arlando - 53

4.1K 177 0
                                    

Tinggalkan jejak vote & comment kalian! Dan hargain cerita yang author buat. Terima kasih :)

Setelah Arlan mengantarkan Tania pulang ke rumahnya, Tania di kagetkan akan datangnya Marco ke rumahnya tersebut dan nampak berbicara sama papa dan mama nya itu.

"Tania kamu abis dari mana?" tanya Mama nya begitu melihat Tania di ambang pintu.

"Rumah Arlan ma" balas Tania kepada mama nya dan melirik ke arah Marco.

"Ngapain lo disini?" tanya Tania yang menunjuk ke Marco.

"Terus nak Arlan nya mana?" tanya papa nya yang melirik ke arah pintu.

"Pulang pa. Dia gak bisa masuk ada keperluan mendadak katanya" balas Tania yang menjelaskan kepada papa nya itu.

Papa Tania mengangguk ngerti yang dikatakan anaknya itu.

Tania segera duduk di samping papa dan mama nya itu.

"Ngapain lo disini?" ulang Tania yang menanyakan keberadaan Marco dirumahnya.

"Gue mau ngomong soal osis Tan" balas Marco biasa.

"Osis? Kita gak ada sangkut paut lagi ya dengan osis" balas Tania bingung.

"Gue juga sepemikiran sama lo awalnya. Cuma Bu Nadya meminta osis lama untuk ngumpul di sekolah hari senin" jelas Marco.

Tania nampak tak suka jika harus berurusan lagi dengan OSIS. Bukan tak suka, namun ia tidak berhak lagi dalam mengurus organisasi tersebut.

"Ada apa emangnya? Gue gak bisa hari senin ke sekolah" tanya Tania sekaligus memberi tau jika ia tidak bisa datang.

"Gue juga kurang tau Tan ada apa. Disuruh ngumpul aja semua pengurus osis yang lama" balas Marco tak tau.

"Emang lo kemana?" lanjut Marco menanyakan kepada Tania.

Orang tua Tania hanya menyimak saja pembicaraan mereka dengan cuek.

"Gue mau liburan sama anak anak lain" jelas Tania.

"Kemana?" tanya Marco kepo.

"Belum tau, cuma rencana mau ke Bali" balas Tania ragu.

Marco hanya menganggukkan kepalanya mengerti.

"Okelah. Kabari gue aja ya kalo lo gak bisa datang" ucap Marco dan beranjak berdiri.

"Tante, Om, saya pulang dulu ya. Udah sore soalnya" pamit Marco dengan sopan.

"Iya nak Marco. Hati hati ya" balas papa Tania ramah.

"Tan kamu anter Marco ke depan gih" suruh mama Tania kepada anaknya itu.

Tania mengangguk malas dengan perintah mama nya tersebut.

"Oh iya Tan, selamat ya lo udah jadian sama Arlan" ucap Marco memberi selamat akan hubungannya dengan Arlan.

"Telat lo" balas Tania cuek.

"Udah berapa lama sama Arlan?" tanya Marco kepo.

"Ntah, 1 atau 2 bulan keknya. Gak ngitung ngitung gue" balas Tania tak peduli.

"Yaudah gue cabut ya" pamit Marco kepada Arlan.

"Hem" Tania hanya berdeham saja.

Marco pun menaikki motor gede nya itu dan meninggalkan pekarangan rumah Tania.

"Tania" panggil papa Tania ketika Tania masuk ke dalam.

"Kenapa pa?" tanya Tania dan menoleh ke papa nya tersebut.

ARLANDO (PROSES PENASKAHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang