arlando - 74

3.3K 142 0
                                    

Tinggalkan jejak vote & comment kalian! Dan hargain cerita yang author buat. Terima kasih :)

Seusai menenangkan Arlan, Tania memasak untuk Arlan. Ia tau pasti Arlan belum makan sedari kemarin.

Tania menuju dapur Apartement tersebut dan membuatkan nasi goreng spesial untuk Arlan.

20 menit Tania berkutat di dapur dan masakannya pun telah jadi. Dan ia menghampiri Arlan di ruang tv tersebut.

"Nih kamu makan dulu. Pasti belum makan kan kamunya?" tanya Tania dan memberikan nasi goreng tersebut ke Arlan.

Arlan tersenyum. Semenjak kematian Austin, mama dan papa nya memutuskan untuk tinggal di Bandung dan meninggalkan Arlan sendiri. Arlan sebenarnya ingin ikut, tetapi kedua orangtuanya melarangnya. Alasannya tanggung dengan sekolah Arlan sekarang.

"Enak gak?" tanya Tania begitu Arlan menyuapkan sesendok nasi goreng tersebut ke mulutnya.

Arlan mengangguk dan tersenyum.

"Kamu mau coba?" tanya Arlan.

Tania menggelengkan kepalanya.

"Kenapa?" tanya Arlan bingung.

"Itu kan aku buat untuk kamu makan Lan" balas Tania.

"Tapi ini kamu yang buat, jadi kamu harus cobain juga" Arlan memberikan sesendok nasi goreng tersebut untuk disuapkannya ke Tania.

"Cobain" perintah Arlan.

Tania menggeleng dan menutup mulutnya dengan satu tangannya.

Arlan yang melihat itu pun tak suka.

"Kenapa gak mau? Diet?" tanya Arlan yang menyindir.

"Is gak. Aku udah makan tadi" bohong Tania.

"Satu hari gak ketemu udah pandai bohong ya sekarang" balas Arlan yang mencubit hidung Tania.

"Aw sakit" ringis Tania.

"Siapa suruh gak mau makan coba?" tanya Arlan.

Tania melihat Arlan malas.

"Iya iya aku makan. Suapin" nyerah Tania.

Arlan terkekeh mendengar tutur kata Tania itu kemudian menyendokkan nasi goreng tersebut kepada Tania.

"Ih aku baru tau masakan aku enak juga" ucap Tania yang menilai masakannya itu.

Arlan menggelengkan kepalanya heran melihat gadisnya itu.

"Mau lagi?" tanya Arlan.

"Gak deh untuk kamu aja. Kamu kan belum makan sedari kemarin sayang" tolak Tania.

"Apa bedanya dengan kamu?" tanya Arlan.

"Ya beda lah. Kamu dari kemarin gak makan. Sedangkan aku sedari siang pulang sekolah. Itupun cuma minum kopi doang di starbucks" jelas Tania.

Arlan menyipitkan matanya.

"Dengan siapa kesana?" tanya Arlan yang pura pura tidak tau.

Tania menepuk jidatnya pelan. Bisa bisanya ia keceplosan mengenai dirinya pergi ke sbux hari ini.

"Dengan siapa?" ulang Arlan datar.

Tania menundukkan kepalanya "He..heri" ucap dirinya dengan takut.

Arlan menaruh piring tersebut ke meja dengan kasar. Dan ia meneguk air yang berada di atas meja itu.

Tania merutukki dirinya tersebut. Jika seperti ini, bisa bisa tamatlah riwayat dirinya.

ARLANDO (PROSES PENASKAHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang