Bonus Chapter

5.6K 183 9
                                    

Haii saudara saudaraku🙌

Apa kabarnya dulu nih? Lama tak berjumpa ya kita hampir satu minggu lamanya hehe😀

Btw, itu aku kasih bonus chapternya ya..

Jangan hujat aku kalau ujung ujung di cerita menggantung dan tentunya kalian bisa menilai bagaimana cerita aku. Dan jangan terlalu fokus sama part part sebelumnyaaaa mwehehee.

See ya semua!👋👋

And happy 9k all!🎉🎉

Ayok vote dan baca biar OTW 10k hehe. Thankyou so much guys💕

------------------------------------------------------

Amsterdam..

Hubungan Arlan dan Tania tidak dapat bersatu kembali. Kini mereka telah hidup masing masing. Di negara dan kota yang berbeda.

Arlan memutuskan mengikuti kedua orang tuanya ke Amsterdam. Ia menggantikan posisi Papa nya bekerja. Karena mengingat umur sang papa yang sudah tidak muda lagi. Hanya dirinya lah yang dapat mengandalkan perusahaan Papa nya tersebut.

Walau Arlan telah lulus dari kuliahan ternama di Bandung, ia tetap menggantikan posisi Papa nya yang menjabat sebagai Kepala Direktur. Walau awalnya ia menolak dan tidak mau bergantung kepada kedua orang tuanya, namun kedua orang tuanya lah yang meminta. Dan Arlan tidak tega jika tidak mengabulkan permintaan kedua orang tuanya.

Arlan pun terbangun dari tidurnya. Ia memutuskan untuk olahraga pagi sebelum ia berangkat ke kantornya.

Setelah selesai, ia pun menuruni anak tangga rumahnya itu. Dan yang ia dapati sang mama dan papa yang sedang asik berbincang di ruang keluarga.

"Arlan mau olahraga pagi dulu" pamit Arlan dan meninggalkan kedua orang tuanya.

Kedua orang tuanya tidak mempersalahkan sifat Arlan yang kembali cuek dan tidak seperti dulu. Orang tuanya juga mengetahui mengenai hubungan anaknya dengan Tania yang telah kandas. Padahal sang mama sangat menyukai Tania. Dan berharap, Tania menjadi menantu nya kelak. Namun, takdir berkata lain.

"Pa, apa karena kita pindah ke sini ya sifat Arlan jadi balik lagi setelah ditinggal oleh Gaby dulu?" tanya Mama nya.

"Papa gak tau. Biarin aja dulu Arlan kayak gitu. Mungkin dia belum terbiasa. Nanti juga lama lama sifatnya kembali lagi kayak dulu Ma" balas Papa nya.

"Ya tapi mama ngerasa bersalah aja pa. Karena kita pindah kesini, hubungan dia sama Tania kandas" ucap mama nya yang merasa bersalah.

"Mama dengar baik baik ya. Bukan kita yang salah. Ataupun Arlan. Tapi, takdir yang menentukan kalau mereka tidak dapat bersatu kembali. Dan jalannya sudah seperti ini" jelas papa nya yang menenangkan istrinya tersebut.

Sang mama hanya menghembuskan nafasnya dengan kasar. Ia meminta kepada takdir, agar anaknya dapat kembali bersama orang yang ia cintai. Tania.

Arlan sengaja tidak langsung pulang kerumahnya. Ia masih menikmati suasana pagi di Amseterdam. Ia teringat beberapa tahun lalu, saat dirinya dan keluarganya berlibur ke Perancis.

Entahlah. Mengapa dirinya belum bisa melupakan masa lalunya itu. Saat Gaby pergi meninggalkannya selamanya, ia tidak seperti ini.

"Andai waktu dapat berputar kembali" ucap Arlan pelan.

Dan ia berjalan mengelilingi setiap tempat dengan pelan.

Ada seorang perempuan yang menghampiri dirinya. Arlan bingung. Dan ia menatap datar ke arah perempuan tersebut.

ARLANDO (PROSES PENASKAHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang