arlando - 18

7.7K 323 0
                                    

Bi Ira membangunkan nyonya muda nya. Dikarenakan Arlan yang telah menunggu di bawah untuk pergi ke sekolah bersama.

Tok tok tok

"Non Tania, bangun non. Ada pacar non katanya nunggu di bawah" Bi Ira mengetuk pintu kamar Tania. Tania yang terganggu dengan ketukan itu, segera membuka matanya dan menongolkan kepala nya di pintu "Siapa bi? Pacar? Perasaan Tania gak ada pacar deh bi" Bi Ira hanya mengedikkan bahu nya saja "Bibi juga gk tau Non, coba non cek dulu aja ke bawah".

Tania yang mendengar jawaban bibi nya tersebut, segera keluar dari kamarnya, ia tak peduli dengan muka tidur nya sekarang. Toh Arlan bukan siapa siapa nya.

"Ngapain sih lo kesini?" tanya Tania to the point ketika sudah menemui Arlan di ruang tamu.

"Lo gak denger ya kemarin, gue mau jemput lo?"

"Hah kemarin? Apaan sih. Perasaan gak ada" balas Tania dengan polos.

"Mendingan lo mandi. Lo gak malu apa liat wajah bangun tidur lo ke gue?" tanya Arlan yang melihat Tania dari atas sampai bawah. Penampilan Tania yang menggunakan piyama doraemonnya. Rambutnya yang agak berantakan tidak biasanya.

"Ngapain juga gue malu ke lo? Lo siapa gue? Temen juga gak. Pacar apalagi" balas Tania dengan cuek.

"Mandi gk lo?!" bentak Arlan karena Tania tidak menuruti perkataan Arlan sedari tadi.

"YA! GK USAH NGEBENTAK BISA GK SIH LO!" teriak Tania dan ngebentak balik ke Arlan dan menaikki tangga nya menuju kamarnya.

Saat Tania sedang mandi, Bi Ira menghampiri Arlan bermaksud untuk ke meja makan sambil menunggu Tania.

"Den mari ke meja makan sambil menunggu non Tania" sapa Bi Ira kepada Arlan.

"Iya bi. Arlan nunggu Tania mandi aja baru sama sama makan" balas Arlan dengan ramah kepada Bi Ira.

"Baik den. Bibi permisi ke belakang dulu ya" balas Bi Ira dan dianggukin oleh Arlan.

10 menit berlalu, Tania sudah selesai mandi. Ia melihat jam yang ada di kamar nya tersebut. Masih pukul 6.10. Masih belum terlambat. Pikir Tania.

Tania segera duduk di meja rias nya. Ia bermaksud menyisir rambutnya yang kusut dan menyemprotkan vitamin ke rambutnya, ia malas jika mencuci rambutnya di pagi hari. Itu membuatnya akan lebih lama lagi di kamar mandi. Lalu, Tania memoleskan bedak ke area wajahnya dan memoleskan liptint berwarna pink muda serupa dengan bibirnya. Lalu menyemprotkan parfum ke baju nya beraroma coklat-vanilla. Lalu Tania mengambil tas jansport berwarna putihnya dan memakaikan sepatu nya berwarna putih. Tania segera menuju ke bawah, bermaksud menemui Arlan.

"Udah?" tanya Arlan. Tania hanya mengangguk kepala nya.

"Lo makan dulu ntar maag lo kambuh lagi" lanjut Arlan yang menyuruh Tania untuk sarapan pagi nya.

"Gue mau makan kalo lo ikutan juga. Gue gak suka makan pagi pagi gk ada yang temenin" jawab Tania.

"Yaudah ayo" Arlan menarik tangan Tania ke arah meja makan Tania.

Bi Ira ternyata sudah menyiapkan 2 piring nasi goreng ayam di meja makan tersebut.

Tania menyendokkan nasi goreng yang ada di piring nya untuk dibagikan ke Arlan. Karena Tania tidak biasa sarapan pagi sebanyak itu.

"Lah ngapain taroh ke gue?" tanya Arlan dengan bingung.

"Gue gak bisa makan pagi sebanyak itu" jawab Tania.

"Yaudah makan. Kalo gk bisa diabisin juga gak papa kok" balas Tania dengan cuek dan menyuapkan nasi goreng tersebut ke mulutnya.

10 menit telah berlalu. Arlan sudah duluan menghabiskan makanan yang ada dipiringnya. Perutnya saat ini ingin meledak, karena setiap paginya ia jarang makan sebanyak itu. Tetapi karena menghargai Bi Ira yang memasak, Arlan pun menghabiskannya.

ARLANDO (PROSES PENASKAHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang