Bab 31 part (a)

54 9 0
                                    

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA!!!

Verinna Helena POV

            "Ah, udah. Ga usah peduliin omongan gue. Lagi ngawur nih gue," kataku garing sambil tersenyum penuh paksaan melihat Vino terdiam dan menatapku aneh.

Suasana canggung pun sangat terasa ketika aku selesai berkata begitu. Oke, sepertinya aku memang bertingkah memalukan di depannya saat ini. Dan tadi? Kenapa aku bisa berkata kalau dia alasannya aku batal bunuh diri? Bukannya dia penyebab kedua aku bunuh diri?

Rasanya aku menjadi anak paling labil sedunia deh.

"Rin," panggil Vino dan aku segera menoleh ke arahnya. "Jangan bunuh diri lagi ya."

Aku tersenyum kering. "Ga janji."

"Oke, oke," kata Vino akhirnya. "Tapi setidaknya, lo jangan bikin gue khawatir. Please, Rin! Gue nyaris gila karena ga bisa nemuin lo di mana-mana, tau?!"

Aku tertegun sejenak. "Lo...khawatir sama gue?" tanyaku ragu.

"Iya," kata Vino sambil memegang pundakku dengan perlahan dan menyelipkan rambut ke belakang daun telingaku yang menghalangi wajahku. "Seharian ini, gue khawatir sama lo. Gue nyariin lo sampe ke kafe bokap lo, ga ada. Kalo ga percaya, tanya ke Lara. Gue nyariin lo barengan sama Lara kok. Tolong, jangan bikin gue panik lagi."

Aku tersenyum kecil. "Segitu takutnya lo kehilangan gue ya?" tanyaku mulai jahil.

Vino mendelik sebal mengetahui aku mulai jahil lagi. "Pokoknya, sekali lagi lo bikin gue panik, lo yang bakal kena amukan dari gue. Titik!" kata Vino jengkel.

"Itu...tanda bacanya tanda seru, Vin."

"Gimana author weh lah," kata Vino. "Eh, lo mau balik?"

Aku bingung sejenak. Balik ga ya? "Ga deh," kataku akhirnya setelah berpikir cukup lama. "Gue ga mau balik."

"Mau ke mana?" tanya Vino.

"Mau kabur lagi biar dicariin cowok ganteng kayak lo," kataku becanda.

Vino mengangkat alisnya kemudian tersenyum lebar. "Jadi, maksud lo gue ganteng, gitu?"

"Bukan elo. Venza yang ganteng. Bleee," kataku sambil memeletkan lidah ke arah Vino.

"Sialan lo, Rin!" seru Vino kesal sambil tertawa kecil. "Tapi janji ya, jangan bikin gue panik lagi."

"Gue ga mau janji," kataku akhirnya. "Kalo gue janji dan ga ditepatin, nanti lo bilang gue congor."

Vino mendelik sebal. "Setidaknya lo itu berusaha untuk ga bikin gue panik. Lo emang seneng banget ya bikin gue panik?" tanya Vino.

"Sejak kapan gue ga seneng bikin orang menderita?" tanyaku balik. "Udah ah, gue pengen ke..."

Tunggu. Aku pengen ke mana ya?

"Ke mana?" tanya Vino bingung.

Aku berpikir sambil menggaruk kepalaku yang tidak gatal. "Ga tau sih," kataku pelan.

"Ya udah, pulang aja," kata Vino sambil memegang pipiku lembut. "Ya?"

"Ga mau pulang," kataku datar. "Lagian, buat apa gue pulang? Ini kan udah di rumah gue."

"Maksudnya, lo pulang ke rumah gue," kata Vino sambil mencubit pipiku secara perlahan. "Oke?"

"Tetep ga mau," kataku ngotot.

Vino mendelik sebal dan tanpa diduga, dia menggendongku ala bridal style.

ASTAGA! VINO GENDONG GUE!!!



450 words

ini dia part a dari bab 31 nyaaaaa

pas baca bab 29 sih, agak emosi sih ngebaca buku ini. tapi part ini, sumpah gua pengen ngakak gitu

ternyata, mereka emang gampang akur ya :)

ga kayak aku sama dia. ga pernah akur :) (maap curhat)


oke, spoiler dikit aja

di part b, bakal ada SCENE YANG RAME BANGET!!!

makanya ayo di baca part berikutnya!!!


jangan lupa vote dan follow insta ANGELICA.RIVELA yaaa

sekian dari bab 31 part a


bab 31 part (b) is coming soon...

YOU'RE (NOT) MINE--CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang