arlando - 33

6.1K 259 1
                                    

Tinggalkan jejak vote & comment kalian! Dan hargain cerita yang author buat. Terima kasih :)

-Arlando-

Tania pun sudah sampai di rumahnya. Lauren lah yang mengantar nya. Ia tak bisa untuk pamit kepada kedua orang tua Tania dikarenakan ia harus mengantar Grecia dan Siska dan juga penampilannya yang hanya menggunakan setelan piyama nya.

Betapa kaget Tania ketika memasuki halaman rumah nya. Ia sangat mengenal mobil Brio berwarna hitam tersebut.

Tania tidak perduli, ia segera masuk ke dalam rumahnya.

"Sayang sini" Papa nya memanggil dirinya.

Tania ingin sekali tidak menggubris panggilan Papa nya tersebut. Tetapi ia tidak bisa. Ia harus menghargai Papa nya.

Dengan keadaan terpaksa, Tania menghampiri Papa nya dengan sebelah tangan memegang paper bag bekas baju dia kemarin saat makan malam bersama kedua orang tua nya.

"Ada apa Pa?" tanya Tania dengan malas.

"Kamu nggak lihat sayang ada siapa disini?" basa basi sang Papa.

Tania yang tau bahwa ada Arlan disini, ia sengaja tidak melihat ke arahnya. Ia masih marah dengan Arlan yang memfitnah dirinya bahwa mereka ada hubungan.

"Oh gk Pa, emang Arlan dimana?" tanya Tania yang pura pura tidak tau keberadaannya.

"Masa sih kamu gk tau? Tadi Papa lihat sebelum kesini, mata kamu sempat lihat Arlan" balas Papa nya yang mulai memancing anaknya.

"Emang gk lihat kok. Penting amat ya Tania harus tau?" tanya Tania dengan cuek.

"Tuh Arlan ada di belakang kamu. Coba dilihat" tunjuk sang Papa dengan dagu nya.

"Udah ah Pa, Tania mau mandi dulu. Gerah banget" Tania mengalihkan pembicaraannya.

"Yaudah sana. Jam 2 kita ke Gereja" balas sang Papa.

Tania hanya mengangguk kepala nya dan segera menaikki anak tangga di rumahnya menuju kamarnya.

Arlan memperhatikan penampilan Tania dan memperhatikan gerak gerik nya yang pura pura tidak melihat ke arah nya. Ia hanya tersenyum tipis.

Sampai di kamar nya, Tania tidak langsung menuju kamar mandi nya. Ia membaringkan tubuhnya di king bed cover miliknya terlebih dahulu.

Banyak sekali pertanyaan di benak Tania. Ada apa tujuan Arlan ke rumahnya? Apa iya mereka akan Gereja bareng? Tania hanya menggeleng berharap itu tak terjadi.

Tania segera menuju kamar mandi nya. Ia berniat akan berlama di kamar mandi nya tersebut. Kepala nya sedikit pusing akibat begadang dengan sahabat nya.

Suasana ruang keluarga Tania di sana Papa nya bersama Arlan sedang bermain catur. Papa Tania lah yang mengajak Arlan untuk berduel bermain papan hitam putih tersebut.

"Haha kamu kalah lagi dengan saya Nak" tawa sang Papa kepada Arlan ketika permainan dimenangkan oleh Papa Tania.

Arlan yang sudah kalah 2 kali dengan Papa Tania, harus mengakui bahwa Papa Tania sangat hebat bermain di bidang ini. Arlan yang tak terlalu mengerti catur, ia hanya main sesuai dengan kemampuannya.

ARLANDO (PROSES PENASKAHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang