Beberapa detik Jaehyun tak kunjung menjawab. Membuat Jean menunggu jawabannya dengan harap-harap cemas. Gadis itu sampai melupakan makhluk yang ditakutinya tadi.
"Kerja kelompok apa memang?"suara Jaehyun terdengar sedikit lesu, mungkin?
"I..itu anu.. Praktek SBK."
"Ohh, yang bikin miniatur itu ya?"
"Huum.."
Hening kembali dalam beberapa detik membuat Jean semakin cemas.
"Yaudah, gak pa-pa kita jalannya nanti aja, oke?"
"Maaf ya gara-gara aku jadi berantakan."
"Alasan kamu ngebatalin gak aneh-aneh kok. Lagian itu mempengaruhi nilai kamu di rapot masa mau aku halang-halangi, Je? Santai aja."
"Iya, oke."
Lagi, hening tercipta sampai detik ke lima Jean memanggil Jaehyun dengan lirih.
"Jae.."
"Apa, Na?"
"Takut nihh.."
Di sebrang sana Jaehyun mengerutkan alisnya bingung, "kenapa? Ada apa emang?"
"Temenin aku sampe tidur ya? Jangan di matiin. Aku takut nyai kunti."jujur Jean.
Suara tawa Jaehyun terdengar, cowok itu rasanya ingin mencubit gemas pipi bulat kekasihnya. Sayang ini obrolan via telfon.
"Iya, aku temenin. Perlu ke sana juga buat nina boboin?"
"Ihh apa sih?"
Lagi, tawa geli Jaehyun terdengar. Membuat ribuan kupu-kupu menggelitik perutnya. Rasa geli campur senang tercampur menjadi satu.
"Lucu aja."
"Emang aku Yoo Jae Suk apa?"
"Yoo Jae Suk siapa?"
Jean mendengus, "pelawak."
"Ohh kirain tadi Sule."
"Apa sih Jae receh banget sih, hahaha."
"Tapi ketawa."
"Karna kamu receh."
"Aku manusia, Je, bukan receh."
"Ohh, lupa."
"Haha, seneng deh."
"Kenapa?"
"Kamu gak diem mulu. Jadi bawel banget."
"Aku bawel dari mananya?"
"Dari sananya?"
"Dasar,"
"Tapi serius deh kamu jadi banyak ngomong sama aku. Biasanya cuma diemm aja."
"Itu aku gugup."balas Jean spontan.
"Cieee jadi udah suka aku dari lama dong."
"Dih, gimana ceritanya gugup berarti suka. Gugup gara-gara persentase di depan gak sekalian gak di anggap sebuah perasaan suka?"
"Ngaku aja deh, malah berkelit-kelit."
"Dihh, enggakkk."
"Cieee berarti bukan aku duluan dong yang suka?"
"Siapa ya yang minta id line aku ke Mark? Aduhh siapa ya?"
"Ohh, lupa."ujar Jaehyun meniru gaya bicara Jean yang terdengar menjengkelkan di telinga Jean.
"Jadi siapa yang duluan suka? Kamu."
"Iya-iya aku."
Jean tertawa puas. Gadis itu mengganti posisi menjadi menyamping.
"Kan, kamu!"suara Jean terdengar lesu.
"Lagian kamu kenapa bisa suka aku sih?"pertanyaan itu keluar begitu saja dari mulut Jean bersamaan dengan perkataan Joy.
"Karena..."Jaehyun menggantung kalimatnya. Mencari jawaban paling bagus yang berkeliaran di otaknya.
"Gak usah di jawab tadi aku cuma becanda kok, hehehe.."
Beberapa detik terlewatkan hanya diisi dengan suara deru nafas dari kedua belah pihak.
"Jae.."
"I-iya?"
"Aku udah ngantuk. Telfonnya udahan ya? Bye."
Tanpa mendengar persetujuan Jaehyun, Jean memutuskannya sebelah pihak. Gadis itu menyimpan handphonenya di nakas lalu bersiap untuk tidur.
Joy benar, Jean beruntung pacaran sama Jaehyun.
Kalau di pikir-pikir lagi, Jean tidak tahu apa-apa tentang Jaehyun. Kenyataan Hani dekat dengannya tidak membuat Jean merasa sangan dekat dengan Jaehyun.
Bagaimana sifat sikap Jaehyun, bahkan Jean belum mengenalnya. Begitu banyak yang belum Jean ketahui tentang Jaehyun.
Jean baru menyadarinya.
Jaehyun terasa asing baginya.
🌼TBC🌼
Lalalala~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.