Rea turun dari mobil bersama kedua sahabatnya, untung saja tidak telat, tadi gesya datang terlambat ke rumah sakit, ktanya macet dijalan, dan rea belum sempat sarapan tadi pagi.
"Re mau sarapan dlu kagak?" tanya lia. Mereka sedanh berjalan menuju kelasnya.
"gakusah entar telat" rea terburu buru 5 menit lagi bel masuk berbunyi.
"tapi bisa izin re!" Lia memaksa rea agar mau sarapan walau hanya sebuah roti di kantin.
"gak deh nanti aja sekalian istirahat" rea berjalan terlebih dahulu meninggalkan gesya dan lia.
KBM berjalan dengan semestinya, pagi hari rea harus berkutat dengan ppkn yang membuat ia ngantuk sekali, begitu pula dengan gesya yanh berada disamping nya. Lia? Dia sudah tidur di pojokan sana.
Hingga suara bel istirahat nyaring di telinga para murid, semua bersorak gembira tak memperdulikan guru ppkn yang sedang mengoceh. Lia saja sampai terbangun dari tidur nya, terpelonjat kaget mendengar bel, ia sangat semangat sekali jika sudah bel seperti ini, surga duni bagi para murid.
"ASIK!! Bel juga akhirnya" teriak lia antusias. "Huaaa ngantuk banget gue" lia menguap tak tau mali, sedangkan Rea dan Gesya hanya memutar bola matanya malas.
"bukannya loh dari tadi tidur ya? Masih ngantuk? Dasar gadis kebo! Gak ada yang mau tau rasa loh!" cerocos gesya menasihati.
"asal aja loh ngmong!" lia menoyor puncak kepala gesya pelan "gue udah ada bang rey yah!" Lanjut nya.
"mana mau abang gue sama cwe kayak loh, sono aja sama geo!" rea meninggalkan kedua temannya berjalan terlebih dahulu keluar kelas.
Gesya hanha cengengesan, sedangkan lia sudah memasang wajah cemberut nya."udah gas kantin aja lah!!" lia menarik lengan lia untuk menyusul rea yang sudah berjalan terlebih dlu.
Mereka berjalan berbarengan, menuju kantin. Tampak lia yang yang sedang bercerita, bibirnya komat kamit menceritakan ini itu, sedangkan rea dan gesya hanya menyimak curhatan lia. Tak ingin berkomentar banyak.
"lama lama gue udah kayak mamah dedeh!!" gerutu rea dalam hati. "curhat dong mah! Ah geli banget sumpah" lanjutnya dalam hati.
Hingga mereka sampai di kantin, ramai. Banyak murid mengantri sana sini, tempat duduk yg hampir penuh, penjual makanan yang di kantin sibuk melayani para murid yang sedanh meronta ronta meminta makan.
Lia masih saja nyerocos, gesya yang muak dengan lia, segera menutup mulut lia dengan tangannya, membawa lia duduk di kantin, lia meronta ronta membuat gesya kewalahan, hingga rea membantu membekap mulut lia dari samping agar diam.
"diem li!! Pesenin makan noh sana!" gunam gesya.
"mmmmmmmm emmm" lia masih meronta ronta.
"biasa ya li! Sana!" gesya melepaskan tangannya di mulut lia, begitu pula dengan rea, kemudian mereka mendorong tubuh lia ke arah gerumunan orang yang mengantri membeli makanan.
Tawa rea dan gesya pecah melihat wajah cemberut lia, mereka tak memperdulikan perasaan lia, karna bagi mereka persahabatan tak di sertai bully membully itu bukan sahabat.
Gesya dan Rea duduk di sebuah meja yang masih tersisa dipojokan kantin, rea sibuk memainkan ponsel nya, ada chat Whattshap dari seseorang, dengan segera rea membuka Whattshap mengecek siapa yang chat dia.
085264328931
Reani? Ini bener no loh kan?Rea mengangkat alisnya sebelah, siapa yang mengechat dirinya? No baru? Padahal rea jarang sekali memberi no ponsel nya kepada siapapun bahkan teman sekelas nya, terkecuali Gesya, Lia, dan Devan.
![](https://img.wattpad.com/cover/157945561-288-k955032.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
-PLUTO-
Fiksi RemajaIni bukan cerita bad boy dan bad girl yang bertemu lalu jatuh cinta, ini hanyalah cerita anak SMA yang berusaha mencari kembali kepingan hati yang hilang ditelan waktu.