Chapter 14 | "Kamu Pahlawan Hidupku"

283 49 18
                                    

Mengenai kata "pahlawan" sudah menjadi tidak asing lagi bagi orang-orang termasuk Fidya pun, ia punya pahlawan sendiri selain Ayah dan Ibunya yakni Irfan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mengenai kata "pahlawan" sudah menjadi tidak asing lagi bagi orang-orang termasuk Fidya pun, ia punya pahlawan sendiri selain Ayah dan Ibunya yakni Irfan.

Namanya Irfan Hafidzul Hamid, lelaki itu tanpa lelah menolongnya disaat Hinata dan kawan-kawan menyerangnya ia selalu ada, bahkan disaat nyawanya terancam Irfan dengan sigap menolong dirinya.

Menyesal, karena ia sudah menjauhi Irfan namun ego-nya lah yang membuat ia gengsi untuk memaafkan Irfan itu yang terlanjur membuatnya sakit hati.

Ia pertama kali bertemu pada waktu kelas 11, Fidya pada saat itu belum dibully habis-habisan oleh teman sekolahnya, ia melihat Irfan menjabat sebagai ketua OSIS sampai sekarang, bahkan rencana penggantian Ketua OSIS periode yang akan mendatang akan dilaksanakan sebentar lagi sebelum Ujian Nasional dimulai.

Pahlawan itu datang secara tiba-tiba, tanpa Fidya minta, tanpa Fidya menyuruhnya, ia datang dengan niatnya dengan tulus.

Fidya merasa banyak berhutang budi padanya.

Irfan, sosok pahlawan yang datang untuk melindungi Fidya.

"Semoga Allah membalas kebaikan kamu Fan," lirih Fidya sembari menatap langit yang cerah itu. Ia sendiri termenung, duduk di teras tepat dikelasnya. Menyesal? Pasti ia telah menuduhnya namun hatinya terlanjur sakit. Biarlah waktu berjalan sampai ia siap memaafkannya.

Egois? Sangat egois. Fidya merutuki dirinya sendiri.

Irfan memang temannya namun lebih dari teman yakni seorang pahlawan, memang agak lucu sih baginya namun inilah fakta.

Bahkan ia mulai menganggumi seorang Irfan yang terkenal disekolahnya sedangkan ia? Ia hanya siswa biasa tidak terkenal bahkan semua orang pun menjauhinya.

Sangat jauh dirinya dengan Irfan, bagaikan langit dan bumi.

"Irfan.. kamu adalah pahlawanku, teruslah menjagaku memang aku ini egois tapi doaku selalu terbaik untukmu.." Tak sadar air matanya jatuh dengan deras, biarlah orang-orang menatapnya dengan aneh, ia hanya ingin menumpahkan perasaannya itu.

Sampai kapanpun ia tidak akan pernah melupakan kebaikan Irfan selama ini padanya.

Sampai kapanpun ia tidak akan pernah melupakan kebaikan Irfan selama ini padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____

Sampai kapan Fidya menjauhi Irfan?

Semoga tidak lama ya😊.

Terimakasih sudah membaca cerita saya. Maaf kalau feel-nya kurang 🙏.

______

ALLAH, SAVE ME ! [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang