arlando - 23

6.4K 283 0
                                    

Seusai perdebatan yang terjadi pada saat jam istirahat pertama, murid murid kelas XII IPA 1 lagi lagi harus free class, dikarenakan guru Kimia nya sedang berhalangan tidak masuk.

"Arghhh gue masih belum puas ngomelin tuh bocah" gerutu Grecia ketika kursi mereka telah menghadap ke arah Tania dan Lauren.

"Udah ah, topik lain. Bosen gue" timpal Lauren.

"Siapa sih nama tuh anak? Nyolot banget sumpah. Kita aja dulu gak kayak gitu gitu amat perasaan dengan senior yang udah lulus" omel Grecia dengan kesal.

"Burgh Burgh apaan ya tadi nama depannya. Inti nya ada nama Burgh nya" timpal Siska.

"Gue kenal dengan tuh orang tadi" sahut Tania yang membuat Grecia berbinar karena di antara mereka mengenali mereka.

"Siapa Tan?" tanya Grecia dengan gentar.

"Patricia Burgh. Panggilannya Patres" balas Tania.

"Dari namanya kayak orang luar ya, muka nya aja ya bule bule gitu" komentar Lauren.

"Emang. Dia dulu SMP di London" balas Tania.

"Terus ngapain dia sekolah di Jakarta? Sekolah di sini lagi. Males banget" gerutu Grecia dengan malas.

"Serah dia lah mau sekolah dimana" timpal Siska dan mendapat jitakan dari Grecia.

"Lo belain gue ogeb bukan tuh bocah" cerca Grecia kepada Siska.

"Kalo gak salah denger, bokap dia pindah tugas di Indonesia. Gak tau deh gue dia tinggal sendiri ato gimana disini" balas Tania dengan cuek.

"Emang kenapa sih Grec? Sebegitu pentingnya kah buat lo?" lanjut Tania yang menanyakan kepada Grecia.

"Gak, gue cuma mau tau namanya doang. Orang luar kok gitu amat ya kelakuannya, gak kayak di didik orang tuanya" balas Grecia.

"Mungkin karna orang tua dia sibuk kerja terus kali mangkanya dia kurang perhatian gitu" sahut Lauren.

"Sama kayak lo dong Lau" balas Siska. Lagi lagi kepalanya mendapatkan jitakan yang pedas kedua kalinya.

"Apaan lagi sih? Lama lama kepala gue abis dipites lo lo pada" sahut Siska dengan kesal. Tania yang melihat itu, hanya nyengir saja.

"Lo sih, dari tadi bukannya belain teman teman lo, malah menyudutkan yang ada" sahut Tania yang semakin menyudutkan Siska.

"Whateverlah! Terserah apa kata kalian" balas Siska dengan tak peduli.

"Jadi dia mau masuk ekskul apaan Tan?" tanya Grecia kembali kepada Tania.

"Sejauh yang gue tau, dance kayaknya" balas Tania yang membuat Grecia melotot dan membuat mulutnya terbuka.

"Demi apa lo?! Males banget gue harus ketemu dia lagi" sahut Grecia dengan ogah ogahan.

"Yaudah kali, diemin dulu aja. Kalo dia udah kelewat banget menurut gue, terserah lo mau apain tuh cewek" balas Tania agar meredamkan emosi dari Grecia.

Saat mereka sedang bergosip, Heri datang memasuki kelasnya. Ia melihat ke arah Tania tanpa bisa menebak ekspresi dari Heri, lalu ia duduk menghampiri teman temannya.

"Eh lo dari mana aja sih dari tadi?" tanya Gilbert sahabat Heri tersebut.

"Rooftop" balas Heri dengan singkat.

"Eh Her, lo tau gak tadi ada berita heboh banget di kantin" ujar Andre.

"Paan?" tanya Heri.

"Tuh tadi rombongannya Tania debat dengan anak kelas 10" ujar Andre.

Heri hanya menaikkan satu alisnya menandakan 'kok bisa'. Seakan tau maksud dari Heri tersebut, Haikal menjelaskannya

"Katanya sih, anak kelas 10 tu ngatain sahabat sahabatnya Tania dengan kata kacung, Grecia yang denger itu langsung deh dihampiri tuh bocah. Lo tau sendiri, Tania & the geng mulutnya pedes banget kalo sekali ngomong, apalagi tatapan mereka mereka pada" Andrew, Gilbert, Andre seakan setuju yang dikatan oleh Haikal tersebut.

"Cuma gitu doang? Gak penting amat" balas Heri dengan cuek dan menundukkan kepala nya dengan kedua tangan yang menopang.

"Bukan hanya itu doang njir, sekantin heboh karna Tania dengan Arlan makan berdua di kantin, mangkanya itu kayaknya tuh cewek sampe ngomong kayak tadi ke Grecia dkk" Andre bercerita dengan sedikit beteriak. Itu yang mengakibatkan Tania menoleh kearah mereka, karena nama nya disebut sebut oleh Heri & the geng.

"Kecilin dikit suara lo napa bego! Tuh liat orangnya noleh kesini tadi" timpal Haikal dan menjitakki kepala Andre.

Heri yang mendengar penjelasan dari Andre, ia langsung menegakkan kepalanya dan mengepalkan tangannya.

"Kenapa tuh tangan lo?" tanya Gilbert yang sedari tadi melirik semua pergerakan teman temannya.

"Gue gak akan biarin Arlan tersenyum kembali" jawab Heri sambil tersenyum miring.

-Arlando-

Hai!
Selamat siang ^^. Maaf ya baru up lagi. Oh iya, aku mau negasin sekali lagi nih bahwa cerita pertama aku berjudul "Story Of My Life" tersebut gk aku lanjutin ya. Jadi, bagi yang nanya lanjutan Alex nya gimana? Aku kasih tau disini ya. Inti dari cerita tersebut berakhir sad ending sebenarnya, kenapa? Karena hubungan Alex dan Sarah yang tidak lagi berkomunikasi diantara keduanya dan tidak ada kepastian baik dari pihak Alex. Ya, bisa di bilang, mereka hanya terus chat gitu gitu aja, ketemu juga jarang, jadinya aku ngerasa takut absurd banget ngelanjutin ceritanya, jadinya aku gk aku terusin deh. -Sekian ya-

ARLANDO (PROSES PENASKAHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang