Baby Farlan Tanzia Pratama

4.8K 152 7
                                    

Setelah melahirkan anak pertamanya yang bernama Farlan Tanzia Pratama. Yang berusia 5 tahun. Dan memasuki TK Kecil yang berada di Bogor. Ya, Arlan dan juga Tania telah menetap di kota Bogor. Dan meninggalkan kota Jakarta. Tidak sepenuhnya mereka meninggalkan kota Jakarta yang terkenal macetnya. Karena, mereka masih mengunjungi kedua orang tua mereka di kota tersebut.

Farlan Tanzia Pratama. Nama yang diambil dari kedua orang tuanya. Farlan diambil dari nama panggilan 'Arlan'. Tanzia yang diambil dari nama panggilan 'Tania'. Dan Pratama nama akhir atau nama keluarga dari Arlan.

Fartan biasa di panggil oleh kedua orang tuanya, ia telah bangun dari tidurnya. Fartan, bocah cilik yang pintar dan cepat tanggap ini, ia langsung menuju kamar kedua orang tuanya berada untuk membangunkan Mom & Dad nya.

Tok tok tok..

"Mom, Dad. Faltan mau masuk" ucap Fartan yang mengetuk pintu kamar kedua orang tuanya itu.

"Dad, Mom. Please, open the dool" Fartan mengucapkan bahasa inggris dengan kata 'R' yang belum bisa ia sebut.

Pintu telah dibuka. Dan muncul Tania yang masih mengantuk dan menunduk untuk mensejajarkan posisinya dengan anaknya.

"Fartan sudah bangun, sayang?" tanya Tania lembut dan mengelus rambut putra kecilnya itu.

"Iya Mom. Faltan mau masuk ke dalam. Bolehkah Mom?" izin Fartan dengan wajah yang lucu.

Tania sedikit terkekeh mendengar putra bocahnya tersebut meminta izin kepadanya. Tanpa ia minta pun, Tania dengan senang hati mempersilahkan putranya tersebut untuk masuk ke dalam kamar mereka.

"Yes. Of course Baby" balas Tania yang memberi Fartan untuk masuk.

"Thankyou Mom" balas Fartan manis dan mencium pipi Tania.

Fartan segera menuju king size di dalam kamar tersebut. Ia menuju tempat Daddy nya masih bermimpi indah di sana.

Fartan langsung memeluk Daddy nya agar ia tau bahwa Fartan telah berada di sampingnya.

"Dad, wake up. It's 06.00 a clock dad" ucap Fartan yang membangunkan Daddy nya itu.

Arlan yang sedari tadi telah bangun semenjak Fartan mengetuk pintu, ia sengaja tidak langsung membuka matanya. Ia menunggu putranya tersebut. Apa yang akan ia lakukan selanjutnya.

"Dad. Come on, wake up. Kalau, Daddy gak mau bangun, Faltan gak mau sekolah" ngambek Fartan.

Salah satu cara Fartan membangunkan Daddy nya itu.

Membuat Arlan membuka matanya. Ancaman seperti apa yang dikatakan putra kecilnya tersebut? Dan siapa yang berani mengajarinya membolos?

Itulah yang terngiang di pikiran Arlan.

Arlan langsung membawa Fartan ke dalam dekapannya dan mengurung putranya itu di dalam dekapannya.

"Ngomong apa barusan, hem? Bisa Daddy minta kamu ulanginnya?" ucap Arlan.

Fartan langsung mendekap mulutnya dengan kedua tangannya. Sebelum ia melakukan itu, ia menjulurkan lidahnya untuk meledek Daddy di depannya sekarang.

Arlan yang sedari tadi menahan ketawanya melihat sikap lucu dari putranya, ia hanya memasang wajah galaknya.

"Daddy or Mom gak pernah ngajarin kamu untuk kayak tadi ya, Fartan. Siapa yang ajarin kamu, hem?" ucap Arlan sedikit galak. Namun menahan ketawanya.

"Maaf ya Daddy. Faltan belcanda aja tadi" ucap Fartan merasa bersalah. Sekaligus takut ketika mendengar ucapan dari Daddynya dan juga ekspresi dari Daddynya tersebut.

ARLANDO (PROSES PENASKAHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang