arlando - 35

5.3K 230 0
                                    

Tinggalkan jejak vote & comment kalian! Dan hargain cerita yang author buat. Terima kasih :)


"GRECIA" teriak mereka bertiga dan orang orang disana melihat tatapan aneh dan tajam ke arah mereka.

Grecia sedari tadi tau jika ketiga sahabatnya akan menghampiri dirinya. Tetapi ia berlaga tidak melirik ke arah mereka. Dan berlaga sok asik dengan gadget miliknya.

Tania dan kedua sahabatnya pun segera menghampiri Grecia.

"Grec" sapa Siska yang memegang pundak sahabatnya tersebut.

"Grec lo mau kemana? Kenapa gk kasih tau kita kita sih? Lo anggap kita sahabat kan? Napa main pergi gitu aja. Di telponin gk aktif aktif. Lo sengaja mau pergi dari Indo? Ato sengaja mau ngindarin kita kita Grec?" bertubi tubi pertanyaan yang dilontarkan Tania dengan tidak sabar.

"Satu satu napa Tan. Gimana Grecia mau ngejawab kalo pertanyaan lo bejibun gitu" gerutu Lauren yang berada di sebelah Tania.

Grecia ingin sekali menjawab pertanyaan dari Tania tersebut, tetapi ia belum siap untuk menceritakan semuanya kepada sahabat sahabatnya itu.

"Grec jawab. Gue harap lo gk bisu" sebal Tania yang dilihatnya Grecia membungkam mulutnya.

"Iya Grec jawab. Lo mau kemana sebenarnya? Lo ada masalah?" Lauren juga bertanya kepada Grecia dengan penasaran. Ia sedari tadi menunggu jawaban dari sahabatnya itu.

"Maaf" lirih Grecia dan menundukkan kepala nya.

Ketiga nya pun melirik satu sama lain. Dan mereka segera berjongkok untuk mensejajarkan posisi mereka sama seperti Grecia.

"Lo gk ada salah kok beb" jawab Siska dan memeluk sahabatnya itu.

"Maaf? Untuk apa sih Grec? Coba lo cerita pelan pelan ke kita" ujar Tania dan mengangkat dagu milik Grecia.

"Maafin gue. Bukannya gue gk mau cerita sama kalian, cuma waktunya belum tepat. Gue belum siap" ucap Grecia dan mengeluarkan air mata.

"Kita sahabatan Grec. Bahkan gue sama yang lain udah anggep lo kayak sodara. Kita udah sama sama 5 tahun. Mana Grecia yang kita kenal? Mana Grecia yang selalu nyuruh kita kita untuk cerita kalo lagi ada masalah? Kita gk lihat itu" jelas Tania dengan kesal kepada Grecia.

"Siapa tau kita bisa bantu lo. Lo tuh gk sendiri. Ada kita. Kita akan bantu sebisa mungkin demi lo. Come on lah lo cerita. Kalo lo cuma bilang belum siap untuk cerita, gue yakin itu cuma embel embel lo agar gk cerita sama kita kita. Lo anggap kita sahabat kan? Kalo iya, lo cerita. Jangan dipendem sendiri. Luapin emosi lo, sedih lo, kecewa lo sama kita" sambung Tania dengan panjang lebar.

Lauren dan Siska mengangguk mantap dengan ucapan Tania.

"Fine gue cerita" pasrah Grecia terhadap ketiga sahabatnya.

"Jadi gini, pas sepulang Lauren nganter gue, gue kaget bokap gue ada di rumah. Yang gue tau, bokap gue di China. Di situ, bokap sama nyokap gue cerita kalo perusahaan kakek gue yang diterusin sama Papa gue, ngalami kebangkrutan. Alhasil, perusahaan kakek gue ditutup dan aset rumah gue sekarang juga serta rumah kakek gue di China, di sita sama pihak bank. Untuk nutupin utang utang perusahaan" jelas Grecia panjang lebar dan tanpa sadar, air matanya menetesi pipi nya.

ARLANDO (PROSES PENASKAHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang