Ketika bel istirahat berbunyi, benar saja gesya dan lia langsung pergi ke kelas Devan, tapi menurut teman sekelas devan, ia sudah pergi entah kemana. Gesya dan Lia pun bergegas menuju kantin sekolah, karna biasanya devan dkk akan berkumpul disana.
Gesya dan lia berlari ke kantin, tiba dikantin mereka mencari devan, tepat di pojokan kantin, ada 4 laki laki tampan sedang bersantai.
"woy!" lia menggeprak meja, napas nya ngos ngosan akibat berlari. Devan dkk pun mengangkat alisnya tak paham.
"kenapa li? Nyari gue?" ucap geo dengan PD nya, berdiri dari duduk nya dan menampakkan senyum manisnya. Bukannya tergoda lia malah jijik melihat.
"gue gak lagi becanda!" sinis lia.
"kenapa ges? Mau ngapain?" tanya leon lembut.
"dev..... Loh liat rea gak? Dia sama loh?"
"enggak tuh! Gue kira sama kalian, kenapa emang?" tanya devan menyeruput es jeruk nya.
"rea.... Rea ilang!" mulut lia ini benar benar tidak biaa disaring.
"uhukk uhukkk" devan tersedak minumannya.
"ilang?" tanya devan dan sastra berbarengan. Bukan hanya devan yang khawatir saat ini, tapi sastra jga, namun ia atur ekspresi nya agar devan tak curiga.
"ilang dimana maksud loh?"
"sejak kapan? Kok bisa?"
"emang gak sekolah? Terus gimana?" tanya mereka satu persatu.
"diem dlu deh! Jangan nyerocos terus! Biar gue yang jelasin!" jengkel lia, menatap mereka satu persatu.
"gue gak tau dia kemana, yang jelas dia gak masuk sekolah, tapi bang rey bilang dia udah di anter sama supir pribadi nya, tapi sampai saat ini dia gak muncul, gue khawatir dia kenapa kenapa!" jelas lia panjang lebar.
"kita cari sekarang!" perintah devan, berdiri dari duduk nya, tersirat kekhawatiran dari wajah devan.
"gue setuju! Kita cari disekitar sekolah dlu!" seru sastra.
Semua pun mengangguk mengerti, kemudian mereka membagi tugas untuk mencari rea. Geo dan Lia mencari di perpustakaan dan Ruang guru. Gesya dan Leon mencari di halaman belakang sekolah dan setiap kelas. Sastra dan Devan mencari di toilet sekolah.
Semua mencari rea berteriak teriak memanggil rea. "Re? Loh dimana?" teriak devan ketika berada di toilet laki laki.
"kayaknya gak mungkin deh rea disini, ini tuh toilet cwo, dan gue udah periksa tapi gak ada" gelisah sastra.
"kita cari toilet cwe!" tanpa basa basi devan pergi ke toilet cwo, ia tak memikirkan bagaimana resiko nya nanti, yang penting rea selamat.
"tapi dev, kita gak boleh kesana! Nanti ketauan guru bisa dihukum!"
"Bodoamat! Gue harus cari Rea!" bentak devan.
Benar saja devan tak membuang waktu, langsing masuk ke toilet cwe tanpa berfikir panjang.
"Aaaaaaaaa" teriak para gadis yang sedang berada di toilet, mereka kaget akan kehadiran devan.
"liat rea gak?" tanya devan pada mereka semua.
Bukannya menjawab mereka malah Berlarian keluar kamar mandi dengan ekspresi ketakutan.
"cihhh ditanya malah kabur!" greget devan.
"ya jelas mereka kabur! Loh masuk secara tiba tiba, udah tau ini toilet cewe!" sastra berkomentar.
"iya gue salah! Udahlah cari cepet!" devan mencari disekeliling toilet. Begitu pun dengan sastra.
KAMU SEDANG MEMBACA
-PLUTO-
JugendliteraturIni bukan cerita bad boy dan bad girl yang bertemu lalu jatuh cinta, ini hanyalah cerita anak SMA yang berusaha mencari kembali kepingan hati yang hilang ditelan waktu.