Pagi hari rea masih belum juga bangun padahal jam sudah menunjukkan 6:30 siska sudah lelah jika membangun kan anak gadisnya, alhasil reyhand lah yang akan membangunkan rea
Tanpa aba aba atau mengetuk terlebih dahulu reyhand masuk ke kamar rea
"lahh gak dikunci ternyata, gue udah siap siap mau dobrak bikin kejutan buat adek gue gagal dong"ucap reyhand melangkah menuju kasur"astagfirullah ini anak tidur apa mati? Pules bener, pantes kata mamah suka susah dibangun, orang tidur nya aja udah kayak mati suri" reyhand geleng geleng kepala melihat sang adik yang masih terlelap
"ree bangun re" reyhand mencoba menggoyang goyang kan tubuh rea pelan, namun nihil rea malah asik dialam mimpi
"astagfirullah nih anak!! Gue kerjain aja kali ya" gumam reyhand, ia jadi ada ide
"REANI TRI REZZALAN BANGUN ADA SASTRA!!!!" teriak reyhand tepat di kuping rea
Rea terpelonjat dari tidur nya, ia kaget mendengar teriakan reyhand apalagi menyebut nama 'sastra'
"hah Sastra? Dimana dimana? Bilangin ini masih pagi buat jemput" ucap rea ngelantur mata yang msih tertutup namun sudah terduduk di kasur
Reyhand jadi ada ide untuk mengerjai adik nya lagi "SASTRA SILAHKAN MASUK REA NYA SUDAH SIAP" ucap reyhand berteriak tapi lembut
"astaga" teriak rea histeris, ia belum siap siap namun sastra sudah ada, tanpa menunggu aba aba rea langsung lari terbirit birit ke kamar mandi tanpa memandang sang kakak yang tertawa melihat tingkah nya
"sas bentar gue mandi dlu!! 10 menit deh 10 menit gue selesai" teriak rea dalam kamar mandi
Reyhand tertawa makin keras, adik nya mengira bahwa sastra benar benar ada "tuhh anak ngarep banget si sastra bakal jemput dia" ucap reyhand geleng geleng kepala
Reyhand melangkah keluar dari kamar rea ia tak mau mengganggu sang adik yang sedang mengigau berharap sastra menjemput nya
"jangan lupa shalat re!!" teriak reyhand sebelum benar benar keluar dari kamar rea.
Rudi, siska, reyhand sedang duduk manis di meja makan menunggu sang adik yang tak kunjung datang padahal sudah 20 menit ia bersiap siap.
"tuh anak mana sih lama bener, kek ibu ibu mau arisan" gerutu reyhand kesal.
"heh asal aja kamu ngomong! Ibu ibu arisan gak gitu gitu amat kali" siska menatap sinis ke arah reyhand.
"upsss lupaa disini ada ibu ibu arisan" reyhand berpura-pura kaget mentup mulutnya dengan tangan kiri nya.
"reyy" siska melotot ke arah reyhand
Sedangkan reyhand hanya cengengesan tak berdosa.Tak lama kemudian rea datang sudah lengkap memakai pakaian sekolah dan tas berwarna biru melekat di pundak nya.
"sastra mana? Ko gak ikut sarapan?" tanya rea celingak celinguk mencari seseorang.
Siska dan rudi menatap anaknya aneh, berbeda dengan reyhand yang menahan tawanya
"nih anak bener bener ngarep dijemput si satra" ucap reyhand dalam hati"mah, pah, bang, sastra mana? Ko gak ikut sarapan sih?" tanya rea menatap satu persatu.
"sastra? Maksud kamu apa sih re?" tanya rudi aneh ia sampai berenti makan, padahal perutnya sudah keroncongan.
"kamu mimpi re? Disini gak ada sastra sayang" siska memegang sekilas kening rea memastikan anaknya tidak sakit "tapi gak panas pah" siska berbicara kepada rudi yang berada di dekatnya.
"tadi ada yang bilang sastra dateng jemput rea, yaudah rea buru buru mandi takut nya dia nunggu lama, terus sekarang sastra mana mah?" tanya rea penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
-PLUTO-
Teen FictionIni bukan cerita bad boy dan bad girl yang bertemu lalu jatuh cinta, ini hanyalah cerita anak SMA yang berusaha mencari kembali kepingan hati yang hilang ditelan waktu.