ROBOT 7

47 7 0
                                    

KRING...... KRING.......

Bel masuk yang berbunyi nyaring, mengingatkan kami untuk segera masuk kekelas. Sambil berjalan kekelas Winny dan Sheira masih sibuk berdebat. Sesekali Sheira juga menyapa kakak atau adek kelas yang lewat didepannya. Saat aku memasuki kelas dan melihat Rora, aku jadi teringat ucapan Sheira yang menyuruhku untuk menggombali dirinya. Aku langsung menggelengkan kepala, menepis segala pemikiran tentang hal itu.
Tapi entah kenapa ucapan itu terus berputar seperti kaset rusak di kepalaku. Sepertinya aku akan sering mengalami kseialan hari ini. Ucapan Sheira sepertinya juga berakibat membuatku menjadi sial, karena aku pasti tidak akan mendengar penjelasan guru dengan fokus.

Author pov

Sedari tadi Alo terlihat tidak fokus dengan apa yang sedang guru terangkan. Dan Alo terlihat seperti orang yang stress karena terus-menerus mengacak-acak rambutnya. Rambut yang tadinya terlihat sangat rapi dan dilapisi gel rambut, sekarang malah terlihat seperti semak belukar.

Rora yang sedari tadi terlihat kebingungan. Karena rasa bingung yang bercampur kepo, Rora mengguncang tangan Alo sambil berkata "Kenapa?" dan Alo hanya membalas dengan menggelengkan kepala. Rora terus mengulang pertanyaan yang sama dan jawaban Alopun tetap sama.

Sedangkan dari belakang sana Sheira tampak sangat bahagia, berbanding terbalik dengan keadaan yang dialami Alo sekarang. Karena efek terlalu bahagia Sheira sampai membuat takut orang-orang disekitarnya. Dirinya terus tertawa cekikan dan terkadang malah tertawa terbahak-bahak.

"Fix orang yang duduk didepan gue lagi kesurupan"hujat Sky sambil memainkan pena-pena Qinara.

"Enak aja lo bilang gue kesurupan, cukup Sheira aja yang kesurupan. Gue mah enggak!!!"sergah Winny dengan nada kesal karena merasa dibilang kesurupan sama dengan Sheira.

"Gue gak bilang lo kesurupan loh Winny!! Yang gue bilang kesurupan itu Sheira. Kan lo duduk didepan Qinara. Kalo mau marah, liat-liat situasi dulu dong"

"Hehehe.... maaf yaa"ujar Winny sambil cengengesan dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Sky hanya membalas sambil menganggukan kepalanya.

Tiba-tiba... sebuah spidol melayang dan tepat sekali mengenai jidat Sheira. Seketika suasana kelas menjadi sunyi senyap seperti dikuburan. Sheira hanya memekik kesakitan sambil mengelus-elus jidatnya yang tampak sedikit memerah.

"Ambil *buku poin kamu, terus tulis di poin negatif. Ini peringatan pertama dan terakhir. Kalau kamu masih ketawa-ketawa gak jelas, silahkan angkat kaki dari dari kelas ini. Dan bawa kembali spidolnya kesini"ucap Bu Karina--guru killer yang sedang mengajar pelajaran MTK--dari depan. Sheira hanya bisa berjalan dengan lesuh kebelakang kelas untuk mengambil buku poin yang terletak didalam lemari. Poin Sheira yang sudah sedikit, malah makin berkurang dikarenakan tingkahnya yang absurd tadi. Masih dengan lesu, Sheira berjalan kedepan sambil menyerahkan buku poinnya yang sudah tertulis pengurangan poin karena hal absurd tadi. Sheira menyerahkan buku poin tersebut bersama spidol yang tadi sempat terlempar kejidatnya. Buku itu langsung ditanda tangani oleh Bu Karina. Setelah ditanda tangani Sheira langsung berjalan kembali kebelakang untuk mengembalikan bukunya dan langsung duduk ditempatnya setelah buku itu sudah berada didalam lemari.

"Lain kali kalau kamu mau ketawa-ketawa ya pas istirahat. Ini malah pas jam pelajaran. Emang kamu udah ngerti? Kalau iya, bagulah. Lah kalau kamu gak ngerti nanti pas ulangan nilainya jelek. Kamu gak malu apa kalau harus remedial? Harusnya kamu itu malu."ucap Bu Karina dengan logat jawanya yang mendok sekali. Sheira hanya bisa mengangguk-anggukan kepala, sembari duduk tenang di kursinya. Sky, Winny, dan Qinara langsung tertawa cekikikan melihat Sheira yang hanya bisa menganggukan kepalanya seperti hiasan boneka anjing yang ada dimobil.

"Makanya jangan kayak orang gila. Kena karma kan lo sekarang."ucap Winny sambil terus tertawa cekikikan

"Yang disamping Sheira juga mau dikurangi ya poinnya ?"ucap Bu Karina dengan nada yang manis tapi sarat akan menyindir. Winnypun tak jauh berbeda dengan Sheira, dia hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya sambil menghujat Bu Karina dalam hati. Selama pelajaran MTK berlangsung, Sheira dan Winny hanya diam mendengarkan penjelasan Bu Karina. Saat diberikan tugaspun, mereka tetap diam sambil mengerjakan tugas itu. Biasanya Sheira ataupun Winny akan berjalan-jalan untuk mencari contekkan. Tapi kali ini karena mereka mengerjakan tugas tersebut dengan serius, mereka menjadi pengumpul tugas yang pertama dengan nilai yang bagus.

"Woahh.... tumben kalian cepat selesain terus dapat nilai 100 juga ?? Ada apa nih ??? Kalian kerasukkan roh yang pintar MTK ya??"celetuk Qinara sambil mengerjakan tugasnya

"Enak aja lo, gue sama Sheirakan tadi dengarin penjelasan Bu Karina makanya kita dapat nilai bagus. Emang kayak lo sama Sky, pacaran mulu kerjanya ?!!"balas Winny sambil menyindir Qinara.

"Eiii..... gue ada gosip baru loh"ucap Sheira tiba-tiba.

Note

*Buku poin = buku ini digunakan untuk menilai sikap setiap siswa/i. Dan buku ini akan ditunjukkan kepada orang tua setiap 3 bulan sekali

TBC

Sorry for typo 😅😅

ROBOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang