Bab 38 part (b)

109 5 0
                                    

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM ATAU SESUDAH MEMBACA!!!

Alvino Putra Irawan POV

            "Aduh, ke balkon kayak gini, aku jadi tergiur buat bundir lagi deh."

Aku segera melotot ke arah RinRin yang nyeletuk begitu saja. "Kalo kamu berani ulangin omonganmu yang tadi, aku ga segan-segan buat nyubitin pipi kamu sampe puas!" seruku jengkel.

Sehabis makan, aku mengajak RinRin ke balkon yang pintu aksesnya ada di dalam kamarku. Balkon di rumahku memang terbuka, tapi tidak seterbuka rooftop.

Aku melihat RinRin tertawa kecil. "Ga akan mungkin kuulangi lagi. Aku ga mau pipi aku jadi lebar gara-gara kamu!" seru RinRin.

Aku mencubit pipinya pelan. "Nih, lebar nih!" seruku sambil tertawa. "Udah kenyang belum makannya?"

"U-udah," kata RinRin dengan pipi yang masih dicubit olehku. "Aduh, Vin! Lepasiiin!"

Aku segera melepaskan cubitan itu dan tertawa. "Siapa suruh kamu nuduh-nuduh ga jelas!"

RinRin memutar bola matanya dengan kesal. "Whatever," kata RinRin.

"Eh, tunggu," kataku ketika melihat sebutir nasi di dagunya.

Aku mendekatinya hingga tubuh kami tidak memberi jarak untuk mengambil sebutir nasi itu (sekalian modus lah ya). Aku mengangkat kepalanya dan membersihkan wajahnya dengan perlahan.

"Lain kali, kalau makan itu yang bener," kataku sambil tersenyum.

RinRin mengangkat alisnya. "T-tapi ga usah deket-deket kayak gini juga kan?" tanyanya.

Aku buru-buru memeluk pinggangnya sebelum dia kabur. "Emang ga usah sih. Tapi, nasinya udah hilang," kataku sambil tersenyum penuh arti.

"Mulai lagi deh," kata RinRin pelan. "Jadi orang tuh ya, jangan terlalu cabul deh, Vin."

"Ih, siapa juga yang cabul?!" tanyaku tidak terima.

"Kamu," kata RinRin sambil tertawa kecil, kemudian dia melingkarkan tangannya pada leherku. "Tapi ga apa-apa kalo ke pacar sendiri. Asal ga ke orang lain aja."

Aku segera mencium bibirnya dengan perlahan sambil mendorong tubuh RinRin hingga masuk ke dalam kamarku dan menabrak ke tembok. RinRin memejamkan matanya dan tidak peduli lagi terhadap apa yang kulakukan saat ini padanya. Sebaliknya, dia malah terlihat menikmatinya dan senyuman pun menghiasi wajahnya.

"Thanks, Vin," katanya setelah kami menghentikan ciuman kami. "Kamu udah ngubah hidupku dan kamu mengajarkanku arti hidup yang sesungguhnya."

Aku tersenyum padanya dan tanpa menjawabnya, aku segera memeluknya erat.


337 words

ini dia bab terakhirnyaaaaa

maaf ya kalo bab terakhirnya cupu banget....abisnya udah ga ada ide nihhhh

jangan lupa vote dan follow insta ANGELICA.RIVELA yaaaa

sekian dari bab 38


epilog is coming soon...

YOU'RE (NOT) MINE--CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang