Bab 15

62 7 0
                                    

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA!!!

Alvino Putra Irawan POV

Ih, RinRin mana sih? Kok dia ga balik-balik?!

"Eh, ada elo, Vin," kata Tiara mengejutkanku.

Aku menoleh dengan cepat dan tersenyum. "Eh, Tiara. Ada apa?"

Tiara tersenyum ke arahku. "Gue boleh duduk di situ?" tanya Tiara sambil mengedikkan kepalanya ke tempat duduk yang baru saja ditempati oleh RinRin.

"Eh, oh, boleh kok," kataku mempersilakan Tiara.

Yah, ga enak dong kalau aku larang. Lagian, memangnya siapa aku bisa main larang seenaknya?

"Gimana? Lo udah pacaran sama Verinna belum?" tanya Tiara sambil makan.

Aku sedikit kaget mendengar pertanyaannya. "Hah? Oh, belum kok. Yah, lo gila ya? Dia kan orangnya ga bisa asal tembak gitu aja!" kataku sambil cengengesan. "Lagian, RinRin juga belum tentu mau kok."

"Kalo lo bisa ngertiin dia sih, dia pasti nerima lo kok," kata Tiara sambil tersenyum.

"Nerima apa?" tanyaku tidak mengerti.

"Jadi pacar, maksudnya."

"Ohhhh," kataku spontan. "Ah, ga mungkin. Lo kan tau sendiri, selama ini sikap gue ke dia kek gimana. Ngeselin banget deh! Tambahan, sepertinya dia nganggep gue ga bisa ngertiin dia."

Tiara tertawa. "Ya itu sih salah lo juga. Kenapa juga lo hobi ngisengin dia?" tanya Tiara. "Lagian, lo emang suka keterlaluan sih sama dia...eh, omong-omong Verinna mana?"

Aku mengangkat bahuku. "Tadi sih, dia mau ngambil makanan. Tapi sampe sekarang, belum balik-balik," kataku.

"Tapi kata gue sih, lo bisa kok jadi pacarnya dia," kata Tiara sambil tersenyum. "Perlu lo ketahui juga, kayaknya Verinna juga ga se...apa ya? Sebenci dulu sama lo."

Ouch. Segitu parahnya sikapku dulu padanya ya?

Aku tersenyum. "Masa sih? Dari mana lo tau hal itu?" tanyaku.

"Keliatan kok," kata Tiara. "Kalian jadi jarang adu mulut. Yah, mungkin masih. Tapi ga separah dulu. Kalo dulu kan, tiap kali ketemu aja langsung adu mulut. Kalo sekarang? Hm, kalian lebih...yah, gitu deh."

Aku mengangkat alisku dengan penasaran. "Lebih apa?"

Tiara tertawa dan menggigit bibirnya sendiri agar tidak terlalu ngakak. "Lebih...romantis," katanya singkat. "Ah, udah ya. Gue mau foto sama temen-temen gue dulu ya!"

Aku mengangguk. "Oke," kataku.

Setelah Tiara meninggalkanku, aku melihat RinRin dengan anggota band-nya naik ke atas panggung. Hm, mungkin mereka ingin foto bersama.

Dan benar saja. Mereka berfoto-ria di atas panggung dengan Andra sebagai fotografernya.

Sial. Kenapa aku tidak diajak oleh RinRin?

Setelah mereka turun dari panggung, aku melihat RinRin ke daerah yang cukup sepi dengan Lara. Mereka terlihat serius ketika berbicara.

Kurasa, itu masalah perempuan.

Jadi, alih-alih aku mengikuti RinRin, aku berbalik dan mengikuti Andra yang kini sedang berjalan dengan Daffa.

"Eh, lo berdua ada di sini," kataku sambil menepuk bahu kedua temanku.

YOU'RE (NOT) MINE--CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang