkatnya.

“hallo kancil”

Matanya membola sempurna mendengar suara orang yang sangat ia khawatirkan itu. Ia kembali menatap ponselnya, kode nomor yang Kinna gunakan adalah +86, kode Cina.
“YAK!! KILLA!! KAMU DIMANA!!??” teriak Bisma saking senangnya dan bercampur kesal juga.
“Bisma! jangan teriak-teriak!” bentak Kinna tak mau kalah.

*kalian berdua berteriak cuy!* 😑

“KAMU DIMANA?! berulang kali aku menghubungi ponselmu bodoh!!” umpat Bisma.
“kamu memanggilku bodoh?! aishh! awas saja kalau nanti aku bertemu lagi denganmu! kupatahkan lehermu!" pekik Kinna tak terima "ponselku ketinggalan! ini aku masih berbaik hati mau menghubungimu! eh sebentar, kenapa juga aku harus menghubungimu?” Kinna heran sendiri dengan apa yang sedang ia lakukan. Entah mengapa, ia merasa harus menghubungi Bisma.

“yak Killa! kamu dimana?!” tanya Bisma lagi dengan nada menuntut.
“aku ada di rumah sakit, kemarin sa...
“apa!? memangnya kamu kenapa?! bukannya sekarang kamu ada di Cina!?”
“ya, aku di shandong hospital. Aku baik-baik saja, Mamaku yang sakit. Sudah aku tutup dan-
“jangan kemana-mana, 20 menit lagi aku kesana” potong Bisma.

“hah!? kamu di mana?!” pekik Kinna kaget dengan ucapan Bisma.
“di daerah Ningbo, mungkin”
“hah?! Bisma! kamu gila!!”

Bib
Sambunganpun diputus oleh Bisma dan tak membiarkan Kinna melontarkan protesnya yang akan memekakkan telinganya itu.

Bisma kembali menyusuri jalanan Cina, dan yang benar saja, dari Ningbo, provinsi Zheijang sampai ke Shandong hanya butuh waktu 20 menit? mau melesat seperti vampire? astaga Bisma Karisma! Jakarta-Ningbo memakan waktu 9 jam, dan ini benar-benar menyita energi Bisma. Apalagi ia sudah berjam-jam berkeliling di negri tirai bambu ini. Bolak-balik malah. Dan tadi ia juga sudah ke Shandong😑

"tuan muda, tidakkah anda sabaiknya makan dulu?" tanya sopirnya khawatir. Ia tadi sudah membeli beberapa potong roti dari minimarket saat Bisma sibuk mencari Kinna di salah satu sekolah tapi Bisma sama sekali belum menyentuhnya. Pemuda itu tampak melupakan makan dan sama sekali tak bernafsu.

"ah paman, maafkan aku yang tak sadar membuat paman kelaparan sedangkan paman harus fokus menyetir-
"bukan saya Tuan muda, tapi anda. anda juga hanya sarapan dengan sandwich tadi pagi"
Bisma menghela napasnya "aku tidak akan bisa menelan makanan jika belum bertemu dengan Killaku"
*
*
*
Tia yang heran karena Rafael yang baru pulang itu hendak pergi lagi, akhirnya memberanikan diri mendekati Rafael sebelum keluar dari rumah.

“gege mau kemana?” tanyanya.
“rumah sakit” jawabnya datar dan kemudian keluar dari rumah tanpa menoleh.

Tia tak tinggal diam, ia ikut keluar dari rumah dan saat Rafael sudah menutup pintu mobilnya, Tia ikut masuk ke mobil Rafael.

“Tia?? kamu mau ngapain?” tanya Rafael sedikit kaget.
“aku ikut” ucap Tia dengan wajah tanpa dosa.
“keluar” perintah Rafael datar.
Tia menggeleng

WANTS, GOT, HURTS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang