32.Nyai Kunti

2.1K 309 32
                                    

Maaf untuk segala typo yang ada. Happy reading! ☺

Jangan lupa komennya ya 😊

🌼🌼🌼

Hari ini Jaehyun dan Jean ke sekolah bareng. Mereka berdua emang jarang berangkat-pulang bareng. Karena Jaehyun juga harus mengantarkan Hani ke sekolah. Sepulang sekolah pun Jaehyun terkadang harus kumpul osis atau kumpul ekskul. Beda sama Jean yang gak punya ekskul. Dia emang gak punya kemauan besar.

Pukul 6.12 Jaehyun dan Jean sudah berada di area parkiran. Kedua sejoli itu nampak berbincang-bincang santai sambil merapihkan penampilan. Sesekali Jaehyun mengacak poni Jean iseng.

"Ihhh! Sekali lagi kamu berantikan dapet piring cantik."

"Bagus dong,"kekeh Jaehyun senang melihat Jean marah.

"Iya bagus di kamu, jelek di aku,"kesal Jean merapihkan poninya.

"Cieee ngambek,"Jaehyun semakin gencar menggoda Jean. Telunjuknya menusuk-nusuk pipi Jean pelan.

"Enggak."

"Tapi mukanya asem."

"Mulut kamu tuh yang asem,"ujar Jean melengos pergi.

Jaehyun hanya terkekeh sambil menyusul Jean, "sok tahu, mulutku manis tahu!" Ujar Jaehyun sambil merangkul Jean lalu memberikan senyuman terbaiknya.

"Lepas di lihatin banyak orang, tau!"

"Kenapa emang kalo di lihatin?"Jaehyun mengerutkan alisnya tidak perduli. Toh gak banyak juga yang melihat seperti yang di khawatirkan Jean.

"Aku berasa jadi artis aja gitu, haha."tawa Jean garing yang di balas usapan lembut di kepalanya dari Jaehyun.

"Gak usah di perduliin."

"Iya ya?"balas Jean pelan walaupun kepalanya di penuhi oleh komentar-komentar orang tentang dirinya yang berpacaran dengan Jaehyun.

"Na?"

"Eh, apa?"Jean tersentak dalam lamunannya.

"Kenapa? Kok ngelamun? Temen sekelas kamu yang itu ganggu kamu lagi?"tanya Jaehyun bertubi-tubi.

Jean terkekeh, "enggak, kok. Gak papa."

"Yakin?"

"Hm, udah kamu ke kelas aja aku masuk dulu."ujar Jean melihat pintu kelasnya sudah di buka. Dari jendela terlihat ada dua sampai tiga orang di dalam.

Jaehyun menghela nafasnya, "oke, belajar yang bener. Jangan nonton drama mulu."

Jean cuma makin nyengir gak jelas, "iya-iya."

"Aku ke kelas ya!"

Jean menganggukkan kepalanya sambil terus melihat punggung lebar Jaehyun kian menjauh dalam pandangannya. Helaan nafas lolos dari mulutnya.

'Jangan perduliin komentar orang lain. Toh yang biayain hidup lo bukan mereka.'





------------

"Eh, bentaran Jul, Jaehyun belum ke sini."ujar Jean sambil memainkan handphonenya. Jari-jarinya nampak sibuk menari di atas keyboard membalas chat Sooyun.

"Coba hubungin Jaehyun nya."saran July setengah malas karena cacing di perutnya sudah minta di isi segera. Kalau saja Sooyun sekolah, mungkin dia lebih memilih pergi lebih dulu.

Baru aja Jean mau nge chat Jaehyun, Jaehyun udah lebih dulu ngirim chat ke dia.

Jaehyun 😳 : aku gak bisa ke kantin bareng kamu, soalnya masih ada urusan di osis. Kamu ke kantin aja duluan. Maaf ya 💕

Jean mengembungkan pipinya sebal. Setelah mengetikkan balasan untuk Jaehyun ia bangkit dari duduknya.

"Yuk, Jul."

July mengikuti langkah Jean sambil mengerutkan alisnya heran, "Jaehyun nya?"

"Masih ada urusan osis katanya."

July hanya mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti. Tak banyak bertanya sambil sesekali menunduk memainkan handphonenya. Telinga kirinya di sumpal oleh hedsetnya.

"Anjir! Liat deh Je."July menunjukkan layar handphonenya. Membuat Jean membulatkan matanya kaget.

"So sweet banget."ujar Jean lesu melihat potret idolanya dengan lawan mainnya dalam drama, "iri banget deh gue."

Jean melengkungkan bibirnya ke bawah melihat moment-moment idolanya yang nampak mesra dengan lawan mainnya.

"Sabar ya, Je. Bias gue mah aman."

"Ish! Nyebelin lo!"Jean dan July tertawa bersama sampai gak sadar ada orang yang nabrak Jean.

Bruk!

"Eh, awas Je!"

Terlambat, Jean sudah terlanjur di tubruk oleh seorang gadis berpakaian seragam yang cukup ketat. Handphone July hampir jatuh dari tangannya membuat si pemiliknya menjerit tertahan.

"Uhh, untung gak jatoh."lega Jean dan July.

"Lo! Kalo jalan liat-liat dong!"kesal si gadis itu.

Jean tersentak kaget buru-buru menatap gadis yang tadi ka tabrak. Agak mengerut takut karena gadis berpakain ketat tadi sudah menatapnya tak bersahabat. Di name tag nya tertera 'Monica Setyana'.

Teriakan Monica membuat beberapa siswa-siswi yang sedang berlalu lalang menjadi berhenti memperhatikan mereka. Ada yang tidak perduli, memilih melajutkan langkahnya. Ada yang terang-terangan memperhatikan.

"Iya, maaf gue gak sengaja."

"Gak sengaja-gak sengaja! Lo sengaja kan?!"marah Monica melototi Jean.

Jean tersentak merasa takut di bentak oleh Monica, "Iya, sorry."

"Sorry-sorry, gak punya mata ya lo?!"

July mengerutkan alisnya jadi merasa kesal dengan sikap Monica pada Jean. Matanya melirik dari ujung kepala sampai ujung kaki dengan tatapan mencemooh.

"Heh, temen gue udah minta maaf gak usah kasar."

"Gue gak ada urusan sama lo ya!"kini Monica balas membentak July, "gak usah ikut campur."

"Tentu gue musti ikut campur."

Monica tersenyum mengejek, "setia kawan ceritanya, heh?"

July ingin membalas lagi namun Jean tiba-tiba mencengkram tangannya. Matanya menangkap Jean yang menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Udah, Jul. Gue salah, gue minta maaf, oke?"Jean beralih menatap Monica yang tersenyum makin menyebalkan. Dagunya terangkat angkuh.

"Temen gue udah minta maaf kan? Jadi lo gak ada urusan lagi sama dia."ujar July menekankan kata minta maaf pada Monica.

Monica menyeringai, "sayangnya, gue masih punya urusan lain sama lo."Monica menunjuk Jean dengan dagunya, lalu kedua teman Monica yang sedari tadi berada di belakangnya menarik Jean.

Jean tersentak refleks memberontak minta di lepaskan tapi yang ia lawan dua orang bukan satu orang. Jean semakin panik saat ia di bawa ke rooftop yang selalu sepi.







Kalem Je, dia gak ada apa-apanya sama Nyai Kunti.

Tapi tetep aja nyeremin:(

🌼TBC🌼

Ciee pada lumutan 😂

Someone Like Me • Jaehyun NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang