ROBOT 30

20 4 0
                                    

Tapi sayang, sekali aku tidak menyadari bahwa tindakan Alo tersebut akan berdampak sangat buruk bagiku maupun dirinya.

+×÷%^

Seminggu sudah berlalu semenjak kejadian dilapang basket tersebut. Ada yang membaik, yang ada malah makin parah. Hubungan persahabatanku dengan Sheira sudah semakin renggang sekarang. Kami tidak lagi saling berbicara bahkan hanya untuk sekedar bertegur sapa mulut susah sekali bergerak.

Begitu juga dengan hubungan Alo dan Rora. Hubungan mereka sangatlah renggang. Rasanya Alo dan Rora baru saja dekat karena seseorang, tapi mereka juga menjauh karena seseorang ; yaitu Sheira.

Aku pada awalnya memanglah tidak dekat dengan Rora, tapi setidaknya kami akan saling bertegur sapa jika bertemu. Sedangkan dengan Sheira, mereka sangatlah dekat. Memang benar-benar seperti saudara. Tidak jarang terkadang mereka akan menjahili satu sama lain, tapi setelah itu mereka malah tertawa bersama.

Orang yang pertama kali mengetahui siapa gebetan Alo saja Rora. Tentunya aku merasa aneh pada saat pertama kali mengetahui hal tersebut dari mulut Sheira. Karena biasanya Alo akan curhat terlebih dahulu kepadaku daripada Sheira.

Karena Sheira sangat menginkan melihat Alo dan Rora berpacaran, langsung saja dia menjodoh-jodohkan sang anak dengan sahabatnya.

Pada awalnya, Rora tidaklah memiliki perasaan apapun kepada Alo. Bahkan dia saja bisa dekat dengan Alo hanya sebatas partner game. Tapi karena Sheira sibuk sekali menjodoh-jodohkan Alo dengan dirinya, lama-kelamaan sesuatu perasaan mulai muncul untuk Alo. Mulai dari perasaan nyaman, lama-kelamaan berkembang menjadi cinta.

Dalam perjuangannya menjodohkan mereka, Sheira-pun tidaklah hanya seorang diri saja. Aku sebagai sahabat selalu membantu Sheira, sesekali kami akan melibatkan Sky dalam rencana menjodohkan mereka.

Aku sangat ingat dulunya Sheira seperti parasit yang akan terus menempel ke Alo ataupun Rora hanya untuk sekedar menggoda mereka berdua. Bahkan tak jarang setiap Sheira, Rora, dan Alo jika disatukan maka, mulut Sheira tak akan berhenti menggeluarkan berbagai macam lelucon yang bertujuan untuk menggoda Rora dan Alo.

Jika dikelas Sheira, aku, dan Sky yang paling sering menggoda mereka, maka saat kaki mereka melewati pembatas pintu kelas apalagi saat keluar bersamaan akan semakin banyak yang menggoda mereka. Tak ketinggalan juga kedua sahabat Rora. Mereka bernama Santhiana Gramoda dan Obelia Hydrana.

Jika teringat nama Obelia Hydrana maka aku dan akan Sheira selalu tertawa, karena nama tersebut sangatlah mirip dengan mahkluk hidup air. Bahkan mulut nyinyir Sheira tak jarang mengubah nama itu menjadi lebih aneh. Tapi dengan mulut nyinyir itulah Sheira kerap dikenal semua orang bahkan para guru dengan sebutan Lambe Tyurahnya SMP Taruna Karya.  

Bukannya malu, Sheira malah terlihat sangat bangga dengan panggilan tersebut. Pernah waktu itu aku sekedar iseng saja bertanya dengan, Sheira kok dia mau-mau aja dipanggil begitu. Tapi dengan bangganya dia menjawab, "Kan lo tau sendiri motto hidup gue 'no gosip no makan sengsara hidup'. Gimandos sih u?? Lagian faktanya gue-kan memang suka gosip. Daripada gue cuma tidur-tiduran aja, mending bergosip"

ROBOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang