arlando - 49

4K 204 0
                                    

Tinggalkan jejak vote & comment kalian! Dan hargain cerita yang author buat. Terima kasih :)

Jam pulang sekolah pun telah tiba. Siswa siswi pun berhamburan ke depan untuk menunggu jemputan mereka dan menuju ke parkiran motor ataupun mobil bagi yang membawa kendaraan sendiri.

Tetapi lain hal dengan Tania dan sahabatnya itu. Mereka masih mengurusi pemilihan ketua dance tersebut. Seenggaknya 5 hari kedepan mereka akan seperti ini.

"Kalian duluan aja ke sana nya" ucap Tania yang menyuruh para sahabat nya itu.

"Oke. Kita tunggu di sana ya" balas Siska.

Tania hanya mengangguk kepalanya.

Ia segera merapikan buku buku tersebut untuk dimasukkannya ke dalam tas.

Heri menghampiri Tania begitu dilihatnya Tania sedang sendiri.

"Tan" panggil Heri dari belakang.

Tania melihat siapakah orang itu "Iya kenapa?" tanya Tania.

"Tumben Arlan gak kesini. Berantem ya kalian?" tanya Heri. Ia tau, jika Tania dan Arlan sedang ada masalah, walau hanya masalah kecil. Itu memberikan aksen untuk Heri gentar mendekati Tania.

"Oh gak berantem kok. Dia lagi sibuk aja sama ekskul basketnya. Gue juga lagi sibuk sama ekskul dance gue" jawab Tania yang berbohong.

"Oh gitu ya" balas Heri seolah mengerti.

"Udah gak ada yang penting lagi kan?" tanya Tania begiu telah selesai merapikan semua bukunya.

"Gak sih. Gue anter lo ke ruang dance ya" Heri menawarkan dirinya.

"Gak usah" tolak Tania kepada Heri.

"Kenapa? Takut cowok lo marah?" tanya Heri kepada Tania.

"Ya gak, cuma gue bisa aja sendiri. Lo pulang aja sana" usir Tania kepada Heri. Ia tak mau jika harus berjalan berdua bersama Heri.

"Udah gak papa, kebetulan gue juga mau lewat arah sana. Ada yang mau gue urus" Heri bersikeras agar Tania mau.

"Hem yaudah deh. Lo ya yang maksa" balas Tania nyerah.

'Masuk juga lo ke dalam perangkap gue' ucap Heri dalam hati dengan licik.

"Yaudah ayo, tunggu apalagi" ajak Heri tak sabar.

Tania dan Heri berjalan keluar kelas.

Arlan kebetulan baru selesai menyalin catatannya itu bermaksud menghampiri Tania, justru orang yang ingin dia hampiri, berjalan beriiringan dengan Heri. Musuhnya sendiri.

Arlan mengepalkan tangannya dengan kuat melihat mereka.

Heri pun mengantarkan Tania tepat sampai depan pintu ruangan dance tersebut.

"Thanks ya" ucap Tania dan tersenyum tipis.

Heri hanya mengangguk kepalanya dan berkata "Mau gue anter pulang nanti?" tanya Heri yang menawarkan pulang bareng dengan Tania.

"Gak usah Her. Gue sama Arlan. Makasih udah nawarin gue" tolak Tania.

'Hubungan kalian akan segera retak sebentar lagi' ucap Heri dengan licik dan ketawa iblis di sana.

"Oke, gue pulang ya" pamit Heri dan segera berlalu dari sana.

Tania masuk ke dalam ruangan itu dan betapa kaget dirinya, melihat Arlan sedang bersama orang yang ia kenal, Karina Sephia.

Tania berjalan melewati mereka. Arlan melihat Tania yang lewat di hadapannya itu dengan malas.

Mood Tania yang semula sudah membaik dan ingin berdamai dengan Arlan, urung seketika melihat pemandangan tersebut.

ARLANDO (PROSES PENASKAHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang