34.Runyam

2.1K 307 16
                                    

Maaf untuk segala typo yang ada. Happy reading!

Komen euy komen ☺

🌼🌼🌼

"Lo yakin gak papa, Je?"tanya July melihat Jean yang sedang mengompres pipinya dengan es batu.

"Hm, mereka gak ngapa-ngapain gue kok. Ya, walaupun dikit."ujar Jean pelan di kalimat terakhirnya.

July berdecak sebal menoyor kepala Jean gemas, "lo ngapain sih? Pake enggak akan ngelaporin dia ke BK?! Ini tuh udah--"

"Jul!"Jean melotot memperingati takut penjaga UKS mendengarnya.

"Ini tuh udah termasuk pembullyan, Jeanaaaaa."lanjut July dengan suara pelan namun sarat akan marah.

"Ya, abis gimana? Gue udah bilang gak akan laporin ke BK sama temennya Monica."

"Lo di ancam!?"kaget July membuat Jean gemas mencubit lengan July.

"Aw!"

"Kenapa? Kok ribut-ribut?"Bu Jina tiba-tiba menghampiri mereka dengan raut heran.

"Eh, enggak kok, Bu. Tadi saya di cubit."jawab Jean berkilah. Bu Jina hanya menganggukkan kepalanya lalu pergi ke mejanya lagi.

"Elo sih!"

"Ck, lo di ancam sama temennya juga? Gue bakalan laporin ini ke BK! Bener-bener ya lo,"gemas July.

"Gue gak di ancam sama sekali, Jul. Gue sama Sasha udah sepakat, dia bakalan bujuk Monica biar gak gangguin gue sama Jaehyun dan minta maaf sama gue."

"Dan lo gak akan laporin mereka ke BK?!"lanjut July dengan nada sewot.

"Iya, gitu. Adil kan?"

"Darimana adilnya?!!"July menoyor kepala Jean lagi. "Lo itu bego apa tolol apa dua-duanya sih?! Belum tentu si Monica mau minta maaf sama lo. Nanti mereka malah makin gangguin lo karena lo gak akan laporin mereka ke BK."

Jean menghembuskan nafasnya bimbang. Sebagian hatinya tidak menyetujui argumen July. Sebagian hatinya lagi percaya kalau Monica akan meminta maaf padanya.

"Je,"panggil July berusaha lembut, "ini juga buat kebaikan lo."

Jean menjauhkan es batu dari pipinya matanya menatap July ragu, "kalau dalam seminggu ini Monica enggak minta maaf sama gue, gue bakalan laporin ke BK."

"Ck, nanti yang ada lo di kira anak pembohong Jeanaaa. Seminggu terlalu lama. Mana gak ada buktinya lagi."

"Tapi ya gimanaaa? Gue bingung."

"Ck, lo bego atau apa sih? Atau musti gue yang laporin sekarang!? Gemes gue lama-lama. Kenapa lo percaya gitu aja sihhh?!"

Jean hanya menghela nafasnya pasrah di marahi July. Meletakkan kembali es batu di pipi kirinya.

"Je, ini tuh udah keterlaluan banget, kenapa lo lembek banget sih? Di katain Alisha lo diem apalagi di labrak. Lo tuh gampang banget di tindas, padahal muka judes gitu."

"July mah!"kesal Jean dengan mata yang berkaca-kaca.

"Pokoknya, bentaran lagi Jaehyun dateng ke sini. Gue dah kelamaan bohongnya."

Jean membulatkan matanya kaget menoleh sepenuhnya ke July. "Lo ngasih tahu Jaehyun?!"

"Ck, dari pas gue nyusul lo ke rooftop gue ngasih tahunya tauuu."

"Ini, gue jelasinnya gimanaaa Julyyyy?!"Jean mengguncangkan tubuh July.

"Gue udah bilang ke Jaehyun lo di labrak sama salah satu fans dia."cengir July ringan.

"Anj--"

Umpatan Jean terhenti saat sebuah pengumuman terdengar lewat speaker.

"Assalamualikumwr.wb, maaf mengganggu waktunya sebentar. Jeana Agnesia kelas XII IPA 3, Juliana Putri Agatha kelas XII IPA 3, Monica Setyana XII IPS 4, Sasha Putri XII IPS 4, dan Sanaya Ningrum XII IPS 4. Untuk nama siswa yang Ibu sebutkan diharapkan ke ruang BK sekarang, terimakasih."

Jean membeku di tempatnya duduk. Sedangkan July tersentak kaget. Mereka jadi berpandangan saling mengerutkan alis.

"Ini bukan masalah itu kan?"gumam Jean menggigit bibir bawahnya gelisah.

"Ini pasti tentang itu. Tapi, kok Bu Retno bisa tahu sih? Mana bawa-bawa gue lagi."

Jean menggelengkan kepalanya, tangannya yang semula dingin karena es batu kini berganti di sebabkan oleh rasa gugup bercampur takut.

"Tenang ada gue."ujar July menyentuh pundak Jean menenangkan.

----------

Sedangkan, Monica, Sasha dan Ana yang sedang berada di perpustakaan tak kalah kagetnya. Monica hanya diam tak bergeming semenjak ia mendudukkan dirinya di meja yang berada di paling belakang perpustakaan.

Ana terlihat gelisah di tempatnya duduk. Memandang Sasha dan Monica dengan mata bulatnya.

"Gimana dong?"gelisah Ana yang tak dapat tanggapan dari kedua sahabatnya.

Sasha sendiri nampak shock dengan pengumuman tersebut. Pikirannya melanglang buana. Siapa yang sudah melaporkan mereka? Jean kah? Tapi, mereka udah sepakat kan?! Tapi pengumumannya...

Sasha mendengus merasa lucu dengan percakapannya tadi dengan Jean. Tentu saja, Jean yang melaporkan mereka. Siapa lagi? Itu juga pasti di bantu temennya yang pake kacamata tadi. Siswa-siswi lain mana mau ngurusin hal kaya gini. Mereka cenderung cuek gak mau ikut campur, atau untuk lebih jelasnya mereka takut dan terlalu pengecut untuk membela sebuah kebenaran.

Ia merasa bodoh sendiri karena percaya dengan Jean yang katanya tidak akan melaporkan mereka, tapi dalam kurang dari satu jam kepercayaannya di hancurkan Jean.

Dasar cewek ular!

Sasha mengepalkan tangannya. Mata bundarnya nampak menguarkan aura kebencian. Rasa marah kini menguasi  hatinya.

Suara kursi yang di dorong pelan membuat Ana dan Sasha menoleh ke arah Monica yang berdiri. Gadis berambut sebahu itu keluar perpustakaan dengan ringan. Memakai sepatunya dengan santai seolah tak memiliki rasa takut karena di panggil ke ruangan BK.

"Mo!"panggil Sasha menahan tangan Monica yang sedang mengikat tali sepatunya.

"L-lo gak perlu dateng. Kita sembunyi di UKS atau enggak ke toilet sampe bel pulang. Atau kita diem-diem bolos aja!"ujar Sasha yang di angguki oleh Ana.

Monica hanya diam melepaskan tangan Sasha lalu melanjutkan mengikat tali sepatunya lagi.

"Mo!"sentak Sasha.

Monica menengadahkah wajahnya menatap wajah Sasha dan Ana satu per satu. "Kalain di sini aja. Biar gue aja yang ngadepin. Gue, eum, gak papa."

"Mo!"Ana berteriak kaget.

"Gak papa, Na. Udah sana lo pada ke kelas."usir Monica.

"Mo, kita temen lo. Gue juga bantuin lo jadi gue juga bakal bantuin lo buat ngadepin si Retno!"kesal Sasha.

"Anjir! Yang sopan, goblok!"tawa Ana pecah.

"Halahhh, bodo amat."

Monica tersenyum lalu memeluk Sasha dan Ana. "Makasih."gumamnya tulus.

"Gak papa, Mo. Ada kita-kita, lo gak perlu takut. Kita ngadepinnya kan bareng-bareng."ujar Ana dengan suara manisnya. Membuat Sasha dan Monica tertawa kecil.

Hm, sejahat apapun dunia pada dirinya asal ada sahabat yang sangat peduli padanya, Monica baik-baik saja.

Karena senakal apapun mereka, ikatan persahabatan mereka tetap murni dan tulus.


🌼TBC🌼

Suka deh, sama persahabatannya Monica, Sasha, Ana :"

Btw, Sasha itu Jihyo Twice, kalo Ana itu Sana Twice.

Someone Like Me • Jaehyun NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang