Bab 23

58 7 11
                                    

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM ATAU SESUDAH MEMBACA!!!

Alvino Putra Irawan POV

            Sialan. Aku kelepasan.

Dan lebih sialnya lagi, RinRin mundur satu langkah dari hadapanku.

"Ga. Itu ga mungkin," kata RinRin lirih. "Lo...ga mungkin sayang sama gue, Vin."

Aku maju satu langkah ke arahnya. "Gue sayang sama lo, Rin," kataku dengan nada yang lebih lembut.

"Ga bisa. Ga boleh! Lo ga boleh sayang sama gue," kata RinRin getir. "Lo...bisa ngancurin persahabatan gue dengan Tiara, Vin."

Hah? "Kok jadi Tiara sih?" tanyaku heran.

RinRin menatapku tidak percaya. "Lo ga sadar?  Lo ga sadar kalo Tiara suka sama lo?" tanyanya.

"Ga tuh," kataku cuek. "Soalnya gue terlalu fokus sama lo."

"Yakin?" tanya RinRin sinis. "Setau gue, waktu pas wisuda aja lo fokus ngobrol sama Tiara, sampe-sampe lo lupa sama gue tuh."

Tunggu, tunggu, tunggu. Kenapa yang dia bahas itu Tiara, Tiara, dan Tiara lagi sih? "Lo...cemburu, hm?" tanyaku ragu kemudian tersenyum terpaksa. "Ah, ga mungkin sih. Lo suka sama gue aja kaga. Iya ga?"

RinRin menatapku kosong. "Jadi, selama ini, itu yang lo liat dari gue?" tanya RinRin sambil mentertawakan dirinya sendiri. "Lo kira gitu? Lo kira, gue ga suka sama lo jadi dengan bebasnya lo mainin perasaan gue, gitu?"

Aku tertegun. "Maksud lo?" tanyaku tidak mengerti.

RinRin menatapku sinis. "Ga tau ah," kata RinRin mendadak cuek. "Dasar ga peka."

"Eh, ga peka ngomong ga peka," sindirku. "Dan tadi, kenapa lo ngedorong nyokap lo? Punya sopan santun ga sih lo?"

"Sori, dari kecil, gue diajarinnya nyiksa orang. Jadi...gimana ya?" tanya RinRin sinis. "Gue cuma nyegah nyokap gue meluk badan gue yang terlihat hina di mata dia. Itu aja. Gue melakukan hal yang baik kok. Iya kan?"

"Itu goblok banget, Rin," kataku kasar. "Lo itu bener-bener aneh deh!"

"Biarin," kata RinRin cuek. "Semua orang pasti ngomong gitu ke gue kok."

"Ya kalo udah tau kayak gitu tuh, ubah sikap lo dong," kataku sebal. "Gimana sih?"

"Aduh, sayangnya, sikap kayak gitu kan ga mungkin bisa gue ubah dalam sekejap," kata RinRin beralasan. "Dan omong-omong...eh, itu Alex sama Vela kan?"

Aku membalikkan badanku. Astaga, sialan! Kenapa Alex terlihat begitu keren dengan pacarnya yang cantik banget?

"Eh, ada Vino," kata Alex sambil nyengir ke arahku dan menghampiriku. "Ngapain lo?"

"Lagi ngobrol sama RinRin. Lo sendiri?" tanyaku.

"Gue mau ke toilet. Pas kebeneran cewek gue juga mau ke toilet," kata Alex.

"Oh, dikirain lo mau ke toilet duaan sama cewek lo," kataku sambil mengerling jahil.

"Sialan! Dasar mesum!" teriak Alex sebal sambil memukulku secara membabi buta. "Mau gue tonjok beneran ya lo?"

Ups. Tonjokkan Alex itu cukup keras karena dulunya dia suka berantem. "Oh, ga. Makasih," kataku sambil tertawa kecil, kemudian menatap Vela. "Hai, La."

YOU'RE (NOT) MINE--CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang