Winny dan Sheira masih bertahan untuk melompat-lompat dan menari dengan bahagia. Mereka berdua bahkan tak sadar, bahwa sedari tadi sudah menjadi bahan tontonan anak OSIS--termasuk Alo-- dan juga basket. Mungkin ini dikarenakan efek terlalu bahagia, akibat pasangan yang selama ini mereka comblangin--Alo dan Rora-- menjadi lebih dekat lagi. Tapi seketika, lompatan serta tarian bahagia Winny langsung berhenti. Entah mengapa, tapi sepertinya karena mendengar bisikan dari Sheira. Hm, entahlah.....
Sebenarnya ini bisikan yang mebuat Winny berhenti melakukan lompatan dan tarian bahagianya.
''Win, malu kali diliatin gebetan 'gempa'."
Bukannya apa-apa, tapi jika seorang perempuan yang sudah pubertas melompat, pasti kalian tau apa yang 'gempa'. Ini gempa yang pakai tanda kutip ('..'). Maaf loh ya kawan-kawan semua... 😔.
Winny langsung berhenti dan segera menarik tangan Sheira untuk menjauhi kawasan lapangan. Yang Sheira lakukan hanya ketawa cekikan tidak jelas. Sedangkan Winny, mukanya sudah memerah padam menandakan malu. Dia juga memberikan kata-kata umpatan nan manis untuk Sheira. Tetapi Sheira hanya melambaikan tangannya sambil berkata, "Bubhay all....." sambil menatap kebelakang sebentar. Tak lama kemudian, suara tawa cekikikan Sheira serta umpatan-umpatan Winny-pun tak lagi terdengar. Hal itu menandakan mereka sudah semakin jauh dari lapangan.
Tapi ada yang aneh. Tiba-tiba saja, Maxim malah tertawa cekikan tanpa alasan yang jelas. Anggotanya-pun merasa keheranan dan langsung bertanya kepadanya. Tapi sayang dia hanya menggelengkan kepala sambil terus tertawa. Bahkan saat melakukan pemansan-pun dia masih tetap tertawa cekikikan dengan begitu bahagianya.
Mungkin ini tanda jatuh cinta kali ya.........😄
Mari kita lihat apa yang sedang dilakukan oleh Romeo dan Juliet kita..
"Alo.."panggil Rora dengan pelan dan matanya masih sibuk melihat tulisan-tulisan yang ada dibuku OSIS tersebut.
"Hmm?"
"Kok lo mau bantuin gue? Ini kan bukan bagian lo. Nanti lo capek loh bantuin gue..."kali ini mata Rora sudah menatap Alo dengan pandangan penuh selidik.
"Enggak masalah. Lagian kerjaan divisi aku udah tinggal di-print aja kok."bahkan secara tak sadar Alo mengganti kata 'gue' menjadi 'aku'. Sungguh diluar dugaan....
"Oooo... gitu makasih ya, Alo."bahkan Rora tak menyadari bahwa, Alo sudah tidak menggunakan kata ganti 'gue' lagi, melainkan 'aku'. Tak lupa juga, bahkan Rora sudah memberikannya senyuman yang sangat manis, karena sudah mau membantu meringankan pekerjaan ini. Taukah kau Rora, bahwa karena senyuman mu itu jantung Alo sudah sangat deg-degan layaknya hendak meledak??
"Alo..."panggil Rora lagi.
"Tugas lo, emangnya udah selesai semua??"sambung Rora lagi.
"Udah.."
"Serius??"entah kenapa, Rora seperti meragukan ucapan Alo. Setaunya, tugas didivisi Alo lebih banyak daripada tugas didivisinya. Ya, walaupun hanya mengetik, tapi itu tetaplah lebih banyak.
Sekedar info, Alo ini udah 2 tahun menjabat sebagai anggota OSIS. Pada awal tahun dia memasuki SMP Taruna Karya, sekolah memang sedang mengadakan pemilihan untuk calon anggota OSIS digenerasi yang baru. Saat itu, Sheira, Alo, dan Winny mengikuti pemilihan tersebut. Tapi sayang, dari antara mereka bertiga yang lolos seleksi hanya Alo dan Winny. Awalnya Sheira merasa sedih karena tidak terpilih. Lalu tak beberapa lama kemudian, daripada sedih dia menjadi lebih bahagia karena tidak lolos seleksi. Dia melihat Alo dan Winny menjadi lebih banyak sejak menjadi anggota OSIS. Dan omong-omong sekarang anak OSIS sedang mempersiapkan untuk lomba dihari perayaan ulang tahun sekolah mereka tercinta ini. Tapi entah kenapa divisi Winny kayaknya belum sesibuk divisi-divisi lain. Ya, mungkin mereka bagian dokumentasi pada saat acara berlangsung.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROBOT
Teen FictionIya aku hanyalah seorang robot #5 in robot (12122018) #270 in teenlit (19112018) #322 in gaje (20112018) #803 in fiksi remaja (20112018)