Bab 32 part (b)

53 5 2
                                    

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM ATAU SESUDAH MEMBACA!!!

Verinna Helena POV

"Cie, congrats ya, Kak!" seruku semangat sambil memeluk Cherina dengan erat.

"Makasih, Ver!" seru Cherina.

"Selamat ya, Kak! Akhirnya, udah dilamar sama Venza!" kata Lara senang.

Cherina tersenyum pada Lara. "Makasih, Lara! Aduh, gue ga nyangka lo berdua bakal dateng," katanya tak kalah senang. "Oh iya, gue lupa. Jangan panggil gue pake "kakak" deh. Kalian aja manggil Venza ga pake "kakak" kan?"

Aku dan Lara nyengir. "Iya sih," sahut kami berdua.

"Jadi, panggil gue Cherina aja. Abis, aneh aja gitu kalo lo berdua manggil gue pake "kakak" segala. Kesannya gue tua banget gitu," kata Cherina sambil tersenyum.

"Kan emang udah tua," celetukku iseng kemudian tertawa.

Cherina memutar bola matanya kemudian tertawa kecil. "Eh, omong-omong, lo sama Vino udah pacaran?" tanya Cherina tiba-tiba.

Lara mengangkat alisnya padaku, menandakan dia membutuhkan jawaban dariku juga. Yah, beberapa hari ini Lara memang selalu bertanya begitu padaku. Tapi, aku selalu mengalihkan topik dengan lihai sehingga Lara lupa dengan pertanyaannya sendiri.

"Eh, euhhh," kataku berpikir keras untuk mengalihkan topik. "Eh, bentar ya! Gue haus nih!"

"Eh! Lo ga bisa kabur seenaknya! Jawab dulu pertanyaan gue!" teriak Cherina dengan suara cempreng.

Idih, mampus. "Emangnya lo nanya?" tanyaku pura-pura lupa.

"Ck, ga usah pura-pura bego deh," tukas Lara kesal. "Dari kemaren-kemaren juga gue nanya gitu, lo malah ngalihin topik seenaknya."

Yah, ga bisa ditipu deh yang satu ini. "Emangnya gue harus jawab apa?" tanyaku.

"Ngeselin lo!" seru Lara dan Cherina kesal.

Aku tertawa kecil. "Ya udah, ya udah! Gue sama dia ga pacaran kok," kataku jujur. "Siapa juga yang mau pacaran sama si anjir yang satu itu?"

"Anjir ngomong anjir," kata Lara nyeleneh. "Lagian, lo berani-beraninya ngomong dia "anjir" padahal dalem hati suka."

"Bener tuh, bener! Ga baik menyangkali diri sendiri, apalagi perasaan sendiri," kata Cherina sambil tertawa kecil.

Aku cemberut. "Siapa juga yang menyangkali diri sendiri?" tanyaku sebal.

"Elo," sahut mereka berdua bersamaan.

"Vino! Gue di-bully nih!" seruku kesal dan Vino segera mendatangiku.

"Siapa yang bully lo?" tanya Vino sambil mengangkat alisnya.

Aku segera menunjuk dua orang laknat di depanku saat ini. "Mereka tuh," kataku mengadu.

"Oh, mereka," kata Vino sambil menatap Lara dan Cherina. "Ga apa-apa. Lanjutin aja bully-nya. Gue dukung kok."

"Sialan!!!" seruku kesal sambil mencubit lengan Vino. "Ngeselin deh lo semua!"

"Emang," sahut Vino, Lara, dan Cherina bersamaan.

"Ih, kalian mah!" seruku kesal. "Udah ah, gue mau keluar bentar ya."

"Gue temenin," sahut Vino tanpa diminta.

YOU'RE (NOT) MINE--CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang