arlando - 88

3.2K 119 0
                                    

Boleh vote & commentnya?

Setelah peristiwa yang terjadi beberapa minggu ini, Selly dinyatakan memiliki gangguan kejiwaan pada otaknya namun tidak parah. Hal itu yang menyebabkan kedua orangtua Selly segera mengobati anaknya itu agar normal seperti biasa.

Tentu nya berita mengenai kegilaan Selly terdengar di telinga sekolahnya dulu dan di dunia permodelannya. Hal itu yang menjadi kabar miring bagi mereka, terkejut, dan tidak menyangka.

"Woi seriusan dengan kabar nya si Selly itu?" tanya Siska.

"Gak tau gue mah. Peduli setan dengan dia" balas Grecia cuek.

Siska menoyor lengan Grecia.

"Apaan sih lo?" protes Grecia.

"Lo tuh ya Grec, jangan gitulah sama Selly" bela Siska.

Grecia menaikkan satu alisnya dengan bingung "Apa urusannya sama lo?" tanya Grecia.

"Ya gak ada urusan sih, tapi bagaimana pun, dia tuh pernah bagian siswi disini. Jadi nya kita harus sedikit peduli dengan dia" balas Siska.

"Eleh sok peduli lo tai. Diri lo aja gak lo peduliin" sahut Lauren.

Siska memonyongkan bibirnya dengan kesal "Gue peduli salah, gak peduli dikatain hidup gue gak ada artinya. Serba salah deh"

"Hahahaha" Grecia dan Lauren hanya tertawa mendengar ucapan Siska itu.

Siska segera menjitak kepala sahabatnya itu dengan tidak suka. "Bangsat lo lo pada"

Grecia maupun Lauren terdiam. Pasalnya, Siska jarang sekali berkata kasar kepada mereka. Baru kali ini mereka mendengarnya. Namun selang dari sana, mereka tertawa karena tidak cocok bagi mereka, Siska berkata seperti itu.

"Hahaha sumpah lo gak cocok ngomong kasar kayak tadi Sis suer deh gue" ucap Lauren sambil tertawa.

"Iya setuju gue. Lagian ada angin apa sih lo tibatiba nyeplos ngomong kasar kayak tadi?" tanya Grecia bingung.

Siska menatap malas kearah kedua sahabatnya itu dan segera memasang earphone ke telinga nya.

"Sih Tania kemana lagi? Udah mau bel gini, masih belum datang aja" tanya Lauren bingung dan melirik jam di ponsel nya itu.

"Kayak gak tau tuh anak satu aja lo" balas Grecia santai.

"Iya sih. Paling paling telat bangun lagi" balas Lauren setuju.

Selang dari sana, Sekretaris kelas mereka menaruh surat di atas meja guru itu dan itu dilihat oleh Grecia dan Lauren.

"Cil, surat apaan itu?" teriak Grecia menanyakan kepada Pricil Sekretaris kelas mereka.

"Surat Tania izin" balas Pricil singkat dan duduk ditempatnya.

Kedua nya saling berpandangan dengan bingung dan segera berlari melihat surat itu.

Yth. Wali Kelas XII IPA 1

Saya, selaku orang tua dari murid bernama Beverly Tania Fransiska meminta izin kepada wali kelas XII IPA 1 untuk memberi izin kepada anak saya yang berhalangan hadir untuk 5 hari kedepan. Dikarenakan ada urusan yang harus anak saya lakukan. Demikian surat ini saya buat. Mohon pengertian untuk bapak/ibu sekalian. Terima kasih.

Orang tua murid,

Jerry Felixius.

Keduanya membaca surat yang dibuat oleh papa Tania itu dan terkejut mengenai ketidakhadiran Tania untuk 5 hari kedepan. Dan Tania tidak memberi tau kepada mereka sama sekali.

ARLANDO (PROSES PENASKAHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang