CHAP 31

4.9K 606 23
                                    

Happy Reading

•••

Bastian tak menyangka jika sikap iseng nya semalam bisa membuat Lisa mendiaminya.

Bahkan saat ini ia terasa seperti duduk sendiri di atas pelaminan. Sedangkan gadis itu sibuk memainkan ponselnya dan mengedarkan pandangannya pada para tamu undangan sesekali.

Hell.

"Jangan diam gitu. Nanti mama curiga." Ucap Bastian dengan suara pelan sembari mengedarkan pandangannya.

Lisa berdeham dan melirik pria itu sejenak kemudian berdiri karena ada sang tamu yang ingin bersalaman.

Senyumnya mengembang saat mengetahui sosok tamu itu.

"Jihan!" serunya dengan nada riang membuat Bastian menoleh dan ikut tersenyum.

Kedua gadis itu saling berpelukan melepas rindu.

"Gue kira lo nggak bakal datang." Ujar Lisa dengan suara sendu setelah melepas pelukan mereka.

Bastian berdeham.

Memangnya dia patung?

Jihan menoleh pada pria itu dan langsung bersalaman memberi salam sembari menyengir.

Ada Febi disana yang juga baru datang langsung bersalaman dengan Bastian setelah Jihan melepaskan tangannya dan memilih berbicara dengan Lisa sejenak.

"Cie, om sudah nikah." Ledek Febi dengan menaik-turunkan kedua alisnya membuat Bastian menyengir.

"Kamu kapan nyusul?" tanya Bastian membuat gadis itu mendengus.

"Nggak ada calon." Timpalnya lagi dan mengerutkan bibirnya lalu memeluk Lisa sebentar lalu kembali berdiri di depan Bastian.

Bastian tertawa pelan. "Bukannya lagi dekat sama Bambang?"

Febi kembali mendengus dan langsung mengajak Jihan untuk cepat berlalu dari sana dengan alasan ingin mengambil makanan membuat pria itu langsung tertawa geli.

"Bambang siapa?" tanya Lisa penasaran membuat pria itu menoleh.

"Teman satu club."

Lisa mendecak lalu kembali duduk.

"Kurangin pergi ke club." Ucapnya terdengar seperti perintah membuat Bastian mengulum senyumnya.

"Asal ngelakuin malam pertama-- aku nggak bakal ke club lagi."









Theo memarkirkan mobilnya didepan gang lantaran mobilnya tak bisa masuk karena resepsi pernikahan Bastian-Lisa berlangsung.

"Parkir disini aja?" tanya Theo menoleh kebelakang.

Ada Ray disana yang terlihat sibuk mengotak-ngatik ponselnya dan ada Rosita juga yang duduk disebelahnya.

"Ray!" serunya lagi membuat pria itu mendongakkan kepalanya.

"Kenapa?" tanyanya dengan air wajah yang bingung.

SUGAR DADDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang