Perlahan-lahan dipipinya yang putih mulai timbul sembura-semburat merah muda,karena terlalu lama tertawa. Aku sangat senang melihatnya tertawa. Dia akan terlihat lebih cantik saat tertawa daripada marah. Tapi saat marah dia terlihat lebih mengerikan sekaligus lucu. Saat aku masih memperhatikan dia, tiba-tiba saja dia yang tadi tertawa malah terbatuk-batuk
"Makanya jangan kebanyakan ketawa Rora."ucapku sambil menepuk pelan punggungnya.Ya nama gadis ini adalah Aurora Kaithlyn. Rora,begitulah dia selalu kupanggil.
"Oiiii Alo lo apain anak gue?"teriak Sheira dari belakang kelas. Rora kembali tertawa sambil terbatuk-batuk.
"Ya amsyong nak. Kok bisa batuk sih??"ucap Sheira dengan lebaynya. Tapi bukannya menjawab, malah Rora tetap tertawa sambil terbatuk-batuk.
"Udah cukup yaa batuknya. Sekarang mending lo minum air putih, biar gak batuk-batuk lagi"ucap Max atau lebih tepatnya Maximus Juliver. Tanpa membantah Rora langsung terdiam dan meminum air putih yang sedari dati sudah diatas meja. Aku sangat bingung, kenapa Rora bisa dengan mudah menuruti ucapan Max ? Ini sangat aneh. Dengan ekspresi wajah yang aneh Sheira kembali ketempat duduknya. Aku kembali mengalihkan pandanganku kearah Rora. Tak lama kemudian guru sudah masuk dan siapa untuk mengajar.Author pov
Selama jam pelajaran berlangsung kelihatan sekali kalau tatapan Alo sedang tidak fokus. Tapi Alo mencoba sebisa mungkin untuk fokus dengan apa yang diajarkan oleh guru. Keadaan Alo berbeda jauh dengan Rora. Saat ini Rora malah sedang serius memdengarkan apa yang disampainkan oleh guru. Sebenarnya Rora tau bahwa, sedari tadi Alo hanya sibuk melamun.
"Baiklah anak-anak, pelajarannya sampai disini dulu. Minggu depan jangan lupa kumpul tugas yang telah Ibu berikan"ucap guru itu sambil mengakhiri jam belajar hari ini. Murid-murid yang lain sudah sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Ada yang berjalan-jalan disekitar kelas ,bergosip ,mengerjakan tugas untuk mata pelajaran selanjutnya, modus ke gebetan, dan masih banyak lagi kegiatan yang mereka lakukan.
"Oii, ini soal untuk pr hari ini. Lo pasti gak nuliskan?"ujar Rora sambil menyodorkan bukunya."Hah ??"
"Ini soal untuk pr hari ini Alo. Karena lo melamun terus dari tadi, pasti lo gak ada catat soalkan? Makanya lo catet deh soalnya sekarang. Maaf ya, kalau tulisan gue buruk. Kayak cakar ayam, hahaha"
"Ooo gitu. Makasih yaa Rora. Tulisan kamu eh...salah maksudnya tulisan lo gak buruk-buruk banget kok"
"Hahahaha makasih ya Alo"
Alo langsung menulis soal-soal tersebut sambil melihat Rora sesekali. Rora merasa risih karena ditatap terus sama Alo. Tiba-tiba Max menghampiri meja Rora dan mengatakan bahwa Rora dipanggil oleh Pembina OSIS. Max dan Rora berjalan bersama-sama keluar kelas. Alo hanya terdiam melihat Rora pergi bersama Max.
"Udah bro gak usah cemburu. Paling mereka dipanggil untuk urusan OSIS."ujar Sky yang secara tiba-tiba sudah berada disampingnya."Alo, gimana kalau pas valentine lo kasih bunga ke Rora. Kan sweet. Tapi jangan cuma kasih mawar merah aja ya. Kasih bunga gardenia putih juga. Lo tau gak apa artinya ?"ucap Sheira yang secara tiba-tiba juga, ternyata sudah duduk dibelakang bangku Alo.
"Enggak, memangnya apa ?"tanya Alo yang sedikit merasa penasaran
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
ROBOT
Teen FictionIya aku hanyalah seorang robot #5 in robot (12122018) #270 in teenlit (19112018) #322 in gaje (20112018) #803 in fiksi remaja (20112018)