Bab 16

54 7 0
                                    

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA!!!

Verinna Helena POV

Curhatanku dengan Lara segera terhenti ketika Daffa dan Andra menghampiri kami.

"Ada apa?" tanya Lara pada Andra.

"Ga apa-apa," kata Andra datar. "Gue rada bete aja sama si Vino. Dasar cowok ga peka pake banget!"

Aku mengernyit heran. "Emangnya dia kenapa?" tanyaku penasaran.

"Emangnya ga keliatan ya, Rin?" tanya Andra. "Tadi kan, lo ngomong ke gue kalo Vino itu lagi ngobrol sama Tiara pas lagi acara makan-makan."

Oke, itu membuat hatiku sedikit sakit. "Iya. Terus? Emangnya kenapa?"

Daffa mendecak sebal. "Emangnya lo ga ngeliat si Vino ngobrol sama Tiara itu kayak yang akrab banget?"

Aku dan Lara segera berpandang-pandangan karena sedari tadi, itulah topik pembicaraan kami. "Yah," kataku akhirnya. "Emangnya kenapa? Dia kan bisa deket sama siapa aja..."

"Ya Tuhan, Rin!" seru Daffa jengkel. "Apa lo ga sadar kalo Vino itu suka sama lo, hah? Apa lo ga ngerasa hati lo sakit ngeliat mereka ngobrol duaan gitu? Bukan ngobrol biasa! Ngobrol dengan akrab, Rin, akrab!"

Andra segera menabok punggung Daffa dengan keras. "Terus aja ngember. Padahal, yang sering ngember itu kan harusnya gue," kata Andra setengah mengecam Daffa.

"She must know the truth! Anjrit! Gue bisa mati gila kalo kalian berdua ga nyatu deh," kata Daffa ngasal.

Aku memutar bola mataku. "Maksud lo?"

"Ya...kalo lo ga pacaran sama Vino, gue yang greget..."

"Kita yang greget!" seru Andra gemas. "Lo ga usah pura-pura bego deh. Lo tau kan Vino suka sama lo?!"

Aku mengernyit heran. "Kenapa jadi gue...? Hah? Lo berdua kenapa sih?" tanyaku tidak mengerti. "Gue ga tau kalo Vino suka sama gue. Yang gue tau, belakangan ini dia emang rada deket sama gue dan lo berdua kenapa jadi marah-marah gini sih?!"

"Ck, halah! Kayak lo ga kesel aja ngeliat Tiara sama Vino ngobrol duaan," sindir Lara.

Sial. Kenapa aku harus punya teman semacam Lara? "Mulut lo bisa dijaga ga sih?" tanyaku ketus.

"Bukan cuma Daffa sama Andra aja yang greget. Gue juga ikut greget, tau!" kata Lara sambil cemberut. "Oke, gini ya. Vino itu keliatan banget suka sama lo dan lo juga keliatan deket sekarang. Masih ngomong ga suka sama Vino, awas aja lo!"

Aku terdiam sejenak. "Lo tau kan gue ga pernah..."

"Punya perasaan kayak gitu."

Aku segera menoleh ke belakang dan mendapati Venza sambil tersenyum. "Masalah si cowok ganteng ya?" tanyanya.

Arrghh! Kenapa semua orang jadi ikut campur urusanku sih?! "Bukan!" ketusku pada Venza. "Lo pergi aja deh. Ganggu aja."

"Vino udah ceritain semuanya ke gue," kata Venza.

Kami semua segera menatap Venza penuh minat.

"Dia ga ngobrol sesuatu yang penting sama Tiara kok," kata Venza. "Malah, Tiara nanya ke Vino soal hubungan lo sama Vino."

"Gue. Ga. Ada. Hubungan. Apa. Apa. Sama. Dia," kataku tegas. "Ngerti?"

YOU'RE (NOT) MINE--CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang