Sebelum nya maaf author mau ngasih tau buat sekarang jarang jarang update maaf ya:) author mau PAS(Penilaian akhir semester) jdi jarang pegang hp hehe:') tolong mengerti😊
Rea sedang menunggu sastra di ruangan bp, ditemani oleh bu diah, janjinya hari ini akan latihan. Sudah beberapa menit rea menunggu nya namun tak kunjung datang, rea geram sendiri ia benci menunggu.
"bu sastra jadi gak sih latihan? Kalau gak jadi saya latihan sendiri saja?" tanya rea yang mulai bosan menunggu.
Belum sempat bu diah angkat bicara, seseorang datang mengetuk pintu dan berjalan santai ke arah samping rea.
"jadilah!" ucap sastra duduk disamping rea. "jadi cewek tuh yang sabar dikit!" sastra berbisik tepat di dekat telinga rea.
Rea berusaha sabar, tak menanggapi omongan sastra, ia membuka buku paket Matematika yang di berikan bu diah.
"baik kita mulai! Baca buku ini dan hafal kan setiap rumus nya!" ucap bu diah santai menunjuk ke arah buku yang rea pegang.
Rea menurut ia membuka buku, membacanya dengan teliti dan mulai menghafal setiap rumus. Sastra mengangkat alis nya sebelah. "bacanya sendirian aja?" sindir sastra.
"minta lagi aja sana sama bu diah!" ucap rea cuek tak menatap sedikit pun rea.
"tidak ada lagi rea. Itu buku satu satunya yang ibu punya, berdua saja ya!" dengan enteng nya bu diah bilang seperti itu?
Rea menatap bu diah tak percaya. "berdua?" tanya rea dengan ekspresi kaget nya.
"iya berdua! Udah ayo baca!" sastra menarik buku agar ia bisa melihat nya lebih jelas.
Rea memutar bola matanya malas, ia pun dengan terpaksa membaca buku berdua dengan sastra, salah satu yang rea benci ialah harus berdekatan! Dan rea benci itu karna jantung nya berpacu lebih cepat ketika berdekatan dengan sastra.
Seperti sekarang ini rasanya jantung rea akan lepas dengan sendiri nya, beritme lebih cepat dari biasanya, namun rea menutupi nya dengan rapih, kepala nya dengan kepala sastra beradu, karna memang harus membaca buku satu untuk berdua.
"ibu harap kalian belajar setiap hari! Karna lomba nya semakin dekat. Ibu harap kalian memberikan yang terbaik untuk sekolah ini" ucap bu diah menatap rea dan sastra bergantian.
"dan seperti nya kalian cocok untuk menjadi pasangan!" lanjut nya.
Rea langsung melotot ke arah bu diah tak percaya, lalu menatap sastra yang terlihat tenang tenang saja.
"cocok? Pasangan?" tanya rea gugup.
"iya pasangan! Sudahlah kalian belajar lagi ibu mau keluar sebentar!" bu diah pun pergi meninggalkan rea dan sastra berdua di ruang bp.
Rea berusaha menarik napas, mengatur detak jantung nya, tak lupa ia mengatur ekspresi nya agar tak terlihat gugup di depan sastra.
Mereka terus menghafal setiap rumus yang ada di buku itu, bahkan rasanya rea sudah kenyang melihat deretan rumus dibuku. Setelah dua jam setengah mereka dikurung di ruang bp oleh bu diah, akhirnya mereka diperbolehkan pulang.
Sesuai dengan janji nya, sastra yang akan mengantar rea pulang, rea hanya menurut daripada ia harus menunggu taksi atau menunggu reyhand.
"pake!" sastra menyerahkan helm. Rea menurut dan memakai helm, tak lama kemudian motor sastra melaju membelah jalanan yang macet.

KAMU SEDANG MEMBACA
-PLUTO-
Novela JuvenilIni bukan cerita bad boy dan bad girl yang bertemu lalu jatuh cinta, ini hanyalah cerita anak SMA yang berusaha mencari kembali kepingan hati yang hilang ditelan waktu.