Tapi saat sudah sampai dikantin kami malah kesulitan mencari tempat duduk, tapi secara tak sengaja mata ku menumkan dua kursi kosong yang berada didekat seseorang.
Kursi itu berada disebelah kiri Maxim. Dan entah kenapa disepanjang meja itu ada Rora, Maxim, Sheira, Sky, Qinara. Tapi kali ini ada yang aneh, Sheira dan para kroninya malah tidak duduk bersama. Dia malah duduk bersama dengan Rora dan yang lainnya. Dan Rora-pun sepertinya sedang dalam masa manja-manjanya dengan sang Emak. Begitu juga dengan yang lain, mereka seperi berpisah dari teman-teman akrabnya kecuaki Sky tentunya.
Saat aku menolehkan pandangan kesamping tepatnya kearah Alo, dia memberikan pandangan menyakinkan agar kami duduk saja bersama mereka. Aku masih sangat ragu, tapi Alo tetap saja menarik tanganku kearah meja mereka.
"Gue bolehkan duduk disini?"tanya Alo yang mengalihkan perhatian mereka semua.
Kondisi langsung berubah, apalagi aura suram yang keluar dari tubuh Rora semakin pekat. Dia yang awalnya mau menyendokkan sesuap nasi langsung berhenti ketika mendengar suara Alo. Sekarang matanya menatap tajam kearah tangan Alo yang masih sibuk menggengam pergelangan tanganku. Dan sepertinya ada seseorang lagi yang melempar pandangan tajam kearah kami. Aku sungguh merasa tidak nyaman sekarang.
"Ooo... boleh kok, kenapa gak boleh? Kan meja ini bukan punya kami, punya sekolah. Tepatnya kami cuma numpang aja. Silahkan duduk."
Sheira selaku orang yang mewakili jawaban mereka semua, langsung mempersilahkan kami duduk. Entah kenapa dari nada suara Sheira, terlihat sekali bahwa dia seperti tidak senang dengan kehadiran kami.
Aku tau bahwa, sedari tadi pandangan Alo hanya terkunci kepada sesosok manusia pendek yang imut dan sedikit pemarah yang duduk tepat didepannya. Dia adalah Rora. Bukannya makan Rora malah hanya sibuk mengaduk-aduk makanan miliknya. Menu makanan yang dia bawa hari ini adalah bubur ayam. Setauku dia sangat menyukai segala macam bubur, tapi mengapa dia hanya mengaduk-aduk makanan itu saja? Apa dia merasa sedang bad mood karena kedatangan kami?
Aku merasa sedari tadi ada seseorang yang menatapku dengan begitu intens. Saat mengangkat kepala, ternyata yang menatapku dengan intens adalah Maxim. Aku merasa bulu kudukku merinding ketika ditatao seperti. Tatapannya sangat tajam. Didalam tatapan itu tersimpan banyak sekali emosi yang terpendam. Langsung saja kutundukkan kembali kepalaku karena merasa merinding.
Sekedar info saja, karena hubungan Alo dan Rora juga sedang merenggang mereka menjadi duduk terpisah sangat berjauhan sekarang. Sekarang Alo duduk disebelah Orlando--salah satu teman seperkumpulan Maxim--, sedangkan Rora duduk disamping Obelia. Mereka bagaikan tali yang sangat jauh dari ujung keujung. Rora yang duduk dibelakang paling pojok sebelah kanan, sedangkan Alo duduk didepan paling pojok sebelah kiri.
Karena sedari tadi Rora hanya mengaduk-aduk makanannya saja, Sheira langsung mengambil wadah tempat makan tersebut dan menyodorkan sesendok bubur ayam tersebut.
"Ayo, buka mulut kamu lebar-lebar!"perintah Sheira dengan tegas.
"Emak, aku lagi males makan!"aku terus saja memperhatikan interaksi antara mereka berdua.
"Ehh... kamu harus makan, nanti malah jadi sakit loh. Udah aa.... buka mulut kamu!"
"Engg---"
KAMU SEDANG MEMBACA
ROBOT
Teen FictionIya aku hanyalah seorang robot #5 in robot (12122018) #270 in teenlit (19112018) #322 in gaje (20112018) #803 in fiksi remaja (20112018)