arlando - 42

5K 215 0
                                    

Tinggalkan jejak vote & comment kalian! Dan hargain cerita yang author buat. Terima kasih :)

Keesokannya pun lagi lagi mereka harus telat bangun.

Mama Tania yang membangunkan duo kebo tersebut, mereka tak kunjung bangun.

Dan mama Tania mempunyai inisiatif untuk mengambil air dari kamar mandi Tania tersebut dan menyiramkan sedikit kepada Tania maupun Grecia.

"Hujan gila woii dari mana ini" teriak Tania yang belum sadar dari bangunnya.

Grecia yang mendengar teriakan, ia segera bangun dan sama seperti Tania.

"Iya nih Tan hujan. Kamar lo bocor ya karena hujan" ucap Grec yang masih menutup matanya.

"Hem" akhirnya mama Tania memutuskan untuk berdeham.

Dan mereka berdua tersadar dari ngigau mereka masing masing.

"Eh mama rupanya" ucap Tania yang sudah sadar.

"Pagi tante" sapa Grec dengan cengirannya.

"Sana kalian berdua mandi. Udah jam berapa ini" perintah mama nya kepada mereka.

Baik Tania dan Grecia pun turun dari ranjang dan berebutan untuk masuk ke kamar mandi.

"Gue dulu" ujar Grec yang sudah tiba duluan di kamar mandi.

"Gue lah. Ini kan kamar mandi gue" balas Tania tak mau kalah.

Mama Tania hanya menggeleng kepalanya dengan heran.

"Sudah sudah. Daripada kalian ribut ga jelas, satunya ada mandi di bawah. Kamu aja Tania" ucap sang mama yang menengahi perdebatan mereka.

"Wle sana" Grecia menjulurkan lidahnya.

"Makasih tante" ucap Grecia dengan antusias kepada mama Tania.

"Awas ya lo" balas Tania yang mengancam Grec.

"Udah ah kamu ngalah kenapa. Grec kan sahabat kamu" ucap mama Tania yang menenangkan Tania.

Mau tak mau Tania harus mandi di lantai bawah. Ia mengambil handuk dan keperluan lainnya.

Saat Tania menuruni anak tangga, betapa kagetnya ia melihat ada Arlan dan Papa nya di ruang tamu tersebut.

"Tania sini" suruh papa Tania.

Tania berjalan dengan malas dan menghampiri papa nya tersebut.

"Kenapa pa?" tanya Tania.

Arlan melihat penampilan Tania yang kesekian kalinya dengan acak acakan. Baginya Tania tetap cantik dengan penampilan urakan seperti itu.

"Kenapa rambut kamu basah gitu?" tanya papa nya dengan heran.

"Tau tuh mama nyiram Tania sama Grec. Sadis banget sama anak sendiri" ngadu Tania kepada papa nya.

"Kamu sih kebo banget. Udah tau masih hari sekolah" sang papa tidak membela Tania.

"Tau deh. Kirain Tania, papa belain Tania. Taunya sama aja" balas Tania dengan kesal dan berlalu dari sana.

"Kamu gak usah heran ya nak Arlan lihat kelakuan Tania" ucap papa Tania.

"Iya om gak papa kok" balas Arlan dengan ramah.

"Maklum aja, dia anak perempuan om satu satunya. Manja nya kumat kalo ada om sama tante disini" jelas papa Tania.

"Iya om, Arlan ngerti kok" balas Arlan dengan paham.

"Gimana nak Arlan mau kuliah dimana nanti nya?" tanya papa Tania.

"Disini aja om kalau bisa. Arlan juga masih mikirin adik Arlan. Kalo Arlan kuliah di luar, gak ada yang merhatiin Austin om di rumah" jelas Arlan.

ARLANDO (PROSES PENASKAHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang