arlando - 37

5.2K 238 0
                                    

Tinggalkan jejak vote & comment kalian! Dan hargain cerita yang author buat. Terima kasih :)

"Yaudah ah ngapa jadi melow gini. Ayo" ajak Arlan lagi kepada Tania.

Tiba tiba Arlan menggendong Tania ala bridal style. Karena ia tau apa yang akan terjadi jika mereka berjalan sampai ke mobil Arlan. Tania akan mengomel sepanjang mereka berjalan sama seperti di koridor sekolah.

Tania kaget melihat Arlan menggendong dirinya. Ia hanya melihat Arlan. Ia juga tak tau, mengapa mulutnya seolah bisu.

Setelah sampai di mobil Arlan, Arlan mendudukkan Tania dengan pelan. Dan ia pun segera masuk ke dalam kursi pengemudi. Dan ia pun mengambil tissue di dalam mobilnya untuk membersihkan kaki sebelah kanannya.

"Sorry" ucap Tania membuka pembicaraan.

"Untuk apa?" tanya Arlan yang melihat ke arah Tania.

"Tuh kaki lo jadi kotor gitu karena gendong gue tadi. Sorry ya" tunjuk Tania kearah kaki Arlan.

"Gpp. Gue gak mau lo ngedumel lagi kayak dikoridor. Capek gue dengernya" jawab Arlan.

Tania hanya terkekeh mendengar jawaban Arlan.

"Gue sebawel gitu ya tadi sama lo?" tanya Tania.

"Menurut lo aja" jawab Arlan dengan pasrah.

"Boleh nanya lagi gak? Boleh ya ya?" tanya Tania dan memasang puppy eyes nya.

Arlan yang melihat Tania seperti itu hanya tersenyum setipis mungkin karena baginya, Tania seperti seorang anak kecil yang meminta dibelikan mainan kepada orang tuanya.

"Boleh. Tanya aja" jawab Arlan dengan santai.

"Sepatu kita gimana ceritanya?" tanya Tania.

"Kirain apaan. Gue udah bilang Grec juga ntar ambil sepatu kita berdua. Kan dia nginep di rumah lo, jadi sekalian aja gue ambil dirumah nanti" jawab Arlan yang masih santai.

Tania hanya ber oh ria saja.

"Eh mobil gue kayak gimana?" tanya Tania tiba tiba.

"Udah gue kasih ke Grec" jawab Arlan dengan santai.

"Sejak kapan lo ambil kunci mobil gue dari tas gue tanpa seizin dan sepengetahuan gue ha?" tanya Tania dengan tidak sabar.

"Mulai lagi bacotnya" balas Arlan dengan pasrah.

"Ih gue serius. Jawab kenapa" geram Tania.

"Maaf gue ambilnya tanpa bilang. Gue ambilnya pas lo sama Grec lagi ngobrol di depan kelas lo tadi. Sekali lagi maaf ya Tan" ujar Arlan tak enak hati kepada Tania.

"Oke. Lain kali awas ya lo asal main ambil aja dari tas gue" Tania menegaskan kepada Arlan.

Arlan hanya mengangguk kepalanya.

"Yaudah jalan. Nunggu apalagi" perintah Tania karena mobil Arlan tak kunjung pergi dari sekolahnya tersebut.

Arlan mengikuti lagi perintah Tania. Ia juga bingung, mengapa dirinya lebih betah menatap kedua mata milik Tania ketimbang harus menjalankan mobilnya itu.

ARLANDO (PROSES PENASKAHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang