Maaf untuk segala typo yang ada. Happy reading!
🌸🌸🌸
Jean nampak buru-buru mengemasi alat tulisnya ke dalam tas sesaat setelah pelajaran Sensei Fitri usai.
"Sabar Je."Sooyun mencoba meraih pergelangan tangan Jean. Menghambat pergerakan Jean yang terkesan rusuh.
Jean menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
"Itu pulpen lo jatoh, goblok. Sabarin dikit kek."sungut Sooyun karena Jean terus mengabaikannya.
"Gak pa-pa lah, rusuh gueee."
"Halahhh giliran ilang marah-marah lo."cibir Sooyun sambil memasukkan bukunya ke dalam tas.
Jean berdecak lalu berjongkok untuk mengambil pulpennya di bawah meja.
Dukk!
"Aishhhh...."
Jean meringis memegangi kepalanya yang kejedug meja dengan gak santainya. Gadis itu duduk kembali ke kursinya dengan kepala sedikit pening.
"Santai Je,"kini July bersuara,"mungkin aja Alisha bohong kan?"lanjut July sedikit melirik sosok Alisha yang keluar kelas.
Jean menggelengkan kepalanya dengan mata memerah menahan tangis. Tidak memperdulikan July dan Sooyun. Gadis berponi rata itu keluar kelas dengan tergesa-gesa atau bahkan hampir berlari.
Sooyun dan July kewalahan mengejar Jean yang sudah di lantai dua. Tidak memperdulikan mereka berdua yang kesulitan karena banyak siswa-siswi yang berlalu lalang.
"Jean!"panggil July namun Jean tidak mendengar.
Dengan nafas terengah Jean melihat kelas XII IPA 1 berhamburan keluar kelas. Mata Jean membulat saat melihat Taeyong keluar.
"Taeyong!"
Taeyong mengernyit lalu senyum kecil terbit di wajahnya, "Woy!" sapanya ringan.
"Jaehyun mana?"tanya Jean to the point.
"Jean setan monyet tungguin ontaaaa!!"teriakan Sooyun terdengar.
Tapi Jean tidak perduli. Gadis itu lebih memperdulikan jawaban Taeyong.
"Dia dispen osis. Kenapa? Tumben nyariin dia?"
Tanpa menjawab pertanyaan Taeyong, Jean bergegas ke ruang osis yang berada di lantai dasar.
"Eh lo mau kemana?!"
Namun pertanyaan Taeyong tidak di gubris oleh Jean.
"Heh! Bilang makasih kek!"gerutu Taeyong menatap punggung Jean yang semakin menjauh. Namun tak lama senyum tipis terukir di wajahnya.
"Makasih."
Seseorang tiba-tiba menyahuti Taeyong. Membuat Taeyong terlonjak kaget mendengarnya. Cowok itu menoleh melihat sosok July dan Sooyun.
"Wakilin Jean bilang makasih."lanjut July karena wajah terkejut Taeyong.
"Ohh, temennya Jean?"
"Itu si Jean mau kemana lagi sih?"tanya Sooyun kesal.
"Udahlah gak usah di kejar. Nanti juga dia sama Jaehyun."jawab Taeyong santai.
"Kok lo santai banget?"tanya July memicingkan matanya menatap curiga Taeyong.
Taeyong tersenyum ke arah July.
"Lo cantik juga kalo gak pake kacamata."
----------
"Jae, ada yang nyariin lo."bisik Alif pada Jaehyun.
"Siapa?"
"Gak tahu cewek. Katanya dia nungguin di taman."
"Ciri-cirinya?"
"Tolong yang di tengah jangan ngobrol."suara Andre terdengar membuat Jaehyun dan Alif menegakkan punggungnya.
Setelah satu setengah jam para pengurus melakukan perdebatan yang alot, akhirnya mereka memutuskan untuk mengakhiri rapat sore itu. Karena terlalu lelah sudah mengurus persiapan festival dari jam istirahat pertama.
Jaehyun memijat pangkal hidungnya merasa lelah ingin cepat-cepat pulang.
"Langsung pulang lo?"tanya Alif.
"Ke taman dulu nemuin cewek itu."
"Udah pulang kali dia? Lagian kurang kerjaan banget nungguin lo."
Jaehyun mengusap tengkuknya, "Mastiin doang."
Alif hanya mengangguk lalu menepuk pundak Jaehyun sebagai bentuk pamit.
"Duluan."
Setelah kepergian Alif, Jaehyun berjalan berlawanan dengan anak osis lainnya. Cowok itu memasuki area taman yang sudah sangat sepi.
Langkah Jaehyun terhenti begitu saja saat matanya menangkap sosok yang di maksud Alif tadi.
Merasa ada seseorang yang hadir Jean menoleh. Gadis itu menghembuskan nafasnya bangkit dari duduknya menghampiri Jaehyun.
Tanpa kata Jean mengulurkan gelangnya yang sedari tadi ada di genggamannya.
"Lo gak perlu balikin gelang ini."Jean menggelengkan kepalanya menatap manik Jaehyun dalam.
"Jaehyun, gue tahu sikap gue kemarin keterlaluan. Gue minta maaf atas kelakuan gue yang itu. Lo itu plin-plan tahu gak? Kalau lo mau pergi dari kehidupan gue, ya, pergi. Jangan bikin gue berharap lebih."ujar Jean dengan nada bergetar.
Jean mengalihkan wajahnya dari Jaehyun. Menggelengkann kepalanya sesaat.
Inget tujuan lo Jeannn
Setelah mengumpulkan keberaniannya Jean menatap Jaehyun kembali. Sebuah senyum terukir di wajahnya. Jean menghirup udara sebanyak-banyaknya mencoba menghilangkan rasa sesak di dadanya.
"Makasih untuk pernah hadir di hidup gue. Maaf untuk semuanya."katanya menyimpan gelang itu di telapak tangan Jaehyun.
Setelahnya gadis itu melangkah pergi. Meninggalkan Jaehyun dan semua kenangan manis yang pernah mereka ukir bersama. Walaupun tak banyak. Tapi kehadiran Jaehyun sudah menjadi kenangan termanisnya.
🌸TBC🌸
Maaf kalo kurang nge feel 😭
Alhamdulillah aku bisa update cepet. Karena kemaren-kemaren kuota ku sempet habis. Jadi aku bilang bakal update lama. Aku baru bisa beli tadi. Makanya komennya baru kebales hari ini. Jadi maaf ya❤
H
appy 10k viewers 🎊🎉🎆🎇 berkat kalian semua. Makasih untuk yang selalu vote+komen SLM. Intinya terimakasih untuk semua para pembaca SLM 💞
Sampai jumpa dichapter selanjutnya ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Someone Like Me • Jaehyun NCT
Fiksi Remaja"Ada yang suka sama kakak, namanya Jaehyun" ----- By: @wilkiyoo