arlando - 96

3.5K 130 0
                                    

Halo sobat sobatku👋

Apa kabarnya?

Maaf yang udah menunggu lanjutan cerita aku 😂

Maaf aku lama publish😔

Tapi kalian tenang aja, gak lama lagi cerita aku ini bakalan ending kok. Dan aku bakalan lanjutin cerita kedua aku yang berjudul 'HE'S BACK'

Mari vote & commentnya. Thankyou!💕

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

4 Tahun kemudian..

Pendidikan Tania di Amerika sudah selesai. Dan ia telah sah menjadi sarjana dan menjadi seorang designer dan ia telah membuka sekolah dance yang di cita-citakannya selama ini. Walau sempat satu tahun lamanya ia belum terbiasa sendiri dan apalagi Arlan yang mengakhiri hubungannya. Yang membuat kehidupan Tania sempat berantakan. Namun, semuanya berjalan begitu lancar entah ada dorongan apa yang membuatnya lebih bergairah sampai sekarang.

Ia memutuskan untuk balik ke Indonesia. Kerumah orang tuanya dan bertemu sahabat sahabat SMA nya. Betapa ia merindukan Indonesia, termasuk Jakarta.

Soal abangnya bernama Frans Gerry Gautama, yang suka dipanggil Frans atau Ans oleh Tania itu sudah menempati posisi jabatannya sebagai Kepala CEO. Ya, Frans telah lulus dari dunia perkuliahannya 2 tahun lalu selama Tania masih berada di Luar Negeri. Ia tidak bisa menghadiri wisuda abangnya itu dikarenakan jadwal kuliahnya yang super super padat.

Dan disinilah Tania berada di dalam pesawat untuk menuju Indonesia. Memakan waktu 3 jam untuk sampai disana.

Setelah menunggu cukup lama, pesawat yang dinaikki Tania telah sampai mendarat di Ibu Kota Jakarta.

Tania segera menaikki taksi yang berada di Bandara ini. Ia sengaja tidak memberitahu kedua orang tuanya dan sahabat sahabatnya.

Hampir 2 jam ia di taksi dikarenakan jalanan sangat macet. Maklum, Tania sampai di Jakarta pukul 14.00.

Pukul 17.30, Tania telah sampai di rumahnya. Dan ia segera memasukki rumahnya itu. Rumah yang telah lama tidak ia jajahkan hampir 4 tahun lamanya. Ia benar benar rindu dengan orang orang di dalam rumah ini. Dan rasanya ia ingin menghambur kepelukan kedua orang tuanya.

Tania memencet bel dan yang membukakannya bukanlah Bi Sumi, pembantu kesayangannya. Melainkan anak kecil yang mungkin bisa Tania tebak, umurnya 6 tahun.

"Adik siapa?" tanya Tania ramah dan mensejajarkan posisinya agar sama dengan adik kecil tersebut.

"Atuh Pannylicia Belinda, kakak" ucap adik tersebut yang tidak bisa menyebut V namanya dengan lancar.

"Vannylicia Belinda maksudnya?" tanya Tania memastikan.

Licia hanya mengangguk dan tersenyum.

"Nama kamu cantik. Sama kayak orangnya, cantik juga Vanny" ucap Tania ramah dan mengelus rambut Licia dengan lembut.

"Pandil Lisia aja kak" balas Licia dengan gemas.

"Oke deh Licia. Kenalin, kakak namanya Beverly Tania Fransisca. Licia bisa panggil kak Tania" ucap Tania yang memperkenalkan dirinya dengan ramah.

"Kak Tania tantik. Sepelti bule yang suka Lisia lihat kalau ladi libulan di luar negeli sama Papa dan Mama" balas Licia.

Tania gemas melihat adik kecil didepannya ini. Walau ia tidak tau siapa gadis kecil ini, ia sudah seperti mengenalnya lama. Dan ia mencubit pelan pipi gembulnya itu.

"Gemas banget sih kamu" ucap Tania.

"Siapa sayang?" tanya seorang lelaki menghampiri Licia.

Tania segera mendongak dan ternyata itu abangnya. Abangnya yang sangat ia rindukan selama ini. Dan tanpa basa basi, Tania berhambur ke pelukan abangnya itu dengan manja.

"Abang, Tania kangen masa" ucap Tania yang sudah dipelukan Frans.

"Oh ternyata kamu dek. Abang kirain siapa teman ngobrolnya Licia" balas Frans dan membalas pelukan Tania.

Tania melepaskan pelukannya dan beralih ke abangnya meminta penjelasan siapa gadis kecil ini.

"Licia ini siapa kita bang?" tanya Tania.

"Anak pertama abang" ucap Frans dan menggendong Licia.

Sukses membuat Tania terkejut.

"Demi apa aku punya keponakan lucu gemas kayak gini?!" tanya Tania kaget dan beralih mengambil Licia untuk ia gendong.

"Biasa aja. Norak banget sih dek" balas Frans.

"Licia sayang, ini aunty Tania. Aunty ini adiknya daddy, sayang" ucap Frans kepada anaknya yang memperkenalkan Tania.

Licia mengangguk dan beralih melihat ke Tania.

"Yey, Lisia punya onti yang tantik sepelti onti Tania" ucap Licia lucu.

Tania hanya ketawa dan mencium kedua pipi keponakannya itu dengan gemas.

"Yasudah kamu mandi dulu sana dek. Mama sama Papa lagi di ruang keluarga" ucap Frans.

Tania mengangguk dan meninggalkan abangnya yang masih menggendong Licia.

Tania mendapatkan kedua orang tuanya dan satu perempuan yang mungkin kakak ipar atau Mama nya Licia.

"Halo Ma, Pa. Tania balik nih" sapa Tania dan mencium kedua pipi Papa dan Mama nya secara bergantian.

"Sejak kapan kamu sampai, Tania?" tanya Mama nya kaget.

"Tadi siang udah sampai di Jakarta. Cuman karena macet, jadinya sampai sore disini, Ma" jelas Tania yang duduk di sebelah kakak iparnya dan mendudukkan Licia dipangkuannya.

"Hai kak. Pasti kakak Mama nya Licia ya? Kenalin, aku Beverly Tania Fransisca, kakak bisa panggil Tania atau sesuka kakak aja. Aku adiknya bang Frans. Suami kakak sekarang" Tania memperkenalkan dirinya dengan ramah.

"Iya. Aku Mama nya Licia. Iya, Tania aku tau kamu kok. Soalnya Frans suka cerita sama aku waktu kami masih pacaran dan Mama sama Papa suka cerita soal kamu ke aku. Aku namanya Corinthia Elizabeth. Kamu panggil aku, Thia atau Eliz aja. Gak usah make kata kakak segala" jelas Eliz dengan ramah.

"Salam kenal kakak iparku" balas Tania terkekeh. Eliz hanya terkekeh menanggapi balasan Tania.

"Yasudah. Nanti lagi ngobrolnya. Sekarang kamu mandi, Tania. Setelah itu, kita makan malam" ucap Mama nya.

Tania mengangguk.

"Hei Licia sayang. Aunty mandi dulu ya cantik. Baru nanti kita main lagi, ok sayang?" ucap Tania.

"Mandina janan lama lama ya, Onti" balas Licia.

Tania mengangguk dan mengelus pucuk kepala Licia dengan sayang. Dan meninggalkan ruang keluarganya. Dan menaikki anak tangga rumahnya untuk menuju kamar tercinta nya. Kamar yang sangat sangat ia nantikan. Kamar yang menemani nya dari kecil.

ARLANDO (PROSES PENASKAHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang