arlando - 95

3.4K 140 3
                                    

Beberapa part lagi akan ending sobat sobatku😚

Jangan lupa untuk di vote ya hehe😋

See ya!💓

Keberangkatan Tania ke Amerika tinggal beberapa jam lagi. Tania belum menceritakan perihal ini kepada kekasihnya. Mungkin terdengar egois, namun ia melakukan itu demi kebaikan untuk keduanya. Biarkanlah Tania menanggungnya sendiri. Jika Arlan mengetahui ini.

Ia menunggu kelima sahabatnya dirumah. Katanya mereka akan mengantarkan Tania ke Bandara untuk terakhir kali nya. Rasanya berat untuk meninggalkan orang orang yang ia sayangi. Apalagi jarak Indonesia - Amerika tergolong jauh.

Tania telah siap dan mendudukkan dirinya di ruang keluarga. Ia membuka ponselnya dan mendapati beberapa pesan dari kekasihnya yang belum ia baca dari kemarin. Egoiskah dirinya? Entahlah.

"Tania barang barang kamu semuanya sudah lengkap?" tanya Papa nya dan duduk di sebelah anaknya.

"Udah Pa. Papa tenang aja"

"Oh iya Pa, Tania egois ya gak kasih tau sama Arlan soal keberangkatan ini?" tanya Tania.

"Dibilang egois sih iya sayang. Karena bagaimanapun, Arlan berhak tau soal ini. Tapi, Papa gak sepenuhnya untuk nyalahin kamu. Papa tau, maksud kamu kenapa kamu gak kasih tau soal ini ke dia" balas Papa nya yang memeluk anaknya.

"Terus, Tania harus gimana Pa? Tania gak sanggup harus cerita ke dia. Papa tau, kalau Arlan disini hanya sendiri. Kedua orang tua nya udah pindah semenjak adiknya meninggal. Tania gak tega kalau harus cerita Pa. Tania ngerti banget apa yang dirasakan Arlan" balas Tania lirih.

Papa nya melepaskan pelukan mereka dan memegang kedua bahu anaknya untuk menenangkannya "Kamu sudah besar, sayang. Apapun yang kamu lakuin sekarang, itu sudah menjadi keputusan kamu sendiri. Untuk resiko nya nanti, kamu bisa ngatasinnya sendiri. Papa percaya sama kamu"

Tania tersenyum "Makasih Pa, udah menjadi sosok Papa yang luar biasa untuk Tania. I love you!" dan memeluk Papa nya dengan sayang.

"Love you more anak gadis yang Papa sayangi satu satunya"dan mencium pucuk kepala anak gadis satu satunya yang ia sayang.

"Ih kalau kayak gini, Tania jadi gak rela untuk berangkat. Nanti disana, gak ada yang manjain Tania. Gak ada yang bangunin Tania. Gak bisa ngeliat muka Papa sama Mama kalau Tania mau sarapan. Semuanya serba sendiri" ucap Tania manja dan cemberut.

"Harus dibiasain untuk mandiri. Harus dibiasain untuk bangun sendiri. Harus dibiasain masak sendiri. Harus dibiasain manja manjanya di hilangin. Karena gak selamanya, Papa sama Mama terus berada di samping kamu ataupun abang" ucap Papa nya.

Air mata Tania lolos turun ke wajahnya. Ia tidak bisa jika kehilangan kedua orang tuanya untuk sekarang. Ia harus membahagiakan kedua orang tuanya sampai maut yang akan memisahkan mereka.

"Don't cry, Princess" ucap Papa nya dan menghapus airmata anaknya dengan kedua ibu jarinya.

-Arlando-

Semua telah berada di Bandara Soekarno-Hatta. Orang orang yang Tania sayang mengantarkan keberangkatannya. Namun, satu orang yang tidak ada disini. Arlan. Kekasihnya.

"Lo jaga diri baik baik ya, Tan selama disana. Jangan lupain gue sama anak anak yang lain" ucap Lauren dan memeluk Tania.

Tania mengangguk. Kemudian ia beralih ke Grecia.

"Kenapa lo harus kuliah disana sih Tan? Disini kan banyak orang orang lo sayang. Apa lo udah bosen dengan kita kita disini? Tania menggelengkan kepalanya. Pokoknya lo harus jaga diri baik baik disana. Jangan jadi cewek kebo lagi di negara orang lain. Manja nya di kurangin selama disana. Dan satu lagi, kalau ada libur panjang, lo balik ke Indonesia. Dan orang yang harus lo hubungin pertama kali, KITA. SAHABAT lo dari SMP. Ngerti Tan?" ucap Grecia panjang lebar.

"Iya, gue ngerti" balas Tania malas.

Tania beralih ke Siska. Dan Siska sudah menangis sedari tadi ketika berada dirumah Tania.

"Bebeb hati hati disana ya. Jangan lupain kita. Jaga kesehatan. Kalau ada teman baru disana, jangan lupa untuk kenalin ke kita juga. Dan ingat, jangan lupain gue, sahabat lo yang satu satunya bolot. Gue sayang lo, Tan" ucap Siska dan memeluk Tania dengan erat.

"Lo jangan nangis dong. Gue aja gak nangis ini. Tenang aja, gue gak akan ngelupain lo ataupun kalian. Karena kalian berarti di hidup gue" dan melepaskan pelukan mereka.

J

essica dan Tresya memeluk Tania dengan erat.

"Tan, hati hati selama disana. Makasih karena berkat lo, kita mengetahui banyak hal soal persahabatan. Makasih udah ngajak kita untuk jadi sahabat lo. Kita selalu nunggu lo disini" ucap Jessica.

"Iya Tan, lo hati hati ya disana. Jangan lupa untuk selalu komunikasi sama kita. Maafin atas kesalahan gue sama Jejes selama ini ke lo. Kita sayang sama lo, Tan" ucap Tresya.

"Iya, sama sama. Kalian juga jaga diri baik baik disini. Jangan pernah mencar selama gak ada gue disini" dan melepaskan pelukan mereka.

Desta, Bagas dan Hans sama halnya dengan yang lain.

"Hati hati Tan. Safe flight ya" Tania mengangguk dan tersenyum.

"Hati hati ya Tan. Jaga diri selama disana"
lagi lagi Tania mengangguk dan tersenyum.

"Hati hati Tan. Jaga kondisi lo selama disana. Karena banyak orang yang sayang sama lo disini"

"Thankyou untuk kalian. Kalian juga jaga diri baik baik. Sukses selalu untuk kalian bertiga. Gue tunggu loh ya kabar nikah kalian nanti" ucap Tania sambil tertawa pelan.

"Pasangan aja gak ada Tan. Gimana mau nikah gue?" protes Desta.

"Noh sih Jejes nganggur. Gasin aja tinggal" kompor Bagas. Dan mendapatkan pukulan di kepalanya oleh Desta.

"Mentang aja lo sama Siska langgeng. Seenaknya aja ngatain sahabat sendiri. Teman laknat lo" ucap Desta kesal.

Tania hanya tertawa melihat mereka. Setidaknya dirinya cukup terhibur. Walau tidak sepenuhnya.

Kemudian Tania menghampiri kedua orang tuanya dan memeluk mereka dengan erat untuk terakhir kali.

"Ma, Pa, Tania bakalan kangen deh sama kalian. Gak ada lagi yang teriak teriak untuk bangunin Tania. Gak ada lagi yang manjain Tania. Gak ada lagi yang masakin Tania nantinya. Gak ada lagi yang peluk dan cium Tania. Tania gak bisa denger lagi saran saran dari kalian. Tania akan rindu semuanya itu, selama disana. Ma, Pa" ucap Tania dan sudah menangis di dalam pelukan.

Sang Mama mengelus punggung anaknya untuk menenangkannya. "Sstt, kita masih ada disini, sayang. Kamu bisa pulang nanti kesini, kalau waktu kamu lagi kosong. Kamu harus biasain semuanya sendiri. Mama yakin, kamu pasti bisa tanpa kami" ucap Mama nya dan mencium pucuk kepala anaknya dengan sayang.

"Anak gadis Papa selama disana gak boleh ngelakuin yang aneh aneh. Jaga diri baik baik disana. Papa selalu disini setia menunggu kepulangan kamu nanti. Kamu harus sukses disana. I love you, my princess" ucap Papa nya lembut.

Tania melepaskan pelukannya dan mencium pipi kedua orang tuanya dengan sayang.

"Tania sayang kalian. Tania janji, akan membanggakan kalian. Dan gak akan sia siain kesempatan yang ada. Jaga diri kalian. I love my superhero daddy and my good Mom"

Tania segera meninggalkan mereka. Karena pesawatnya akan berangkat sebentar lagi. Tania melambaikan tangannya kepada orang orang yang ia sayangi. Sampai tak terlihat lagi mereka.

Tania mengeluarkan handphone nya sebentar sebelum pesawatnya benar benar lepas landas.

Arlan💓

Kita putus ya. Jaga diri kamu baik baik selama disana.

Thx utk slma ini.

Dan matanya melotot besar dan mulutnya terbuka, serta air matanya berhasil lolos kembali ke wajahnya. Hal yang tidak diinginkannya terjadi untuk kedua kalinya. Dan itu karena dirinya. Dirinya lagi lagi membuat kekacauan dalam hubungannya.

ARLANDO (PROSES PENASKAHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang