arlando - 45

5K 206 1
                                    

Tinggalkan jejak vote & comment kalian! Dan hargain cerita yang author buat. Terima kasih :)

"Ikutin aku aja" pinta Arlan dengan lembut.

Tania mengikuti instruksi dari Arlan.

Arlan terus memegang tangan Tania dan membawa nya ke tepian Ancol tersebut.

Arlan memegang sebucket berisi bunga mawar di sebelah tangannya. Dan tepat Tania berdiri, ada lilin yang menyala berbentuk love dan dekorasi dekorasi lainnya.

Dan, di sebrang sana Arlan menyuruh teman temannya yang akan menyalakan petasan ke atas langit dengan tulisan dan juga balon yang akan mereka terbangkan.

Di sisi lain juga, ada gitar dan kursi di luar lilin tersebut yang nantinya akan dimainkab oleh Arlan.

"Buka mata kamu" perintah Arlan yang sudah duduk di kursi tersebut.

Betapa kagetnya Tania melihat dekorasi yang ada di depannya itu. Dan ia juga melihat Arlan yang ada di depannya itu.

Arlan mulai mengambil gitarnya itu dan memainkannya.

Andra & The backbone - Sempurna.

Kau begitu sempurna
Dimataku kau begitu indah
Kau membuat diriku akan selalu memujamu..

Di setiap langkahku
Ku kan selalu memikirkan dirimu
Tak bisa ku bayangkan hidupku tanpa cintamu..

Kau adalah darahku
Kau adalah jantungku
Kau lengkapi diriku
Oh sayangku kau begitu..
Sempurna..

Setelah Arlan menyanyikan lagu, ia berdiri dan memegang tangan Tania.

"Tan. Disini aku mau mempertegas tentang pernyataan aku ke kamu. Aku suka bahkan aku udah sayang dengan kamu. Kamu orang yang buat aku penasaran akan semua sifat dan kelakuan kamu. Kamu udah berhasil buat aku untuk lupain masa lalu aku. Aku disini mau bilang, kalo aku tulus sayang sama kamu. Jujur, waktu kamu bilang tadi siang kalo kamu mau berjuang sama sama dengan aku, aku belum percaya sepenuhnya. Dan disini juga aku mau nanya sama kamu lagi" jelas Arlan dengan serius dengan memegang tangan Tania sebelah.

Tania bingung akan semua ungkapan dari Arlan. Ia tak tau harus menanggapi seperti apa.

"Lan, gue takut lo belum bisa lupain Gaby masa lalu lo. Gue gak mau jadi bahan pelampiasan lo karena lo belum bisa lupain dia. Gue gak mau lo sayang sama gue karena lo butuh pelampiasan diri lo" jelas Tania dengan jujur.

"Kamu gak usah takut. Aku udah lupain Gaby. Gak ada sedikit pun aku melampiaskan amarah aku ke kamu. Aku sayang sama kamu tulus Tan" jeda Arlan sebentar dan menghembuskan nafasnya.

"Aku mau hubungan kita ini ada status dan serius Tan. Aku gak mau manggil aku kamu kayak gini seolah olah kita pacaran. Apa kamu mau? Kalo kamu mau, kamu ambil bunga ini. Kalo gak, kamu matiin satu lilin yang ada disini" balas Arlan dengan serius dan menyatakan perasaannya kepada Tania.

Tania memejamkan matanya sejenak memikirkan pilihan apa yang akan dipilihnya nanti.

Tania membuka matanya dan melihat ke arah Arlan. Ia melihat kedua bola mata Arlan disana. Apakah Arlan mengucapkan kalimat itu dengan jujur atau hanya embel embelnya saja.

"Aku udah tau apa yang akan kamu katakan. Mungkin aku disini yang terlalu banyak berharap sama kamu" ucap Arlan dengan pasrah dan menundukkan kepalanya.

ARLANDO (PROSES PENASKAHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang