arlando - 39

5.1K 222 1
                                    

Tinggalkan jejak vote & comment kalian! Dan hargain cerita yang author buat. Terima kasih :)

"Mau pulang sekarang atau nanti?" tanya Arlan kepada Tania.

"Terserah. Ikut aja" balas Tania dengan santai.

"Mau keluar? Masih jam 10 juga, masih berapa jam lagi sekolah bubar" tawar Arlan.

"Kemana?"  tanya Tania dengan bingung.

"Kamu maunya apa?" tanya Arlan balik.

"Gak tau lah. Kan lo yang ngajak" balas Tania dengan mengedihkan bahu nya.

"Nonton mau? Atau main timezone?" Arlan menawarkan kedua nya kepada Tania.

"Is lo lupa ya? Kan sepatu gue cuma ada sebelah. Terus gue make apaan" dumel Tania dengan Arlan.

"Gak capek ngedumel terus ya kamu seharian ini? Aku aja capek dengerin bacotan kamu" jawab Arlan dengan jujur.

"Gak. Kalo deket deket lo, emosi gue naik terus gak bisa di redahin" balas Tania dengan kesal.

"Oh" jawab Arlan dengan singkat.

"Ih bener bener ya lo. Bikin naik darah aja sih" ucap Tania dengan cemberut kepada Arlan.

Arlan segera menggendong Tania ala bridal style. Telinga nya telah bengal seharian ini mendengar celotehan unfaedah dari Tania.

"Ih turunin. Gue gak suruh lo untuk gendong gue" ucap Tania yang meminta turun.

"Bawel" hanya itu yang diucapkan Arlan.

Arlan mendudukki Tania di sebelah jok pengemudi.

"Tunggu bentar" perintah Arlan kepada Tania.

"Nih pake" Arlan memberi sepatu sket berwarna putih miliknya.

"Gak mau kebesaran pasti" tolak Tania.

"Gak Tania. Itu sepatu aku belinya salah ukuran jadinya gak muat di aku" ucap Arlan.

Tania tak enak hati jika harus menolak tawaran dari Arlan. Toh dirinya juga membutuhkan pemberian dari Arlan.

"Yaudah. Lo naik sekarang" Tania menyuruh Arlan untuk segera masuk ke mobil.

Tak ada satu pun yang memulai pembicaraan di dalam mobil. Mereka memikirkan bahan apalagi yang harus mereka bicarakan.

"Hem" deham Arlan.

Tania hanya melirik sekilas kearah Arlan.

"Tumben diem?" Tanya Arlan.

"Diem salah, bacot salah" balas Tania dengan serba salah.

"Bacot lagi aja kamu biar rame" balas Arlan yang menyuruh Tania.

"Gak ada bahan omongan" balas Tania dengan malas.

"Jadi ini mau nonton atau cuma main aja?" Tanya Arlan memastikan.

"Nonton bosen. Dufan aja gimana?" Tanya Tania antusias.

"Boleh. Emang kamu gak takut?" Tanya Arlan dengan cemas.

"Apa yang harus ditakutin? Wahana gitu doang" balas Tania dengan sombong.

"Awas aja ya baru satu wahana udah minta pulang" ancam Arlan.

"Gak bakal" lantang Tania dengan tegas.

"Atau jangan jangan lo ya yang takut mangkanya lo sengaja mojokkin gue" remeh Tania kepada Arlan.

"Aku? Ya kali. Kamu kali sok sokan berani nanti udah disana mogok main" balas Arlan yang meremehkan Tania balik.

"Is gue bilang gak ya gak" balas Tania dengan kesal.

ARLANDO (PROSES PENASKAHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang