arlando - 90

3.3K 113 1
                                    

Boleh vote & commentnya?

Arlan mengeluarkan puntung rokok yang ia beli dari depan sekolahnya. Dan sekarang ia berada di rooftop sekolahnya. Ia menghisap rokok tersebut secara kasar. Dirinya kembali seperti dulu semenjak ditinggal Gaby.

Puntung rokok satu nya telah habis ia hisap. Ia mengambil rokok kedua untuk ia hisap kembali. Ia tidak peduli mengenai kesehatannya. Hanya rokok yang dapat menenangkan pikirannya.

Ia mengambil handphone nya melihat galeri. Ia melihat foto dirinya bersama Tania. Ia hanya tersenyum kecut. Dirinya bukan siapa siapa lagi di kehidupan Tania. Dan ia merutukki dirinya sendiri karena mengikuti misi dari Grecia.

Ia membanting handphone nya ke lantai secara sembarang dan ia memposisikan badannya telentang dikursi, tanpa sadar, air matanya berhasil lolos ke wajah miliknya.

"Hha lagi lagi gue kehilangan orang yang gue sayang. Kenapa hidup gue gak adil? KENAPA!?" ucap Arlan kesal dan tertawa miring disana.

"Pertama Gaby, kedua Austin, dan sekarang Tania. Gak ada guna nya lagi gue hidup di bumi ini. Gak ada! Semua orang gak peduli dengan gue. Bahkan, orang tua gue ninggalin gue sendiri disini! Hha" Arlan berkata sendiri dengan emosi.

Bel istirahat pun telah tiba. Tania tidak tau harus ke kantin dengan siapa. Perutnya sudah berbunyi disana. Ia melirik orang di kelas ini, dan ada Heri di sana yang masih asik dengan handphonenya. Tania menghampirinya.

"Her" ucap Tania yang mencolek lengan Heri dengan telunjuknya.

Heri melirik sekilas dan ia memberhentikan bermainnya disana.

"Kenapa Tan?" tanya dirinya.

Tania segera memeluk Heri dan menangis disana. Ia tak peduli dengan orang yang masih ada di kelas ini. Bahkan sahabat Tania melihat Tania yang memeluk Heri.

Heri yang mendapat pelukan dari Tania secara tibatiba, ia bingung. Dan ia hanya mengelus rambut Tania disana.

"Lo kenapa Tan?" tanya Heri.

"Maafin gue" ucap Tania.

"Maaf soal?"

"Maafin gue karena gue cuekin lo selama 3 tahun ini. Maafin gue, gue gak bisa balas rasa suka lo. Maafin gue, karena gue pernah kasar sama lo" ucap Tania.

Heri bingung. Ia masih diam mendengarkan kelanjutan dari Tania.

"Mulai sekarang, rasa suka lo akan gue coba" ucap Tania.

Heri melepaskan pelukan mereka dan menatap Tania. Ia masih bingung sedari tadi.

"Maksudnya gimana?" tanya Heri yang menundukkan badannya sedikit untuk melihat wajah Tania.

"G..gue a..akan co..ba..suu..suka sama lo" ucap Tania terbata bata.

'kok gue gak senang ya Tania suka sama gue?' tanya Heri dalam hati.

"Her?" panggil Tania yang mengibaskan tangannya ke wajah Heri.

"Eh iya Tan?" balas Heri.

"Lo ngelamun ya?" tanya Tania.

"Eh gak kok. Gue masih kaget aja soal yang lo bilang barusan" balas Heri.

ARLANDO (PROSES PENASKAHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang