Jam waker tidak mampu membangunkan gadis cantik yg seharusnya sudah bersiap berangkat sekolah namun malah asik di dunia mimpi, hingga membuat kedua orang tuanya geram dengan tingkahnya.
'Tok tok tok' pintu diketuk beberapa kali namun tak kunjung mendapatkan balasan.
"reani tri rezzalan bangun sayang kamu mau berangkat sekolah jam berapa hah?" teriak seorang wanita paruh baya.
"rea buka! Kenapa pake di kunci segala sih, Buka rea!".
" berisik mah," jawab rea yg masih bergelut dengan bantal dan selimut nya, menjawab teriakan mamah nya saja masih setengah sadar.
"rea bangun sekarang atau mamah suruh pa Toro dobrak pintu kamar kamu!" ancam siska.
"iya" jawab rea simple. Dan mulai beranjak dari tidurnya menuju kamar mandi.
"mamah tunggu 15menit di meja makan! " teriak siska smbil menuruni tangga. "dasar gadis kids zaman now! Malam susah tidur, pagi susah bangun!" gerutu siska
Tak ada jawaban dari rea gadis itu malah fokus menjalani ritual nya di kamar mandi, bukan rea tidak mendengar teriakan mamah nya, hanya saja rea malas berdebat pagi pagi.
20 menit sudah rea bergulat dengan kamar mandi dan lemari pakaian, dia pun mulai melangkah kan kakinya menuju meja makan, karna siska sudah menunggu nya dari tadi.
"pasti ngomel," gerutu rea sambil menutup telinganya dengan tangannya.
"reani astagfirullah mamah udah bilang 15menit." ucap siska dengan wajah memerah menahan amarah, dan tangan di pinggang.
"lebih 5menit mah," jawab reani santai sambil duduk di kursi makan.
"gak usah sarapan. Kamu sarapan di sekolah aja sekarang kmu brngkat sekolah ini sudah jam 6:50 kamu bisa terlambat."
"tapi mah....."
"tidak menerima bantahan! " potong siska, kali ini siska benar benar marah dengan anak gadis nya yg selalu saja susah jika di bangunkan untuk sekolah, alasannya bergadang nonton film lah tugas lah dan masih banyak lagi alasan nya
"hufffffff" rea menghembuskan napas nya kasar, jika mamah nya sudah marah rea tidak bisa melawan yg ada malah makin marah, dengan langkah berat rea pun terpaksa brngkat sekolah dengan keadaan lemas belum sarapan.
20 menit akhirnya sampai di depan gerbang SMA NEGERI 27 JAKARTA rea pun turun dari mobil nya
"ah untung belum telat," ucap rea sambil melihat jam berwarna biru langit yg melingkar di tangannya yg mulus itu
"neng reani, saya pulang dulu" ucap toro selaku supir pribadi keluarganya
"oke" jawabnya simple
Pak toro pun berbalik dan mulai memasuki mobil dan pergi dari hadapan reani, setelah melihat supir nya pergi rea pun berbalik dan berjalan menuju kelas tercinta nya.
Sepanjang koridor menuju kelas, banyak orang yg melirik rea, ada yg melihat rea dengan tatapan kagum, ada pula dengan tatapan sinis, rea tak menggubris itu dia tetap berjalan menuju kelasnya dengan memasang wajah datar khas nya, takada secuil pun senyuman diwajah putih rea.
Tak butuh waktu lama rea sudah sampai di depan kelasnya, memang kelas rea berada di lantai dua, lantai satunya kelas X lantai dua kelas XI dan lantai tiga kelas XII, ruang guru perpustakaan dan kantin berada di lantai empat.
"reaaaaaaa!! " teriakan cempreng itu mampu membuat rea menutup kuping nya
" baru juga selangkah gue masuk kelas udah ada mak lampir aja," gerutu rea dan langsung menghantamkan bokongnya di kursi tercinta nya
"jahat loh rea bilang gue mak lampir!" gerutu gadis cantik rambut se bahu itu sambil memasang wajah melasnya
"abisnya loh berisik."
"Kan gue kangen loh re," jawab lia sahabat rea dari SMP
"jijik!" rea memutar bola matanya malas
"Apaansih loh re dikangenin sama princess itu harus untung, Bukan rugi." protes lia.
"diem!" ketus rea sambil melirik lia tajam, sampai sampai lia berbidik ngeri
" udah diem, Singa lagi badmood tuh" ucap gesya selaku sahabat rea dan lia sejak SMP, memang mereka bertiga bersahabat sejak kelas 1 smp dan memutuskan masuk SMA yg sama alasannya sih agar tetap menjadi sahabat.
"wadawww serem" ucap lia dengan wajah di takut takukan. Jangan salah dari semua teman rea, lia lah yg paling cerewet dan tidak bisa diam, tingkah anehnya yang membuat Rea bertahan hingga kini.
"jadi jijik gue liat muka loh gitu li!" gerutu gesya sambil memasang wajah jijiknya
"loh tuh emang ya...... " belum sempat lia mengutuk gesya eh bel masuk sudah berbunyi, dan pelajaran pagi ini adalah MATEMATIKA yg di ajar oleh bu diah guru yg selalu ontime sekaligus wali kelas XI IPA 1
"assalamualaikum anak anak" sapa bu diah sambil menenteng buku buku tebal, yaa buku apalagi kalau bukan buku matematika yg membuat para murid bosan melihat nya.
"waalaikumsalam bu" jawab murid murid srentak
"baru juga gue mau bilang bu diah tumben gak ontime, eh keburu Nyonya masuk! " gerutu gesya dengan memang wajah sebalnya
"hahaha perkiraan loh meleset myfriend!! " ucap lia sambil terkekeh menahan tawanya agar tidk bersuara terlalu keras, klau keras bisa berabe.
"berisik bangt sih loh! Guekan cuman aneh biasanya juga bel masuk berbunyi bu diah udah stay didepan mata gue yg indah ini"
Jika sikap lia cerewet dan tidak bisa diam, berbeda dengan Gesya tipe cewe yg calm dan yg pling nyambung diajak ngobrol, Rea selalu menduduki peringkat pertama dikelas, dan Gesya? Ah Gesya pinter juga sih dia sering masuk ke 10 besar. Klo Lia? Udahlah gk usah ditanya tuh anak, naek kelas aja udah untung, selalu nyontek nyontek dan nyontek yg ada dipikiran lia. Eh gak nyontek aja dih, dipikiran lia tuh Cuman cogan cogan dan cogan!
Dan solidaritas mereka bertiga gk perlu diragukan lagi, mereka selalu kompak dalam berbagai hal, maka dari itu mereka menjadi Most wanted girl disekolah.
Mereka mengikuti ekstrakulikuler basket, jadi tidak perlu diragukan lagi body goalss mereka, dan Rea adalah ketua tim basket wanita di sekolahnya dan dia jga sudah sering menjuarai beberapa ajang perlombaan basket antar sekolah.
Selain basket, sebenarnya mereka memiliki keahlian lain, namun jarang dipublikasikan mungkin bisa dibilang sembunyi sembunyi gitu.
Yapss mereka memiliki band, yg suka manggung manggung di restoran, vokalis nya adalah rea, gitaris lia dan drummer nya gesya. Namun mereka tidak pernah mempublikasinnya, alasannya sih "males terkenal, disekolah aja udah jdi most wanted girl"
Permintaan agar grup band di private sempat mendapat penolakan dari lia, yaa bocah itu ingin band nya di publikasikan, katanya sih "biar nambah terkenal, terus dapet fans cogan deh kan mantep" ahh begitulah alasan lia, alasannya sangat sangat tidak masuk akal!!!
" Silahkan siapakan kertas dua lembar kalian, hari ini sesuai jadwal kita ulangan"
"anjirtttt!! Gue lupa klo sekarang ulangan matematika! Bisa mampus gue! " gerutu lia dengan wajah panik nya
" berisik lia ku sayang! " jwab gesya, kli ini gesya mencoba tenang menghadapi sahabat nya yg satu ini
" gesya cantik tpi msih cantikan gue, boleh ya gue nyontek plis plis?" lia terus menggoyang goyangkan lengan mulus gesya, berharap gesya akan berbaik hati
"loh pikir sendiri lah!" jawab gesya seadanya, sambil mengeluarkan buku
"mampus gue!" gerutu lia sambil menepuk nepuk kepalanya dengan wajah panik setengah mati
Rea hanya geleng geleng kepala melihat kedua sahabat nya itu "kenapa gue harus punya sahabat kek mereka ya allah! Dosa terbesar apa yg hamba perbuat!" gerutu rea dalam hati
KAMU SEDANG MEMBACA
-PLUTO-
Teen FictionIni bukan cerita bad boy dan bad girl yang bertemu lalu jatuh cinta, ini hanyalah cerita anak SMA yang berusaha mencari kembali kepingan hati yang hilang ditelan waktu.