arlando - 76

3.3K 154 0
                                    

Arlan pun telah sampai di Apartement nya kembali. Dan ia langsung menghampiri kamar yang dihuni oleh pacarnya itu.

Tania yang sedang mendengar lagu dari earphone itu, seketika kaget melihat kedatangan Arlan.

"Tumben langsung pulang" komentar Tania.

Arlan mendudukkan dirinya di sofa kamar tersebut. Ia mendongakkan kepalanya ke atas melihat atap kamarnya itu.

Tania yang melihat perubahan dari wajah Arlan itu, ia segera bangun dari tidurnya dan duduk di sebelah kekasihnya itu.

"Kamu kenapa?" tanya Tania yang mengelus lengan Arlan.

Arlan melirik sekilas ke Tania "Gak papa" balas dirinya.

"Bohong" tangkas Tania yang melihat benih benih kebohongan di mata Arlan.

Arlan menghembuskan nafasnya dengan kasar.

"Kenapa sih Lan? Jangan buat aku mati penasaran ya" tanya Tania kesal.

Arlan pun menceritakan kejadian saat tadi pagi ia kerumah Tania menjelaskan bahwa Tania tidak dapat sekolah hari ini.

*FLASHBACK ON*

Arlan memarkirkan motornya di pekarangan rumah kedua orang Tua Tania itu. Dalam hati Arlan terus berdoa agar dewi peri berpihak kepadanya di pagi hari ini. Ia baru kali ini gugup untuk bertemu keluarga Tania. Padahal sebelum sebelumnya tidak pernah.

Ia melangkahkan kakinya untuk memencet bel rumah tersebut.

Ting tong...

Pintu itu terbuka, dan ART Tania itu membukakan pintu untuk dirinya dan mempersilahkannya untuk masuk.

Arlan menyalim punggung tangan Papa, Mama Tania dan bersalaman ala cowok dengan Frans.

"Ada apa nak Arlan kemari? Tania nya mana? Bukannya ia janji subuh mau kesini?" tanya papa Tania.

"Maaf om sebelumnya. Maksud kedatangan Arlan kemari untuk meminta izin kepada Om, Tante dan juga bang Frans bahwa Tania tidak dapat sekolah hari ini" jelas Arlan dengan gugup.

Bang Frans menatap tajam ke arah Arlan dan menyipitkan matanya "Kenapa dengan adek gue?" tanya Bang Frans datar.

Arlan yang ditatap tajam seperti itu oleh abangnya Tania hanya bisa meneguk saliva nya dengan kasar.

"Gini Om, Tante, Bang, Arlan disini gak ada maksud untuk ngebuat Tania bolos sekolahnya hari ini. Cuman disini ini salah Arlan karena Arlan lupa bangunin Tania pukul 5, jadinya Tania telat bangun. Dan disini ini bukan salah Tania, tetapi Arlan yang teledor tidak membangunkan Tania. Jika saja Arlan membangunkannya tadi, Tania dapat kesini dan bersekolah dengan Arlan. Maafkan Arlan Om, Tante, Bang" Arlan menjelaskan kepada keluarga Tania dan melindungi Tania sesuai janjinya tadi.

"Saya sudah mengetahui tuh anak pasti dirinya yang gak mau sekolah tetapi nak Arlan yang masih mau belain dia di depan kami" ucap papa Tania serius.

Arlan mati kutu. Ia tidak tau harus berkata apa. Papa Tania berkata sesuai fakta yang ada sekarang.

"Arlan gak bermaksud untuk membela Tania Om. Memang disini Arlan yang salah. Jadi, Arlan harap Om tidak memarahi Tania nanti nya" balas Arlan.

"Baik. Om tidak akan memarahi dia. Cuman Om minta, kamu tidak usah membela dia di depan kami. Nanti takutnya dia semakin manja sama kamu dan dia biasakan dirinya untuk bolos" balas papa Tania yang memberi permintaan.

"Iya Om, Arlan minta maaf. Arlan tidak bermaksud untuk membela Tania. Arlan hanya ingin Om, Tante sama Bang Frans tidak memarahi dirinya. Karena Arlan tau, Om tidak suka melihat anak Om untuk bolos dari sekolahnya" balas Arlan.

ARLANDO (PROSES PENASKAHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang