Harapku.... semoga saja.....
"Nahh.... karena drama kita judulnya 'Romeo and Juliet', gimana kalau yang jadi Orang tua-nya Romeo dan Juliet itu Maxim, Winny, Qinara, dan Sky. Menurut gue mereka itu kayak punya chemistry yang cocok banget. Kalian setuju enggak??"
Kenapa Sheira malah membuat aku dan Maxim menjadi pasangan???? Eh... tapi mungkin saja belum tentu. Bisa jadi aku sama Sky. Tapi pasti Sky sama Qinara. Aiss... kenapa ?!?!?
"Setuju"timpal mereka semua, terkecuali aku dan Maxim.
"Nahh... kalau pendapat Lo gimana, Maxim?"
"Gue oke-oke aja. Tapi naskah gue enggak panjang kan?? Takutnya gue malah enggak hapal nanti."
"Enggak kayaknya. Terus kalau Winny gimana?? Lo setuju???"
"Huhh??"yaa aku sedang melamun, lagi dan lagi karena Maxim.
"Lo butuh aqua??"
"Maksudnya???"
"Kayaknya lo memang perlu aqua. Buktinya lo melamun terus daritadi."
"Enggak tuh... lo salah liat aja."tapi sepertinya Sheira tidak percaya dengan ucapanku.
"Terserah-lah. Sekarang gue mau tanya, lo mau setuju enggak dapat peran jadi orang tuanya Romeo atau Juliet nantinya???"dengan menganggkat satu alisnya, Sheira tampak lebih serius sekarang.
"Masih ada peran lain engak???"ujarku memcoba bernegosiasi.
"Ada kok."
Syukurlah ada... syukur..
"Serius ada??"tanyaku dengan mata berbinar-binar.
"Iya, ada. Peran sebagai Orang Gila, lo mau??"
'Sheira sialan!'batinku kesal.
Tapi lebih baik aku harus menjadi orang gila daripada akan menjadi pasangan Maxim. Pasti aku akan lebih gugup lagi daripada kali ini.
"Gue mau."
"Tapi sayang banget. Orang Gila-nya tersebut harus jadi Istri dari Lord Capulet atau tepatnya peran yang dimainkan oleh Maxim. Soalnya ada rumor yang mengatakan bahwa istri dari Lord Capullet itu gila. Gue benar enggak sih???"lihatlah dia bahkan ngotot sekali bahwa aku harus menjadi isrti Maxim.
Aku bisa melihat bahwa ada seutas senyum licik yang tersampir dibibir Sheira. Dasar licik!!!
"Man---"sebelum sempat Obelia memaparkan sesuatu, Sheira langsung melihatnya dengan tatapan mengancam.
"Hehehehe.... enggak jadi deh..."lanjut Obelia lagi setelah melihat tatapan mengerikan tersebut.
"Gaje banget sih lo, Hydra!"ujar Maxim dengan nada bercanda.
Obelia yang kesal, langsung saja memberikan Maxim serangan secara bertubi-tubi. Tapi bukannya kesakitan, dia malah tertawa dengan begitu kerasnya. Dia tampak bahagia sekali. Aku merasa api cemburu mulai menyala.
"Udah-udah oii... berisik banget kalian. Liat tuh orang sana udah marah."aku tau ucapan itu tertuju kepadaku. Sheira sebenarnya sengaja berkata seperti itu. Aku tau.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROBOT
Teen FictionIya aku hanyalah seorang robot #5 in robot (12122018) #270 in teenlit (19112018) #322 in gaje (20112018) #803 in fiksi remaja (20112018)