Maaf untuk segala bentuk typo yang ada😂 Happy reading! ☺
🌸🌸🌸
Ruang Tata Usaha di penuhi oleh siswa-siswi yang mengantri untuk mengambil kartu UAS. Meskipun sinar matahari semakin terik siswa-siswi tak menyerah. Mereka setia diam berdiri menunggu giliran.
Jean, July, dan Sooyun yang baru keluar dari ruang Tata Usaha memutuskan duduk di salah satu bangku kosong di taman yang tak terlalu ramai. Angin sepoi-sepoi juga pohon kersen yang melindungi mereka dari sinar matahari membuat ketiganya langsung merasa nyaman.
"Lo sesi berapa, Jul? Gue sesi satuuuu.."rengek Jean melihat jadwal ujiannya yang tertera di kartu.
"Gue sesi dua donggg."sahut Sooyun menunjukkan kartu identitas ujiannya dengan sombong.
"Gue sesi satu."
Kalimat July membuat Sooyun menghentikan aksi menyombongkan dirinya itu. Gadis berambut sebahu itu mengerucutkan bibirnya kesal.
"Ihhh, kok gitu?! Gue sendiri dong?!"keluhnya kesal melihat Jean dan July sudah berpelukkan seperti teletubies merayakan kesamaan mereka.
"Kasian dehh, wlee.."ledek Jean menjulurkan lidahnya.
"Cih, dasar pendendam!"Sooyun berdiri bergabung dalam acara pelukan Jean dan July. "Gue juga mau sesi satuuu huaaaa..."rengek Sooyun kencang bikin Jean dan July reflek saling menjauhkan diri.
Orang-orang yang sedang berada di taman atau pun yang melintasi taman memandangi mereka heran.
"Brisik lo! Malu-maluin banget sih!"Jean menutup wajahnya dengan tangannya ia juga menggeser duduknya jadi agak jauhan sama Sooyun.
"Ya, abis kenapa absen gue genap sih? Kenapa gak ganjil kaya kalian. Nanti kalo gak ada gue kalian kangen berat sama gue gimanaa coba?"
July yang masih berada di samping Sooyun mendelik sebal. Tangannya mendorong pelan kepala Sooyun gemas.
"Sadar diri, yang ada lo yang kangen sama gue."
"Ihh, July kok galak sihh sama duplikatnya Irene Red Velvet."balas Sooyun bikin July dan Jean pingin muntah.
"Irene kebagusan banget dijadiin duplikat lo."sahut Jean kesal juga.
"Park Shin Hye mah diem bae lahh."ujar July santai menyelipkan rambutnya ke belakang telinga.
Jean mendelik ingin marah tapi getaran singkat di hapenya membuat fokusnya teralihkan. Alisnya mengeryit sebelah karena tak bisa melihat apapun di layar hapenya karena pencahayaannya yang kurang. Setelah ia menambah kecerahan dalam hapenya baru Jean bisa melihat notification yang tadi masuk.
Ternyata Jeno yang mengiriminya pesan. Diam-diam ia merasa kecewa juga. Bukan seseorang yang ia harapkan yang muncul di notificationnya.
Nono : kak, kata mamah langsung pulang jangan kemana-mana dulu
Jean berdecak juga tersenyum geli membaca pesan singkat Jeno. Siap-siap deh kegiatan mainnya di batasi Mamah.
"Kenapa Je?"
"Ini, Nono, ngirim chat di suruh Mamah langsung pulang."
"Yahhh, padahal gue baru mau ngajak main ke rumah."Sooyun mengembungkan kedua pipinya. Membuat wajahnya semakin tampak bulat.
"Ya, gimana dong bentar lagi kan UAS, Yun. Kita juga udah kelas dua belas gak boleh main-main terus."sahut July.
Binar mata Sooyun meredup, gadis itu memandang langit yang berwarna biru cerah dengan mata menyipit, "lo berdua ada yang larang sihh, gue enggak."gumamnya pelan namun Jean dan July masih bisa mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Someone Like Me • Jaehyun NCT
Teen Fiction"Ada yang suka sama kakak, namanya Jaehyun" ----- By: @wilkiyoo