Bab 36 part (a)

52 4 0
                                    

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM ATAU SESUDAH MEMBACA!!!


Verinna Helena POV

            Setelah puas jalan-jalan bersama Lara, aku segera pulang ke rumah. Eh, maksudku, rumahnya Vino.

"Ra, bisa cepetan dikit ga? Gue ngantuk nih," kataku yang benar-benar lelah dan menatap Lara yang sedang menyetir mobil dengan mata sayu.

"Wah, sori kalo gue kelambatan. Habisnya, macet nih. Tuh, lo liat aja di depan kayak apa. Tapi, lo bisa tidur di mobil aja deh," kata Lara sambil tersenyum. "Sori ya, Rin."

"Ga apa-apa. Tapi, kalo bisa lebih cepet, cepetan ya," kataku sambil tersenyum dan mulai memejamkan mataku.

Memejamkan mata bukan berarti tertidur. Bagiku, memejamkan mata itu pertanda sedang berpikir dengan tenang.

Menurut kalian, hubunganku dengan Vino saat ini tuh namanya apa? TTM? HTS? Sahabat? Musuh?

Yang benar, dapat seratus.

Oke, abaikan. Jawabannya tidak ada di sana. Jawabannya pasti hanya sebatas...teman saja. Iya kan? Vino sendiri tidak ingin memiliki hubungan yang lebih denganku. Perkataannya sehabis main gitar dua hari yang lalu itu pasti hanyalah sebuah lelucon belaka. Dia tidak pernah serius untuk hal begituan.

Pasti. Pasti tidak serius. Karena dia tidak menuntut jawaban apapun dariku. Jadi, itulah kesimpulanku. Aku benar kan?

"Rin, udah sampe," kata Lara sambil menepuk lenganku dengan perlahan.

Aku membuka mataku. "Oh, udah sampe ya. Makasih ya, Ra..."

"Eh, gue mau nyuruh Andra balik juga,. Jadi, gue ikut turun," kata Lara sambil tersenyum. "Ayo, masuk ke dalam!"

Aku masuk ke dalam rumah Vino. "Mau ke kamar gue dulu ga?" tanyaku pada Lara.

"Ah, ga usah. L-langsung ke kamar Vino aja. Gue cuma mau manggil Andra biar cepetan balik," kata Lara agak tergagap.

Aku sempat menatapnya heran, tapi tidak kupedulikan. Aku berjalan begitu saja ke kamar Vino yang terlihat gelap gulita dari luar.

Aku mengernyit heran. Tumben-tumbennya Vino ga nyalain lampu di kamarnya sendiri. Apa dia lagi ada di luar rumah? Tapi tidak mungkin! Kan dia sama Andra!

Aku membuka pintu kamar Vino dengan perlahan dan...astaga. Aku tidak bisa berkata apa-apa lagi.

Lampu-lampu kecil yang redup menghiasi kamar Vino. Tanpa sadar, aku tersenyu melihat kamar Vino yang jauh lebih rapi daripada biasanya.

"Vino?" panggilku. "Lara mau jemput Andra nih."

Aku menoleh ke belakang untuk melihat Lara, tapi dia sudah menghilang. "Lara?! Lo di mana?!" tanyaku mulai panik.

"Lar..."

"Jangan panik, Rin."

Aku menahan nafasku ketika bahuku disentuh dari belakang secara perlahan. "S-siapa lo?" tanyaku takut sendiri.

Orang tersebut tertawa renyah. "Lo takut ya?" tanyanya.

Suara tawa itu. Sialan. "Sumpah! Ngeselin lo, Vin!" seruku jengkel. "Kenapa sih lampunya harus dimatiin gini? Pake lampu redup segala! Ga ada kerjaan banget..."

"Sssttt." Vino menyuruhku diam sambil menempelkan jari telunjuknya pada bibirku. "Jangan berisik, Rin. Aku...eh, gue...eh, yang tadi udah bener kok. Gue mau kasih kejutan buat lo."

Aku mengangkat alisku. "Ngasih kejutan kok ngomong-ngomong sih? By the way, kenapa lo salting gitu?" tanyaku heran.

Vino tidak menatapku. "Siapa yang salting?" tanya Vino gugup.

Aku memutar bola mataku. "Nada lo aja gugup gitu," kataku sambil tertawa kecil. "Ya udah, mau kasih kejutan apa?"

"Ini. Lo pegang dulu," kata Vino sambil menyerahkan sebuah bunga dalam kaca. Bunga itu sepertinya berwarna biru karena pencahayaan di sini begitu remang. "Terus...eh, bentar. Gue lupa mau ngapain."

            "Ih, bodo," kataku sambil tertawa kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ih, bodo," kataku sambil tertawa kecil. "Omong-omong, ini bunganya buat gue?"

"Bukan. Buat tetangga gue," canda Vino. "Buat lo dong."

Aku tersenyum kecil. "Makasih," kataku.

"Rin, gue tegang," kata Vino santai.

Hah? "Lo ngomong kayak gitu, tapi nada lo santai banget. Jadi yang bener yang mana?" tanyaku heran sendiri.

"Gue tegang," kata Vino mengulangi.

"Kenapa?"

Vino tersenyum menggoda. "Kepo banget sih lo."

"Biarin," kataku.

Vino tertawa. "Oh iya, ini kejutannya."


583 words

penasaran ga kejutannya apa?

ga ada yang penasaran, thor--RinRin

yeee itu kan elo--awthor ngejek

gue juga ga penasaran kok--Vino

lah, ELO KAN YANG BIKI SURPRAIS NYA VINO-KU YANG GANTENG!!!-- awthor kesel sndiri


ini dia bab 36 part (a) nya

masih belum ada ide sih buat supraisnya apa

jangan lupa vote dan follow insta ANGELICA.RIVELA yaaaa

sekian aja dari bab 36 part a


bab 36 part (b) is coming soon...

YOU'RE (NOT) MINE--CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang