Bab 34 part (a)

48 5 3
                                    

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM ATAU SESUDAH MEMBACA!!!

Verinna Helena POV

            Hari ini, tanggal 4 Juli, Tiara pergi ke Singapura.

Vino memintaku agar menemaninya ke bandara, tapi aku menolaknya. Jadi kini, aku sendirian di rumahnya Vino sambil memainkan laptop milikku sendiri.

Aku tersenyum miring ketika membuka Wattpad dari laptop-ku dan melihat draft yang ada di sana.

Di sana, tertera teka-teki tanggal bunuh diriku waktu itu. Di sana, tertera teka-teki yang bisa ditebak oleh Vino dan teman-temanku. Di sana, tertera teka-teki yang dibuat oleh Lara.

Tanganku mulai menari-nari di atas keyboard dengan bab yang baru dari draft tersebut.

###

Verinna Helena POV (on the diary)

Lagi-lagi, aku batal bunuh diri untuk kesekian kalinya. Dan kali ini, Vino yang membuatku batal bunuh diri. Yep, orang yang paling kubencilah yang membuatku batal bunuh diri.

Tapi sekarang...entahlah. Aku tidak mengerti lagi dengan perasaanku saat ini padanya. Aku hanya merasa...nyaman kalau ada di dekatnya. Kurasa, hanya dia yang sanggup mengubah hidupku menjadi lebih baik lagi.

Aku tidak peduli dengan masa laluku dengannya. Masa-masa di mana aku bersaing dengannya. Masa-masa di mana aku sering menyalahkannya karena dia selalu mengalahkanku dalam bidang akademis. Masa-masa di mana aku memusuhinya dan sering marah-marah dengannya. Masa-masa di mana aku membencinya. Aku sudah tidak peduli dengan itu semua.

Itu semua sudah digantikannya dengan rasa pedulinya padaku yang sangat tinggi. Dia benar-benar peduli denganku, keluargaku, dan masalah pribadiku sampai-sampai dia berusaha memecahkan teka-teki di bab sebelumnya. Dia sanggup mengubah rasa benciku padanya menjadi rasa percaya. Dia membuatku percaya pada seseorang yang kubenci, yaitu dirinya.

Sekarang, aku merasa diriku lebih berharga. Sekarang, aku merasa bahwa diriku ini ada artinya. Sekarang, aku merasa bahwa diriku ini unik dan punya banyak talenta.

Oh iya, hal ini belum pernah kuceritakan pada siapapun. Seminggu yang lalu, aku mengajukan beasiswa jalur non-akademis ke SMA dan diterima seratus persen! Aku sudah mendapat beasiswa jalur prestasi SMP-ku dan kini, aku mendapat beasiswa full selama aku bersekolah di SMA Trijaya!

Hal ini membuatku semakin merasa bahwa diriku ini memang sungguh berarti.

Dan, soal Vino.

Makin hari, dia makin baik padaku. Dia lebih sering mengalah ketimbang debat, entah karena apa. Dia juga beberapa kali...yah, begitulah padaku. Tau sendirilah maksudku apa.

Aku tidak tau perasaan apa ini karena sebelumnya, aku tidak pernah mengenal kata "cinta". Gimana caranya aku tau kata "cinta" sedangkan setiap di rumah, aku selalu disiksa? Apa begitu namanya cinta?

Menurut Lara, orang yang lebih berpengalaman soal "cinta", cinta itu indah. Tidak ada saling menyakiti. Tidak ada siksaan. Siksaan batin paling-paling berupa rindu, begitu katanya. Lagipula, cinta itu tidak mungkin ada tangisan sedih. Tangisan bahagia dan senang. Itulah cinta.

Jadi, hm, apakah aku mencintai Vino?

###



431 words

hayo, mencintai ga ya?


eh btw, spoiler dikit. di part selanjutnya

TOLONG JANGAN ADA YANG JERIT-JERIT KARENA GUA SENDIRI UDAH BUDEG NGEDENGERIN JERITAN DARI TEMEN-TEMEN GUA AKIBAT BACA PART SELANJUTNYA

bukan horor kok :) tapi pengen jerit aja

gua yang nulisnya aja greget :v


jangan lupa vote dan follow insta ANGELICA.RIVELA 

mau di follbek? dm ajaaaaa


sekian dari bab 34 part a


bab 34 part (b) is coming soon...

YOU'RE (NOT) MINE--CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang