Gadis itu belum beranjak genap 6 tahun, dia sedang melangkahkan kakinya bersama Ayah dan Ibunya, ia sangat bersemangat karena kedua orangtuanya mengajaknya bertamasya. Tentu bagi seorang anak kecil akan merasakan kebahagiaan bukan?
Setelah bertamasya, gadis itu ditinggal oleh kedua orangtuanya kebetulan Ayahnya sedang mengambil uang di ATM dan Ibunya sedang berbelanja, sebelum meninggalkan anaknya mereka berkesan untuk jangan pergi dari tempat. Gadis itu mengangguk pelan dan paham.
Namanya anak kecil, terkadang suka lupa dengan apa yang dikatakan oleh orangtuanya, gadis itu melihat toko boneka dan didalamnya terdapat boneka kesukaannya.
"Boneka teddy bear, aku suka. Aku mau itu!" Gumamnya senang. Ia meninggalkan tempat itu yang merupakan teras dari cafe Gloria.
Gadis kecil itu berjalan pelan, dengan wajahnya yang sumringah melihat boneka teddy bear tepat ada di sebrang sana. Dia menyebrang tanpa menoleh ke kanan dan ke kiri, dia dengan santainya berjalan ditengah jalan.
Di satu sisi, mobil yang cukup melaju cepat seorang pria yang menyetir mobil itu dengan santainya dia menyetel musik cukup kencang, kepalanya mengangguk-angguk menandakan ia sangat menikmati musik itu.
Mobil itu dengan cepat menghampiri gadis kecil yang sedang berjalan ditengah jalan, dengan kecepatan cukup tinggi dan
BRAK!!
gadis itu tertabrak dan terlempar cukup jauh.
Mobil yang dikendarai lelaki itu berhenti mendadak. Ia melihat anak kecil terdampar disana, cairan merah yang terus mengalir pada kepalanya karena dia terbentur di atas batu, dan kaki kirinya tak sengaja dilindas oleh pengendara lain.
"Arghh sial!" geram lelaki itu. Ia keluar dari mobilnya melihat gadis itu.
Ayah gadis kecil itu sontak terkejut melihat anaknya jatuh terdampar.
"Fidya!! Anakku!" teriak seorang lelaki paruh baya. Ia berlari menghampiri anaknya itu. Dia mengangkat gadis kecil itu bernama Fidya di pangkuannya, pada saat itu dia masih setengah sadar.
"Ayah, dia nabrak aku," ucap Fidya lirih. Dia menunjuk pada lelaki separuh bayar yang ada dihadapannya dan juga seorang anak kecil disampingnya.
"Kamu?" Ayah Fidya---Naufal---menatap geram pada lelaki seumur dengannya. Lelaki itu langsung masuk kedalam mobil namun anaknya menarik lengan bajunya.
"Ayah, tolong dia kasihan." ujar anak dari lelaki---yang menabrak Fidya---merengek, ia tidak tega teman seumurannya harus jatuh terdampar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALLAH, SAVE ME ! [SELESAI]
SpiritualGadis itu bernama Fidya terkadang bertanya, "mengapa hidupku tak seperti yang lainnya?" dalam benaknya akankah ia mendapatkan kebahagiaan? *** Jika saja boleh memilih Fidya ingin merasakan seperti 'yang lainnya--orang normal pada umumnya' tanpa haru...