arlando - 25

5.7K 281 0
                                    

Tania tidak seperti biasanya sudah bangun tanpa harus di bangunkan oleh Bi Ira.

Ia segera melongos masuk ke dalam kamar mandi nya. Ia harus mencuci rambutnya pagi ini karena Tania tak tahan dengan bau rambutnya sedari kemarin.

Butuh waktu satu jam berkutat di kamar mandi, Tania segera mengemas barang barang yang akan di bawa ke sekolahnya. Ia juga tak akan lupa membawa proposal yang telah dibuatnya dan akan di serahkan kepada Kepala Sekolahnya. Agar segera mungkin, ia melepaskan jabatannya sebagai ketua dance di ekskul nya tersebut.

Tania segera menuju ke bawah. Ia sedang melihat Bi Ira membersihkan paintry nya.

Tapi betapa terkejutnya Tania ketika melihat ada dua sandwich di piring tersebut dan dua gelas susu.

"Bi? Kok sandwich dengan susu nya ada 2. Buat siapa? Buat bibi ya?" tanya Tania dengan bingung. Bi Ira yang kaget akan kehadiran Tania, segera membalikkan badannya.

"Aduh non bikin kaget aja. Itu non buat.." penjelasan Bibi terpotong

"Itu buat gue" sambung Arlan ketika telah berada di depan Tania. Bi Ira telah pergi meninggalkan mereka berdua.

Tania yang kaget akan kehadiran Arlan, segera mungkin ia menanyakan kepadanya.

"Ngapain lo disini?" tanya Tania dengan penasaran.

"Mau jemput lo lah" balas Arlan dengan cepat.

"Tapi lo gak ada bilang sama gue semalam" balas Tania dengan bingung.

"Oh jadi lo pengen gue bilang gitu?" tanya Arlan dan menggoda Tania.

"Dih apaan, gue juga gak butuh lo jemput gue tiap hari" balas Tania dengan cuek dan segera duduk di meja makannya.

"Tumben udah siap" ucap Arlan dan segera duduk di samping Tania.

"Serah gue lah" balas Tania dengan cuek.

Di sela makan mereka berdua, handphone Tania berbunyi menandakan ada yang menelponnya.

Tania segera melihat siapa yang menelponnya. Saat tau, yang menelponnya adalah Mama nya, dengan secepat mungkin ia mengangkatnya.

"Halo ma? Ada apa?" sapa Tania dari telepon dengan bersahabat.

"..."

"Yaudah setelah Tania pulang sekolah, Tania jemput Mama sama Papa ya di bandara" ucap Tania.

"..."

"Siap nyonya! Laksanakan! Kalo gitu, Tania matiin ya Ma, mau lanjut makan lagi" ujar Tania.

"..."

"Bye Ma!" ucap Tania dan memutuskan panggilan mereka.

"Siapa? Nyokap lo?" tanya Arlan ketika Tania memutuskan panggilan tersebut.

"Iya" balas Tania dengan singkat

"Mau balik ke sini?" tanya Arlan kepada Tania.

"Iya" lagi lagi Tania hanya mengiyakan pertanyaan dari Arlan.

"Kalo gitu, biar gue temenin lo ke bandara nanti" ajak Arlan kepada Tania.

Tania yang sedang meminum susu nya tersedak mendengar ajakan dari Arlan.

Secepat mungkin Tania menolak ajakan dari Arlan.

"Eh gak usah Lan gk usah repot repot. Gue sendiri aja bisa" tolak Tania. Ia tak mau menyusahkan orang lain dan ia juga tak mau jika kedua orang tua nya mengintrogasi diri nya jika membawa orang lain.

"Gak kok lo gak ngerepotin gue. Santai aja" ujar Arlan seraya tersenyum. Dan bangkit berdiri dari kursi agar segera berangkat ke sekolahannya.

"Ayok" ajak Arlan kepada Tania.

"Ntar, izin sama Bi Ira dulu" sahut Tania.

"Bi, Tania berangkat ya. Ntar Tania dengan Arlan yang jemput Mama sama Papa nanti" ucap Tania.

"Baik non" jawab Bi Ira sambil tersenyum kepada nyonya muda nya.

ARLANDO (PROSES PENASKAHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang