Bagian.34

70 3 0
                                    

Hehe maaf ya Author sebenernya orang sukabumi, otomatis bahsa sehari hari Author bahasa sunda, jadi sedikit susah jika author menulis bahasa indonesia yang baik dan benar, mohon maaf ya!💖












Jarum jam menunjukkan pukul 9:00 malam, sastra mengerjap ngerjapkan matanya sesekali, melihat tembok bercat putih semua. Dia melihat ke arah Rea yang sedang tertidur menompang kepalanya di kasur yang Sastra tempati. Perlahan-lahan dia mengelus rambut Rea.

Rea yang merasakan rambutnya dielus, terbangun perlahan-lahan. Dia senang dan lega Sastra sudah sadar.

Sastra nampak Salting, ia langsung memalingkan pandangan nya ke arah lain, berpura-pura tak melihat rea, jelas jelas tadi ia yang mengelus rambut rea.

"cie...... salting cie" goda rea menoel pipi sastra. Dalam hati sastra jantung nya sudah marathon kemana mana, begitu pula rea yang menahan diri agar tidak Salting didepan sastra.

"apa sih enggak juga" sastra mengelak. Pandangan mereka bertemu rea menatap wajah sastra lekat lekat begitu pula dengan sastra.

"gak mau ngaku! Padahal jelas jelas tadi ngelus ngelus rambut gue" rea mengibas ngibaskan rambut nya. Sombong sekali ia, untung rambut nya wangi dan indah.

"iya iya gue ngaku deh iya" ucap sastra pasrah.

Rea terkekeh geli melihat sastra. "eh tapi gimana kabar loh? Udah mending?"

"udah, cuman pusing aja"

"loh tidur deh. Apa mau makan? Biar gue beliin?" rea begitu telaten menanyakan ini itu apa sastra, hingga ia lupa jika ia hanya sarapan tadi pagi, setelah itu tak makan apa apa lagi, makan. Iya dia makan buah bersama bunda sastra, setelah itu bunda sastra izin pulang.

"gak usah gue masih kenyang, loh udah makan?" sastra malah balik bertanya.

"ishhh yang sakit itu loh! Bukan gue! Jadi loh gak perlu khawatirin gue!" rear mencubit perut sastra kesal.

Sastra meringis ke sekitan. "aw.... Aw sakit re" ia memegangi perut nya yang di cubit rea.

"abisnya nyebelin sih" rea cemberut, bibirnya maju beberapa cm, wajahnya di tekut, tampak sekali jika ia sedang bt.

"apa salah nya gue nyuruh loh makan? Kalau loh gak makan sakit, kita sakit dua duanya, terus siapa yang jagain gue? Gak ada dong" ucap sastra dengan nada manja nya, membuat rea memutar bola matanya malas.

"ishh geer banget! Siapa juga yang mau jagain elo!"

"ciee... Gak mau ngaku, tadi aja sampe ketiduran di samping gue" sastra menoel pipi rea yang mulai bersemu merah.

"tau ah bete!" sekali lagi rea menekuk wajahnya kesal, tangan nya ia lipat di depan dada.

Sastra yang menyadari jika rea sedang tidak mood karenanya, mencoba bangkit dari duduk nya dengan susah payah, mencoba merangkul rea namun tak bisa. Sastra meringis kesakitan memejamkan matanya sesekali.

"ssssttt" sastra meringis ketika mencoba bangkit.

Rea langsung membantu sastra untuk duduk, memegangi pundak sastra membantu nya.
"sini biar gue bantu" tetap saja rea menekuk wajahnya enggan untuk tersenyum.

Setelah merasa nyaman dengan duduk nya, sastra memegangi tangan rea yang ada di kasur, rea memang sedang memainkan jemari nya, mungkin ia bete dengan sikap sastra.

-PLUTO-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang