Chapter 49-Pregnant

3.6K 171 14
                                    

Vote dulu sebelum baca!

Happy Reading 😊

Hari ini Kinna pergi ke bandara untuk mengantar kakaknya kembali ke Cina. Sista tak ikut karena Rafael khawatir mamanya akan terus menangis saat mengantarnya seperti saat ia berpamitan di rumah tadi.

"Kinna akan merindukan cocoh" ucap Kinna sekali lagi memeluk kakaknya.
"cocoh juga akan merindukanmu. Liburan musim panas cocoh akan jemput kamu untuk liburan di Cina. Bagaimana?"

Kinna mengangguk semangat "Mau banget! Janji pokoknya ya?"

"Pasti sweetie. Cocoh bahkan sudah merasakan kerinduan sebelum berangkat"

Kinna tertawa kecil "Aku memang bikin kangen Coh"
"Bisa saja" Rafael mengacak poni Kinna dengan gemas.

Kinna menatap Tia yang sedari hanya diam bersama yang lainnya.
Dari cara berdiri Tia yang sedikit di belakang Rafael membuat Kinna yakin setelah ia mendengar bentakan Rafael pada Tia saat itu, pasangan suami istri itu belum akur.

Rafael juga tak menggandeng atau merangkul bahu Tia seperti saat ia sampai di Indonesia saat itu.

"hati-hati" lepas Kinna akhirnya.

Rafael dan rombongan pun berjalan menuju pintu keberangkatan.
Kinna melambai pada Rafael yang semakin jauh.

Kinna membalik tubuhnya, menatap pria tampan yang tadi mengantarnya ke bandara lalu menghampirinya.

"Aku lapar" adunya pada Bisma.
Bisma merangkul gadis itu keluar dari bandara.
"mau makan apa?" tanyanya.
"aku ingin pasta carbonara, di restoran favoritmu. bagaimana?"
"dengan senang hati, sayang"

"dengan panna cotta juga"
"Siap boss"

Sebelum lanjut baca dilarang baper pokoknya 😂

*
*

Sejak kejadian malam di mana Rafael marah pada Tia, mereka belum saling menyapa.
Sampai-sampai mereka pisah ranjang lagi saat sampai di Cina.

Saat keadaan sarapan sedang hening, tiba-tiba Tia membungkam sendiri mulutnya dan satu tangannya memegangi perutnya yang serasa didorong dari dalam.
“hmm!”

Rafael menoleh “Tia jangan macam-macam, ini meja makan” ucap Rafael tak suka.
Tia mengangguk dan masih membungkam mulutnya.

Rafael melanjutkan acara sarapannya.
Suasana kembali hening.

Rafael yang tak mendengar suara sumpit Tia pun kembali menoleh “kenapa? kamu membuat selera makanku hilang!” ucap Rafael dingin kemudian berdiri, tak berminat melanjutkan sarapannya.

Sebelum Rafael beranjak, Tia terlebih dulu berlari ke toilet terdekat.
“Tia” Rafael memanggil tapi Tia sudah menutup pintu toillet.

Rafael mengedarkan pandangannya.
“kamu” ia menunjuk salah satu pelayannya.
“iya Tuan”
“panggilkan dokter Alice untuk Tia sekarang”
“baik Tuan”

Rafael pun segera pergi dari rumah.
*
*
Satu tahun ke depan, Bisma dan Kinna takkan menyiakan waktu kebersamaan mereka.
Setiap pulang sekolah mereka pasti akan pergi ke tempat-tempat yang belum pernah mereka kunjungi.
Mengabadikan momen berdua yang mungkin tidak bisa mereka lakukan satu tahun lagi.

Hari ini, Kinna memilih pantai sebagai tempat yang akan menjadi saksi kebersamaan mereka.
"Jangan nakal di Inggris ya" ucap Bisma tiba-tiba saat mereka berjalan di sepanjang pantai.
Bisma merangkul gadis itu seperti ingin mengatakan pada semua orang bahwa Kinna adalah miliknya.

"Wanita Manchester lebih sexy, Bisma. Kamu yang akan tergoda pada mereka" Kinna melingkarkan tangannya di perut Bisma.

"hah iya juga. Mereka cantik juga sexy. pasti-
"yakkk!" Kinna memukul dada Bisma sekuat yang ia bisa sampai Bisma merintih. "Kamu akan jadi laki-laki paling jahat kalau berselingkuh"

WANTS, GOT, HURTS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang