Bagian.24

64 7 0
                                    


"re tunggu ishhh" gerutu sastra menyusul rea ke dalam

Rea celingak celinguk mencark seseorang yang sangat ia rindukan
"re cari siapa? Loh lari kenceng juga ya gak nyangka gue" tanya sastra ketika berada disamping rea dengan napas ngos ngosan

"gue cari keluarga gue, ikut gue kita lihat jadwal pesawat di Australia sampe jam berapa" refleks rea menarik Tangan sastra

Sastra hanya menurut, entah kata kata apa yang ia harus ucapkan namun berada di dekat rea membuat ia sangat nyaman

Rea melihat jadwal ternyata pesawat Australia-Indonesia sampai jam 7:40 rea bernapas lega setidaknya ia tak terlambat menjemput keluarga tercinta nya

"ehemmm" deham sastra melihat kearah tanganya yang dari tadi di gandeng rea

Rea langsung melepaskan tanganya, ia jadi salah tingkah
"ngapain gue pegang pegang tangan si sastra sih"gerutu rea dalam hati

Sastra hanya terkekeh geli melihat tingkah rea, ia sangat suka jika rea seperti ini, menurut nya ekspresi rea sangat menggemaskan

Rea berpura-pura melirik jam ditngan kanan nya jarum jam menunjukkan pukul 7:25 ahh untunglah masih ada 15 menit tersisa

"duduk di sana yuk, pesawat nya masih lama" rea menunjuk ke arah kursi yg ada di bandara

Rea dan sastra duduk disana, tak ada yang membuka suara yang ada hanya pandang mereka orang orang tengah berjalan kesana kemari entah, menunggu seperti rea sekarang, entah akan pergi keluar negeri

"eh sas sorry ya gara gara gue loh bolos sekolah" rea membuka suara, sebenarnya ia tak enak hati kepada sastra gara gara harus mengantr nya sastra harus ikut ikutan tidak sekolah

"gue udah izin tadi, jadi santai aja re" sastra tersenyum manis ke arah rea

Rea membalas nya dengan tersenyum simpul, hampir saja senyuman nya ini tidak terlihat
"si sastra baik banget" ucap rea dalam hati

"loh udah izin? Terus kenapa tadi loh telat gitu?" tanya rea berbondong bondong

"yesss gue udah chat sekertaris kelas, ohh itu gue emang telat tadi, kesiangan hehe" sastra menggaruk tengkuk nya yang tak gatal

"ohgitu" ucap rea pandangan nya ke depan tak memperhatikan rea

Hening. Iya hening tak ada lagi topik yang harus mereka bicarakan
Rea menatap lekat lekat setiap inchi wajah sastra "ganteng" ucap nya dalam hati

"ehem uhuk uhuk" sastra berpura-pura batuk, ia mempergoki rea yg sedang menatap nya

Rea terbuyar dari lamunan nya ia jadi salah tingkah
"eh eh gue guee.... Gue liat tadi ada semut di wajah loh" ucap rea gugup menggaruk tengkuk nya yang tak gatal

Sastra hanya tertawa kecil melihat tingkah rea
"santai aja kali re kalau mau merhatiin gue jugaa gapapa, gue iklas 100% iklas"  goda sastra kepada rea

Pipi rea bersemu merah ia ketauan memperhatikan sastra
"idih Siapa juga yang ngeliatin loh,gak usah geer deh" rea sengaja mengelak agar dirinya tidak terlalu malu

"massa? Gue liat tadi loh ngeliatin gue, bahkan loh sampe gak ngedip ngedip, masih mau ngelak?" tanya sastra menatap rea yang gugup

Rea hanya menunduk ia sangat sangat malu "yaaa tuhan malu banget gue" ucap nya dalam hati

"angkat kepala mu Princess, jangan sampai mahkota mu jatuh" refleks sastra mengangkat dagu rea agar tidak menunduk lagi

Rea tersentak dengan perlakuan sastra, sedangkan sastra tersenyum manis ke arah rea tangan nya masih belum terlepas dari dagu rea

"gak usah gugup gitu princess, gue tau gue ganteng makannya tadi loh ngeliatin gue gitu kan?" goda sastra mencoba mencair kan suasana

Rea menepis tangan sastra kasar, ia berpikir sastra akan melupakan kejadian memalukan itu ternyata tidak, dan yang paling kesal sastra terlalu banyak bercanda, rea kira tadi akan romantis sperti ftv ftv
"gue kira tadi bakal romantis kayak drakor drakor gitu" ucap rea dalam hati

Rea memasang wajah cemberut nya, bibir nya maju beberapa cm, pipi yang merah merona membuat sastra gemas
Sastra tau gadis disamping nya ini sedang marah padanya, ia tak mau gegabah karna jika wanita sedang marah bisa seperti singa kelaparan

"REANI!!!" teriak menggelar itu mampu membuat rea mencari ke sumber suara

Terlihat tiga orang yang tengah berjalan ke arah rea, ia sangat mengenali orang orang itu, ekspresi wajah rea pun berubah 180° dari asalnya cemberut sekarang ceria

"MAMAH! PAPAH! BANG REY" teriak rea tak mau kalah

Setelah merasa di depan rea siska langsung memeluk anak gadis nya ini
"rea kamu baik baik aja sayang?" tanya siska khawatir masih memeluk rea

Rea melepaskan pelukan nya, tersenyum ke arah siska
"seperti yang mamah liat, rea baik baik aja"

Pandangan rea beralih ke laki laki jangkung dekat mamah nya, laki laki yang selama ini menganggu pikiran nya, siapa lagi jika bukan reyhand, reyhand di gandeng oleh rudi, ia tampak begitu pucat namun tak mengurangi ketampanan nya

"BANG REY!!" rea Sedikit berteriak dan langsung memeluk sang kaka yang sangat ia rindu kan, tak perduli jika kakak nya sakit akibat pelukan nya, yang jelas rea merindukan nya

"reee sesek re, gue baru keluar dari rumah sakit loh" ucap reyhand

Rea langsung melepaskan pelukannya, cengengesan ke arah sang kaka "heheh sorry bang, abisnya rea kangen"  ucap rea polos

"ehem ehem papah gak dipeluk nih?" tanya Rudi mengalihkan pandangan nya ke arah lain, bukan ke arah rea

"eh papah, rea sampe lupa" rea memeluk Rudi dan Rudi pun membalas pelukan anak gadisnya yang sangat ia rindukan

Bagi rudi dan siska rea masih anak kecil yang selalu malas bangun pagi, walaupun nyatanya rea sudah beranjak dewasa, namun tetap saja rudi dan siska sering khawatir apalgi sikap rea yang selalu ceroboh dan Pelupa

Rea sedari kecil tidak pernah jauh dari jangkauan keluarga nya, jika mamah nya yg pergi papah nya yang menjaga nya, jika papah nya yang pergi mamah nya yang menjaga nya, dan jika kedua kedua nya yg pergi reyhand yang akan menjaga nya

Makanya rea sangat manja dan cengeng pas kecil, mungkin sekarang juga masih sama seperti itu






Author bingung nih mau sampe Chapter berapa? 😕 kalau ratusan takut nya kalian lelah bacanya bosen bacanya dan author juga lelah bikin nya 😂 tapi kalau sampe 50 terlalu sedikit jadi bingung nih🙁

-PLUTO-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang